Bukit Putung di Karangasem

Bukit Putung salah satu objek wisata yang terletak di Kabupaten Karangasem atau di kawasan pariwisata Bali Timur, nama Bukit Putung tersebut mungkin cukup asing bagi wisatawan bahkan bagi warga Bali yang berada di luar wilayah Karangasem, padahal tempat wisata ini menawarkan nuansa dan suasana alam cantik dan menarik.

Tempat ini menyuguhkan alam indah lembah hijau dan perbukitan, memberikan tawaran tempat wisata selain pantai di pulau Dewata Bali, sehingga anda bias menemukan pengalaman liburan serta sentuhan alam berbeda saat berada di objek wisata Bukit Putung ini.

lanjut baca; tempat wisata selain pantai di pulau Bali >>>>

Bukit Putung berada di dataran tinggi, berada di Banjar dinas Putung, desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, jarak dari pusat kota Kabupaten yaitu Amlapura sekitar 19 km, sedangkan jarak dari Denpasar sekitar 52 km. Bukit Putung ini termasuk dalam peta wisata Bali Timur.

Objek wisata Bukit Putung di Karangasem

Tempat-tempat wisata terdekat dari desa Duda Timur adalah desa Sidemen yang menyuguhkan keindahan alam sawah berundak, sungai Telaga Waja dengan atraksi rafting atau arung jeram, pura Besakih dan pemandangan indah Gunung Agung yang sebagai tujuan mendaki para penggemar wisata petualangan, sehingga jika anda berencana ke objek wisata Bukit Putung, anda bisa mengemas paket tour menarik di kawasan tersebut.

Daya tarik objek wisata Bukit Putung Karangasem

Seperti namanya Bukit Putung, lokasinya berada di sebuah bukit, sehingga dari atas bukit tersebut pengunjung bisa menyaksikan keindahan alam indah sekitarnya di tambah alamnya yang sejuk, membuat udara segar sebagai ciri khas pegunungan. Alam sekitarnya yang hijau bersemi membuat pikiran anda yang berkunjung ke Bukit Putung ini bisa refresh.

Dari atas bukit ini keindahan alam lembah, gugusan bukit hijau serta pemandangan alam laut dari kejauhan, sanggup menghibur pikiran anda dari berbagai kejenuhan dan kepenatan. Bukit Putung Karangasem ini memang sebuah tempat wisata di wilayah Bali Timur yang sudah dikenal, tempat wisata ini sempat redup, namun sekarang dengan keberadaan medsos seperti facebook dan instagram, tempat ini mulai populer lagi.

lanjut baca; tempat wisata populer di Bali Timur >>>>

Daya tarik objek wisata Bukit Putung di Karangasem ini menyuguhkan nuansa alam bukit yang tenang dan asri, alam lembahnya yang hijau berikut perkebunan salak yang cukup populer di kawasan ini berpadu indah dengan keberadaan petak-petak sawah, pohon cengkeh,  ditambah dengan pemandangan laut serta sejumlah perahu lokal (jukung) dan kapal-kapal besar di kejauhan, yang terlihat samar-samar dari puncak bukit akan membuat pengunjungnya berdecak kagum.

Sesekali burung-burung liar beterbangan menikmati alam bebas nan hijau di lembah bukit Putung. Berada di wilayah pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, membuat suasana lebih privasi. Lukisan alam nyata tersebut akan sanggup memberikan pengalaman yang indah dan menyenangkan selama liburan anda di Bali terutama ke kawasan pariwisata Karangasem.

Bukit Putung Karangasem

Walaupun objek wisata Bukit Putung ini sudah lama dibuka dan bukan tempat wisata baru, namun keberadaannya yang belum begitu populer, membuatnya menjadi tujuan wisata baru bagi sejumlah pengunjung. Nuansa alamnya yang indah dan menarik, udara pedesaan yang sejuk dan segar, meyakinkan anda mendapatkan pengalaman baru dalam perjalanan wisata anda di kabupaten Karangasem ini.

Desa Duda Timur sendiri sampai desa Sibetan adalah desa penghasil buah salak yang populer di Karangasem Bali, sehingga sebagai buah tangan ataupun oleh-oleh dari Bali Timur anda bisa menemukan sejumlah penjual salak di pinggir jalan. Kawasan ini juga terkenal sebagai tujuan tour dengan tujuan agrowisata salak.

lanjut baca; tempat agrowisata populer di pulau Bali >>>>

Bukit Putung Karangasem memang sudah dikenal wisatawan sudah sejak lama, bahkan pelukis asal Italia jatuh hati dengan keindahan objek wisata di Bali ini, sehingga memutuskan tinggal bertahun-tahun di desa tersebut dan mengabadikan keindahan bukit Putung dalam lukisannya. Sejak itulah keindahan alam bukit Putung dikenal wisatawan mancanegara.

Namun tempat ini sepertinya kurang begitu populer di agen tour di Bali, karena kurang dibarengi dengan promosi wisata,  termasuk juga para guide tour, agen perjalanan serta supir wisata sepertinya masih enggan menjual atau memasarkan tempat ini, mungkin juga karena lokasinya cukup jauh dari bandara Ngurah Rai ataupun kawasan pariwisata Bali Selatan, seperti Kuta, Nusa Dua, Jimbaran dan Canggu.

baca juga; tempat wisata di Bali Selatan >>>>

Namun lambat laun namun pasti, keindahan Bukit Putung Karangasem ini akan mulai dicari oleh wisatawan, seiring berkembangnya sarana teknologi dan informasi terutama internet, sehingga memudahkan setiap orang untuk menggugah dan menemukan informasi tentang tempat-tempat menarik di Bali, apalagi trend kalangan muda untuk menemukan tempat-tempat baru untuk wisata atau sekedar foto selfie. Nah jika anda ingin pengalaman baru, bosan bermain pasir pantai, maka keindahan Bukit Putung bisa menjadi alternatif berikutnya.

Asal-usul dan sejarah nama desa Putung Karangasem

Sejarah ataupun asal-usul desa Putung di Karangasem ini memang belum diketahui secara pasti, namun demikian ada beberapa versi yang berasal dari cerita warga mengenai nama desa tersebut. Kata putung sendiri dalam bahasa Bali berarti tidak punya keturunan ataupun putus.

Berdasarkan legenda yang berkembang, di desa tersebut pernah hidup seorang dukun sakti yang kaya raya. Dukun tersebut akhirnya dibunuh oleh warga, karena warga ingin memiliki kekayaannya, sebelum menemui ajalnya dukun tersebut mengutuk warga, agar kelak semua warga laki-laki desa tersebut tewas, sehingga tidak memiliki keturunan atau putung.

baca juga; sejarah tentang Bali >>>>

Versi lainnya juga berkembang dikalangan warga, yang berdasarkan cerita orang tua yang turun temurun, dulunya putung menjadi wilayah Manggis. Pada suatu ketika di desa tersebut muncul wabah yang menimbulkan banyak korban jiwa, karena banyaknya korban yang meninggal, jasad-jasad tersebut banyak yang terbengkalai dan tidak terurus, karena banyak mayat yang tidak terurus, desa tersebut dinamakan desa Leteh.

Karena warga yang lalai mengurus jasad korban dan dianggap tidak mematuhi awig-awig (aturan desa) maka desa Leteh tersebut dilepas atau diputus hubunganya dengan manggis (putus berarti putung), saat itulah desa tersebut bernama desa Putung dan sekarang menjadi bagian wilayah kelurahan Duda Timur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top