Ubud memang menawarkan banyak hal menarik, berbagai keindahan alam seperti pemandangan sawah terasering, nuansa alam pedesaan dan juga berbagai hasil karya seni bisa anda nikmati dengan mudah di kawasan ini. Seperti halnya hasil karya seni lukis, anda bisa temukan di berbagai galeri seni dan museum di kawasan ini, salah satunya adalah di Museum Neka, museum ini menyediakan berbagai hasil karya seni lukis dari beberapa maestro seni lukis ternama di Indonesia, termasuk juga benda-benda pusaka.
Neka Art Museum Ubud atau lebih dikenal dengan museum Neka, merupakan museum swasta pertama di wilayah Ubud Bali, tempat ini dibuka untuk umum pada tahun 1982. Nama museum tersebut diambil dari nama pemiliknya yaitu Wayan Suteja Neka, tempat ini tidak hanya mengoleksi lukisan tetapi berbagai benda-benda pusaka yang diyakini memiliki tuah yaitu keris, dan termasuk juga berbagai koleksi hasil karya seni patung bisa anda temukan di museum Neka ini.
Beberapa keris kuno yang menjadi koleksi dari museum Neka diantaranya keris Ki Baju Rantai peninggalan Puri Karangasem berasal dari abad ke 17, keris Ki Gajah Petak dari Puri Kanginan Singaraja, keris antik dengan 17 lekukan bertahtakan emas dan batu mulia dari Bangli, serta sejumlah koleksi keris lainnya, untuk barang-barang bertuah tersebut juga dilakukan ritual khusus, terutama lagi saat perayaan hari Raya Tumpek Landep, yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai perayaan untuk senjata-senjata bertuah.
Jika anda kebetulan berkunjung ke Museum Neka saat hari raya Tumpek Landep, anda bisa menyaksikan ritual keagamaan untuk koleksi keris dan perabotan lainnya yang berbahan besi, sehingga anda juga bisa mengenal budaya lokal dan menambah pengalaman wisata anda saat berkunjung ke Museum Neka ini. Tour ke wilayah Ubud maka Museum Neka wajib anda kunjungi, karena lokasinya berdekatan dengan berbagai objek wisata populer di kawasan ini seperti Bukit Campuhan, Puri Saren Agung, Pasar Seni Ubud, hutan kera atau monkey forest dan rafting di sungai Ayung, sehingga pengalaman wisata tour anda lebih lengkap.
Tentu yang lebih populer di Museum Neka adalah koleksi lukisan yang dimilikinya, sampai saat ini Neka Art Museum Ubud memiliki sekitar 300 lebih koleksi lukisan, baik itu dari pelukis asli Indonesia dan juga sejumlah pelukis asing, bahkan beberapa diantaranya adalah pelukis ternama seperti Affandi pelukis dari Cirebon ini terkenal dengan gaya lukisan ekspresionis tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di mancanegara ada juga hasil karya Bagong Kussudiardjo, pelukis dan koreografer ini dikenal dengan Begawan Seni Indonesia.
Sejumlah pelukis lain yang juga menjadi koleksi di Museum Neka adalah, hasil karya dari Anak Agung Gede Sobrat, Dewa Nyoman Batuan, Dullah, Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Made Poleng, Soebroto, Raden Ogeng Heru Supono, serta sejumlah hasil karya pelukis asing seperti Antonio Maria Blanco, Arie Smit, Jeremiah Elizalde Navarro, Miguel Covarrubias, Rudolf Bonnet, Theo Meier dan sejumlah pelukis lainnya, tercatat sekitar 74 hasil karya pelukis ternama di Museum Neka ini.
Museum buka setiap hari kecuali hari libur nasional, Senin – Sabtu buka dari pkl 09.00 – 17.00 wita sedangkan Minggu buka pukul 13.00 – 17.00 wita. Terdapat 6 buah bangunan untuk memajang hasil karya seni lukis, koleksi keris dan patung ditata dengan begitu apik dan menarik, sehingga suasananya menyenangkan. Lokasi Museum Neka ini memang strategis di jalan raya Campuhan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar – Bali, berada di tengah-tengah tujuan wisata dunia, sehingga anda yang ingin mengagendakan tour di Bali anda bisa dengan mudah mengatur tujuan tour ke kawasan Ubud ini.
Leave a Reply