Desa Tenganan di Karangasem

Desa Tenganan sebuah desa tua di pulau Dewata Bali yang dikenal juga dengan desa Bali Aga, yang mengklaim sebagai masyarakat asli Bali, desa Tenganan ini sudah ada sebelum masa  invansi kerajaan Majapahit datang ke pulau Bali.

Sedangkan masyarakat Bali pada saat sekarang ini sebagian besar adalah mereka keturunan leluhur yang datang dari pulau Jawa, semenjak invasi kerajaan Majapahit tersebut.

Masyarakat Tenganan, tidak terlalu banyak mendapatkan pengaruh luar, secara konsisten dan turun-temurun mempertahankan segala budaya, adat dan tradisi Bali kuno yang diwariskan oleh leluhurnya tempo dulu.

Bahkan sampai saat ini, disaat jaman modernisasi yang terus berubah-rubah, desa adat Tenganan masih memegang teguh mempertahankan segala aturan (awig-awig) yang diwariskan pendahulunya.

Desa Tenganan di Karangasem Bali

Seiring perkembangan pariwisata dan Bali menjadi destinasi wisata dunia, keberadaan desa Tenganan ini tentu sangat menarik bagi wisatawan, budaya serta tradisi unik Bali kuno yang dipertahankan oleh warga desa adat Tenganan di tengah modernisasi ini.

Apa yang ditawarkan di desa Tenganan bisa menjadi tujuan tour yang cukup menarik bagi wisatawan yang sedang liburan ke pulau Dewata Bali, bahkan bagi pelajar sekolah mengemasnya dalam agenda study tour.

Desa tua ini juga menjadi penghasil kain tenun gringsing yang populer, sehingga salah satu bagian dari wilayah di sini dikenal juga sebagai Tenganan Pegringsingan, terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, masuk dalam peta pariwisata Bali Timur.

Jarak tempuh dari bandara menuju objek wisata Tenganan sekitar 1.5 jam berkendaraan, jaraknya 10 km sebelum objek wisata Candidasa belok kiri pada sebuah pertigaan.

baca juga: paket tour ke Tenganan Bali Timur >>>>

Akses jalan menuju lokasi bisa dengan kendaraan bermotor, baik itu mobil ataupun bus pariwisata. Tenganan bisa diakses dengan sangat mudah, jadi jangan terpikir desa adat Tenganan ini terisolasi, dan tidak mengenal budaya luar.

Disinilah uniknya walaupun mereka mengenal dengan berbagai perkembangan dunia luar dengan baik, bahkan pendidikan yang tinggi, tetapi mereka bisa memegang teguh segala aturan, adat dan budaya pendahulunya dengan baik.

Desa Tenganan Karangasem sebuah desa Bali Aga

Desa Bali Aga atau dikenal sebagai warga Bali Mula, sebuah subsuku bangsa yang berada di pulau Dewata, yang mengklaim sebagai cikal bakalnya Bali. Istilah tersebut muncul karena kehidupan mereka di daerah pegunungan ataupun pedalaman yang dulunya tidak terjamah pengaruh luar dan teknologi.

Namun berbeda dengan sekarang ini, mereka memahami dan mengenal perkembangan teknologi serta pendidikan seperti warga lainnya, namun yang masih dipertahankan adalah berbagai aturan, adat istiadat atau tradisi serta ciri khas alam pedesaan desa tersebut yang berbeda dan unik.

Termasuk juga tradisi unik perang pandan dan hasil kerajinan kain Gringsing dengan teknik doble ikat yang sudah jarang ditemukan, sehingga sangat menarik untuk dikenal lebih dekat.

baca juga: kain Gringsing Tenganan dan warisan Bali kuno >>>>

Beberapa desa yang merupakan desa Bali Aga adalah desa Trunyan, Sambiran dan Tenganan. Yang mungkin sekarang ini agak sulit untuk diakses adalah desa adat Trunyan di Kintamani Bangli, warga Trunyan memiliki kebiasaan unik dengan tata cara pemakaman orang meninggal dan menjadi daya tarik wisatawan.

Warga desa Bali Aga atau Bali kuno, termasuk Tenganan memang memiliki kebiasaan adat atau tradisi unik yang tetap terjaga dengan baik sampai sekarang, sehingga saat ini desa Bali Aga tersebut menawarkan sesuatu yang unik dan menarik bagi wisatawan dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata dan menjadi tujuan tour menarik ketika liburan di pulau Dewata Bali.

Suasana desa Tenganan

Keberadaan desa-desa Bali Aga yang unik dan menjadi destinasi wisata di pulau Dewata, ini membuktikan destinasi wisata Bali tidak terbatas hanya tempat rekreasi alam saja, seperti alam pantai, pegunungan ataupun sawah terasering yang indah.

Tetapi keberadaan desa-desa unik seperti Tenganan di kawasan pariwisata Bali Timur ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan melengkapi daftar tempat wisata yang ada di kabupaten Karangasem.

Tenganan menyuguhkan tata cara kehidupan unik dan berbeda Bali kuno, sehingga memberikan gambaran bagaimana tradisi dengan kearifan lokal ini bisa dipertahankan di tengah-tengah modernisasi.

Salah satu desa Bali Aga ini bahkan menjadi tempat wisata yang cukup hits dan populer di kabupaten Karangasem atau di wilayah pariwisata bagian Timur, yang bisa mengisi itinerary liburan anda selanjutnya..

lanjut baca: sejumlah desa Bali Aga – Bali Mula >>>>

Sesuatu yang unik bisa anda temukan saat berkunjung ke desa adat Tenganan Karangasem, karena warganya tetap menjaga lestari aturan-aturan adat pendahulunya, ini diantaranya, dari bentuk dan ukuran pekarangan, begitu juga dengan tata letak bangunan termasuk pura dalam pekarangan, dibuat sesuai aturan adat, mempunyai ukuran relatif sama.

Termasuk juga balai pertemuannya sangat mempertahankan adat dan tradisi kuno yang sudah diwariskan secara turun temurun. Bahan bangunan masih menggunakan campuran dari tanah, batu sungai dan batu bata merah.

Berada di Tenganan seolah pengunjung diantar pada masa lampau, dengan suasana pedesaan yang tenang dan jauh dari kebisingan, menambah keunikannya untuk menjadi agenda wajib dalam menyusun acara tour di Bali.

Jalan desa di Tenganan

Hal unik lainnya sistem perkawinan yang diterapkan di desa adat Tenganan Karangasem menganut sistem Parental dan memberikan hak dan derajat yang sama bagi pihak perempuan dan laki-laki sebagai ahli waris, berbeda dengan budaya Bali atau aturan adat pada umumnya yang memberikan pihak lelaki sebagai ahli waris utama.

baca juga; tempat wisata di kabupaten Karangasem >>>>

Warga Tenganan Karangasem juga terikat dengan aturan adat yang mengharuskan setiap warganya melakukan pernikahan sesama warga Tenganan. Aturan-aturan adat lainnya mengatur tentang pengelolaan kekayaan alamnya seperti adanya larangan menjual tanah ke luar desa, aturan pelarangan melakukan simpan pinjam dari bank.

Dalam penebangan kayu, melalui proses yang rumit, warga harus melapor kepada tetua adat untuk melakukan penebangan pohon, tidak diperkenankan menebang kayu yang masih hidup dengan baik, dan kayu tersebut bisa ditebang jikalau dinyatakan 3/4 bagian dari pohon tersebut sudah mati, dan inipun harus membawa sedikitnya 5 orang saksi untuk meyakinkan kebenaran tersebut.

baca juga: fakta unik di desa Tenganan yang jarang diketahui orang >>>>

Dengan aturan tersebut di desa Tenganan Karangasem, bisa menghindari penebangan pohon secara sembarangan, Dan sanksi adat tentu diberlakukan jika ada warga Tenganan melanggar aturan-aturan tersebut. Alangkah bagusnya kalau aturan adat ini bisa diadopsi oleh desa-desa di Bali lainnya, sehingga bisa menghindari terjadinya illegal logging.

Salah satu rumah warga desa Tenganan

Memiliki budaya dan tradisi unik Mekare-kare atau Mageret Pandan (perang pandan) adalah salah satu tradisi unik di desa adat Tenganan Karangasem yang dilangsungkan dalam rangkaian upacara Sasih Sambah, sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra, sebagai dewa perang yang telah mengalahkan raja lalim Maya Denawa, digelar setiap setahun sekali pada Sasih Kalima kalender Bali.

lanjut baca; tradisi Mekare-kare atau perang pandan di Tenganan >>>>

Pada saat acara digelar semua warga memakai pakaian adat, para wanita memakai pakaian dengan kain tenun khas Pegringsingan, sedangkan prianya tanpa pakaian atas, siap melakukan perang tanding di depan balai pertemuan desa (Bale Patemu) dengan segepok pandan berada di tangan yang akan dipakai menyerang lawannya.

Kain tenun Gringsing adalah sebuah hasil karya asli warga desa adat Tenganan Karangasem, menggunakan teknik tenun double ikat yang mulai langka anda temukan sekarang ini.

Sehingga hasil kerajinan tenun lokal ini cukup tersohor dan menjadi hasil karya yang bermutu tinggi, bahkan untuk selembar kain dengan hasil kualitas terbaik bisa membutuhkan waktu sampai 2 tahun untuk menyelesaikannya.

lanjut baca; kain tenun Gringsing Tenganan >>>>

Pada umumnya warga desa adat Tenganan Karangasem, terutama Tenganan Pegringsingan memiliki kain gringsing sampai usia ratusan tahun dan digunakan saat ada upacara khusus seperti saat upacara Sasih Sambah, saat upacara potong gigi dan pernikahan.

Kata Gringsing yang melekat penamaan hasil karya tenun tersebut berasa dari kata “gering” berarti sakit dan “sing” berarti tidak, digabungkan menjadi kata “tidak sakit” dalam hal ini kain Gringsing (Geringsing) berfungsi sebagai penolak bala.

Kain tenun Gringsing di Tenganan Pegringsingan ini, melalui proses pembuatan yang rumit dan butuh waktu lama, bahkan proses kain tenun Gringsing dengan kualitas terbaik, bisa butuh tahunan. Sehingga tidak mengherankan kain tenun tersebut, tidak tergolong barang murah.

Tradisi Mekare-kare di Tenganan

Begitu banyak keunikan yang disuguhkan oleh desa adat Tenganan, sehingga anda yang sedang liburan dan wisata di pulau Dewata, bisa mengagendakan tour ke kawasan pariwisata Bali Timur (Kabupaaten Karangasem) bisa mengemas acara tour anda ke desa Bali Aga ini. Sejumlah hasil kerajinan lokal seperti kain tenun dipajang di rumah penduduk yang bisa anda beli sebagai kenang-kenangan dari Tenganan.

Objek wisata di Bali sekitar Desa Tenganan Karangasem

Jika anda melakukan perjalanan wisata atau tour ke kawasan pariwisata bagian Timur menuju desa adat Tenganan Karangasem, tentu juga ingin berkunjung ke sejumlah objek wisata lainnya yang terletak disekitar desa Tenganan, sehingga perjalanan tour anda akan lebih menarik.

Kalau perjalanan dari arah Denpasar ataupun bandara Ngurah Rai beberapa tempat rekreasi alam dan objek wisata yang mungkin bisa anda kunjungi seperti pura Goa Lawah, Padang Bai dengan pantai Blue Lagoon dan Bias Tugel, watersport di pantai Labuhan Amuk, Candidasa dan pantai pasir putih Perasi (virgin Beach).

baca juga: destinasi wisata hits dan populer di Bali Timur >>>>

Cara terbaik melakukan perjalanan wisata ke kawasan Bali Timur ini bisa dengan sewa mobil di Bali berikut supir atau setir sendiri, bisa ikut paket tour yang disusun oleh agen perjalanan anda, atau untuk biaya murah bisa hanya sewa sepeda motor saja, sehingga liburan anda bisa sesuai bajet dan harapan. Peta lokasi menuju ke desa adat Tenganan Karangasem, cek di google maps.

Objek wisata populer di Bali ... Klik di sini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top