Beji Waringin Pitu

Keberadaan pura Beji Waringin Pitu, menjadi tempat menarik bagi warga Hindu Bali untuk melakukan ritual meruwat atau melukat, bahkan ideal untuk melengkapi perjalanan wisata spiritual, karena kawasan pura Beji Waringin Pitu alamnya indah dan tenang untuk menemukan kedamaian rohani.

Memang pulau Dewata Bali selalu menawarkan daya tarik tersendiri, tidak hanya alamnya yang menarik dan indah, tetapi juga budaya dan seni yang ditawarkan, selain itu bagi warga lokal juga sejumlah tempat yang dianggap memiliki aura magis dan bertuah bisa menyembuhkan berbagai penyakit, sering menjadi tujuan alternatif penyembuhan, juga dikunjungi oleh warga.

baca juga; Pura Dukun Sakti – tempat mohon kesembuhan >>>>

Seperti sejumlah tempat melukat atau meruwat. Beberapa yang terkenal adalah pemandian di Tirta Empul Tampaksiring, Pancoran Sudamala dan air terjun Sebatu. Sementara tempat melukat yang berdekatan dengan pusat kota yaitu Beji Waringin Pitu di desa Kapal yang mungkin belum banyak orang mengetahuinya.

Beji Waringin Pitu di Kapal

Beji Waringin Pitu tempat meruwat dan penyembuh penyakit

Mungkin belum banyak yang mengenal keberadaan Beji Waringin Pitu, tempat ini memiliki 7 buah pancuran setinggi sekitar 2,5 meter yang berasal dari 3 sumber mata air, diyakini oleh masyarakat luas sebagai tempat suci yang diperuntukkan sebagai tempat melukat atau tempat untuk meruwat segala bentuk kemalangan manusia, bisa menyucikan jasmani dan rohani.

lanjut baca; Pura tempat melukat di pulau Bali >>>>

Sebagai keyakinan umat Hindu, jika pertama kali ke tempat-tempat suci, apalagi tempat yang dikeramatkan seperti pemandian di Beji Waringin Pitu, maka dianggap perlu untuk membawa alat persembahyangan seperti banten Pejati atau minimal canang sari.

Beji Waringin Pitu selain untuk meruwat segala kemalangan diri, juga diyakini sebagai mata air penyembuh berbagai penyakit tentunya didasari dengan keyakinan penuh dan sujud bakti yang tulus dan ikhlas. Di tempat ini sebuah pura yang bernama Pura Waringin Pitu, pura ini sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu dan Batari Gangga.

lanjut baca; pancoran Sapta Gangga di pura Tamba Waras >>>>

Batari Gangga juga dikenal sebagai Batari Manik Galih ketika beliau menunjukkan kekuasaannya dalam proses pengobatan atau metambaan. Sehingga Beji Waringin Pitu dikenal dengan tempat pemandian untuk meruwat dan tempat pengobatan.

Beji Waringin Pitu

Seperti namanya Beji Waringin Pitu, beji adalah sebuah tempat pemandian yang berada di dekat sumber air dan terdapat tempat suci pura atau pelinggih, waringin berarti pohon beringin, yang mana di tempat ini ada sebuah pohon beringin besar yang menaungi beji dan pemandian tersebut.

Sedangkan pitu berarti tujuh, sesuai dengan jumlah pancuran yang ada di tempat ini. Jadi pemandian yang berada di bawah pohon beringin ini memiliki tujuh buah pancoran dan dikeramatkan dan dipercaya memiliki tuah.

baca juga; penglukatan pancoran Solas di Taman Mumbul >>>>

Jika anda berkunjung ke Beji Waringi Pitu, suasananya sangat nyaman dan damai. Lokasi pemandian berada di pinggir sungai Yeh Penet, masih banyak rimbunan pepohonan serta sebuah pohon beringin besar yang menjadi perindang membuat suasananya menjadi asri dan damai.

Ditambah lagi tujuh buah pancuran yang mengalir sangat jernih, membuat Beji Waringin Pitu tidak hanya untuk keperluan melukat atau meruwat saja tetapi untuk wisata rohani, bersantai menenangkan diri sambil memohon penyembuhan. Bagi anda yang suka wisata rohani, Beji Waringin Pitu bisa menjadi tujuan anda selanjutnya.

Beji Waringin Pitu berada di lembah sungai Yeh Penet, berada di lembah sehingga arsitekturnyapun dibuat bertingkat, ada tiga tingkatan di areal suci ini, yang pertama atau paling atas adalah Pura Waringin Pitu merupakan areal utama terdapat dua buah pelinggih yaitu peinggih Padma dan Pelinggih Ida Rau Manik Galih.

Pada tingkatan nomer dua, tempat menyatunya tiga sumber air yang berasal dari Timur, Selatan dan Utara. Di areal ini terdapat arca Dewi sebagai simbol Dewi Gangga bertuliskan Sangyang Candra, terdapat juga dua buah arca resi dan ara berbentuk raksasa yang dianggap sebagai wujud dari Prabhu Sukrasena.

Pohon Beringin di Beji Waringin Pitu

Kemudian tingkatan paling bawah atau sebelah Barat dekat sungai, barulah Beji, di sini terdapat 7 buah pancuran untuk melukat, jernihnya dan beningnya air mengalir deras membasuh tubuh dengan kesucian.

Areal pancoran yang memiliki luas sekitar 4×2 meter ini dianggap areal suci dan dipagari, hanya diperuntukkan untuk melukat atau meruwat dilarang untuk mencuci, aliran air pancuran ini mengalir langsung ke sungai.

Pada saat-saat tertentu yang dianggap hari suci seperti purnama, tilem, kajeng kliwon dan banyupinaruh, banyak warga yang datang untuk melukat, atau bisa pada saat otonan seseorang, di sini terdapat juga dua buah kamar untuk ruang ganti.

baca juga; pura tempat memohon anak di Bali >>>>

Dalam setiap pancuran di Beji Waringin Pitu desa kapal ini dilambangkan dengan simbul-simbul aksara suci yang berbentuk relief pada setiap pancuran tersebut, yang mana berhubungan erat dengan 7 lubang pada tubuh manusia. Adapun relief tersebut, mulai dari pancuran sebelah kiri, sebagai berikut:

  1. Aksara Ang – Ung, simbul untuk lubang pada pori-pori kulit yang berhubungan dengan panas dan udara.
  2. Aksara Mang, melambangkan sang Hyang chandra, simbol untuk lubang mata
  3. Aksara Ongkara, melambangkan kekuatan dewa Siwa sebagai simbol lubang mulut.
  4. Aksara Mangkara, melambangkan kekuatan dewa Iswara, sebagi simbol hidung
  5. AKsara Ungkara, sebagai kekuatan Dewa Wisnu untuk simbol telinga
  6. Aksara Akara Ang/ah, sebagai kekuatan Dewa Brahma disimbolkan dengan lubang kemaluan
  7. Aksara Akara Ang/ah, sebagai kekuatan Dewa Brahma disimbolkan dengan lubang anus

Sungai Yeh Penet

Kedua simbol terakhir tersebut di atas sebagai manifestasi dari purusa pradana atau lingga dan yoni. Fungsi setiap pancuran berbeda, sesuai aksara suci yang terpatri pada pancuran.

Melalui lubang-lubang pada tubuh manusia tersebut, bening air serta kekuatan dari aksara suci tersebut, diharapkan bisa merasuki dalam tubuh, untuk menyucikan kembali jiwa raga yang kotor sehingga menghilangkan segala kemalangan dan penyakit. Setelah melakukan penglukatan barulah melakukan persembahyangan.

Pujawali atau odalan di pura beji ini bertepatan dengan hari Sukra (Jumat) Umanis wuku Menail.

baca juga; pujawali – piodalan pura di Bali >>>>

Menurut cerita warga, tanah tempat lokasi dari Beji Waringin Pitu tersebut merupakan hadiah dari Raja Badung diperkirakan luasnya sekitar 25 are, dan milik dari Brahmana Mas, Geria Aseman Kapal.

Tempat ini terbuka untuk umum, baik itu sebagai pemandian ataupun dengan tujuan melukat atau meruwat. Pada awalnya tempat ini terdapat sekitar tujuh pohon beringin, namun karena banjir badang, pohon beringin tersebut sekarang hanya tersisa satu saja, berdiri penuh aura mistis di sebelah Selatan pura.

Lokasi Beji Waringin Pitu

Akses menuju Beji Waringin Pitu

Lokasi dari Beji Waringin Pitu ini di Banjar Celuk, desa Kapal, Kec. Mengwi, Kabupaten Badung – Bali, sangat mudah untuk dijangkau dari Denpasar menuju ambil jalan ke arah Gilimanuk, kalau dari Puspem Badung di Sempidi menuju jalan raya Kapal, tepat di seberang Banjar Celuk (masih di jalan raya utama Kapal) yang di bawahnya ada dagang Nasi Guling.

Kemudian belok kanan sekitar 550 meter, ada papan petunjuk “Beji Waringin Pitu” ke arah kiri sekitar 50 meter dan anda akan tiba di tempat parkir, mobil bisa masuk jalan sudah diaspal. Dari parkir turun menapaki puluhan anak tangga, maka tibalah anda di lokasi.

Bali Tours Club, agen tour menyediakan paket tour lengkap, termasuk sewa mobil di Bali dan sewa bus pariwisata. Tiket kapal cepat seperti fast boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan juga tersedia. Sejumlah layanan wisata lainnya; rafting, quicksilver cruise, mendaki gunung Agung, wisata naik gajah dan Odyssey Submarine.

Objek wisata populer di Bali ... Klik di sini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top