Pura Lempuyang Luhur Karangasem

Pura Lempuyang Luhur di Karangasem – wilayah Bali Timur, termasuk salah satu dari Pura Sad Kahyangan di Bali yang menempati posisi sebelah Timur pulau Bali, sedangkan 5 pura lainnya adalah Besakih terletak di Karangasem, Gua Lawah di Klungkung, Uluwatu di Badung, Batukaru di Tabanan dan Pusertasik di Gianyar.

Lempuyang Luhur juga termasuk dalam jajaran Pura Kahyangan Catur Loka Pala yang menempati arah penjuru mata angin paling Timur (purwa), sebelah Selatan (Daksina) adalah pura Andakasa, Barat (Pascima) pura Luhur Batukaru dan Utara (Uttara) adalah Pucak Mangu.

lanjut baca; jenis pura di Bali >>>>

Jadi disini sangat jelas Pura Lempuyang Luhur menempati posisi sangat penting akan keberadaan pura di pulau Dewata Bali. Lokasinya di puncak gunung atau Bukit Bisbis atau dikenal juga dengan gunung Lempuyang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, menempati posisi paling Timur.

Keberadaan Lempuyang Luhur selain sebagai Kahyangan jagat, juga menjadi tujuan objek wisata di pulau Dewata Bali, banyak pecinta wisata alam petualangan menjadikan Pura Lempuyang Luhur menjadi tujuan rekreasi mendaki dengan trekking ringan dibandingkan mendaki Gunung Agung ataupun Gunung Batur.

Suasana Puncak Bisbis atau gunung Lempuyang itu sendiri asri, tenang dan nyaman dipenuhi oleh rerimbunan pohon-pohon tropis. Perjalanan ke puncak meniti anak tangga di tengah-tengah hutan lebat, akan terasa menyenangkan.

Tangga ke Pura Lempuyang Luhur Karangasem

Bagi warga Hindu bersembahyang ke Pura Lempuyang Luhur akan menjadi perjalanan spiritual yang cukup menantang, dan akan menjadi pengalaman menarik untuk melengkapi perjalanan wisata rohani keluarga anda, termasuk juga anak-anak anda, selain mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, bisa mengenal alam lebih dekat dengan alam dan lingkungan.

Berbagai jenis tanaman tumbuh subur di kawasan ini, termasuk juga monyet-monyet penghuni hutan menemani perjalanan anda menuju puncak, diiringi oleh cuitan dan kicauan burung yang bisa hidup bebas di kawasan hutan yang terjaga dengan baik. Para pemedek ataupun wisatawan dilarang untuk mengganggu keberadaan flora dan fauna di kawasan hutan.

Pura Lempuyang Luhur di Karangasem pendakian spiritual

Secara umum para pemedek atau umat Hindu bersembahyang ke pura Luhur Lempuyang melalui jalur desa Purwayu dan melalui pura Penataran Agung Lempuyang yang terkenal sebagai salah satu objek wisata di Karangasem.

Saat ini Pura Penataran Agung Lempuyang ini menjadi tempat wisata hits dan populer populer di pulau Dewata Bali dan menjadi agenda tour wajib wisatawan terutama dengan tujuan tour ke wilayah Bali Timur, Pura ini terletak di lereng Bukit Lempuyang, lokasinya paling dekat dengan parkir kendaraan, sehingga hanya butuh beberapa menit jalan kaki anda sudah sampai di lokasi.

lanjut baca: Pura Penataran Agung Lempuyang >>>>

Banyak agen perjalanan mengemas paket tour mereka ke Pura Penataran Agung Lempuyang, karena di tempat ini menyuguhkan keindahan alam spektakuler, kemegahan Gunung Agung terlihat jelas dan berpadu cantik dengan candi bentar pura, sehingga oleh wisatawan Pura Penataran Agung ini dikenal juga dengan sebutan “Gate of Heaven” atau Gerbang Surga yang menyuguhkan pemandangan alam instagramable dan fotogenic.

Dari Penataran Agung, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 km berjalan kaki menapaki perjalanan beraspal, jalan ini bisa akses mobil, tetapi khusus untuk panitia pura ketika ada piodalan atau pujawali, untuk mobilitas panitia saat membawa sarana upacara atau mengantar sulinggih. Dan dari sinilah pendakian tersebut dimulai dengan meniti tangga demi tangga. Alamat dan peta lokasi pura Telaga Mas, cek penanda di google maps.

Anak tangga ke Pura Lempuyang Luhur

Untuk sampai di Lempuyang Luhur, maka anda harus melalui tangga menanjak sekitar 1.750 – 1.800 anak tangga tidak ada secara pasti menghitung anak tangga tersebut, sebuah pendakian spiritual yang cukup menantang dan menyenangkan, jalur mendaki sejuk melintasi hutan di gunung Lempuyang ini, sangat ideal bagi para pendaki pemula bahkan untuk anak-anak.

baca juga; sejarah Pura Lempuyang Luhur >>>>

Selain dari pura Telaga Mas, ada beberapa jalur lainnya menuju ke puncak gunung Lempuyang ini seperti jalur melalui desa Gamongan, Banjar Batu Gunung atau Banjar Jumenang, setiap jalur anda akan bertemu dengan sejumlah pura lainnya di sekitar bukit Lempuyang ini.

Pura Lempuyang Luhur sendiri terletak di puncak Bukit Lempuyang (bukit bisbis), butuh sekitar 2 jam perjalanan menapaki ribuan anak tangga.

Pura Lempuyang Luhur menempati posisi paling Timur (purwa) sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara, dalam Dewata Nawa Sanga atau 9 Dewa penguasa penjuru mata angin memiliki aksara suci “Sa”, warna Putih, sakti Dewi Uma, wahana gajah putih dengan senjata Bajra.

Pura Lempuyang Luhur di Karangasem ini termasuk pura paling tua di pulau Dewata Bali, bahkan diperkirakan tempat suci tersebut sudah ada semenjak jaman zaman pra – Hindu-Budha, jadi merupakan peninggalan Bali kuno dari jaman tempo dulu.

Bangunan suci tersebut pada awalnya ditemukan hanya terbuat dari batu, maka sekitar tahun 1950 didirikan pura Lempuyang Luhur, sebuah padma dan bale piyasan termasuk penataran pura yang tertata dengan baik.

baca di sini; sejarah tentang Bali kuno >>>>

Di Pura Lempuyang Luhur Karangasem ini sebagai stana Bhatara Gni Jaya (Hyang Gni Jaya) atau yang juga identik dengan Dewa Iswara.

Lempuyang sendiri berasal dari kata “lampu” artinya sinar dan “hyang”adalah sebutan suci Tuhan, sehingga bisa diartikan sinar suci Tuhan, sesuai letaknya di ujung Timur yang merupakan arah terbitnya matahari memberikan sinar pada alam semesta.

Lempuyang jika dalam bahasa lain adalah sejenis tanaman untuk bumbu memasak, sehingga ada hubungannya dengan nama-nama tempat disekitarnya seperti Banjar Gamongan dan Bangle, nama tersebut juga merupakan sebuah tanaman yang bisa dipakai bumbu dapur dan obat.

Sejarah Pura Lempuyang Luhur

Dalam beberapa sumber lontar di Bali, disebutkan bahwa Hyang Pasupati (Sang Parameswara) mengutus tiga putranya untuk menjaga atau mengemong (emong atau empu) jagat Bali agar stabil dari guncangan alam.

Putra dan putri Hyang Pasupati diantaranya Hyang Gni Jaya di Lempuyang, Hyang Mahadewa di Besakih dan Hyang Dewi Danu di Ulundanu. Ketiganya diberikan tugas untuk menjaga pulau Bali agar stabil.

baca juga: Paket Lempuyang Tour di Bali >>>>

Sedangkan dalam lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, disebutkan bahwa Sang Hyang Parameswara membawa gunung-gunung dari Jambhudwipa (India) yaitu potongan Mahameru ke Bali agar daratannya menjadi stabil bagian utamanya diantaranya Gunung Agung dan Batur termasuk juga gunung Rinjani.

Kemudian pecahan-pecahan kecilnya menjadi deretan pegunungan seperti gunung Batukaru, Trate Bang, Pulaki, Uluwatu termasuk juga Lempuyang.

Untuk itulah petingnya pura Lempuyang Luhur ini bagi umat Hindu. Semua umat Hindu apapun warna dan wangsanya wajib menyempatkan sekali waktu untuk tangkil atau sembahyang ke pura ini, jika sampai lupa ataupun tidak pernah bersembahyang ke Lempuyang Luhur bisa jadi tidak menemukan kebahagiaan.

Bahkan jika anda memulai belajar tentang ilmu pengetahuan akan sangat baik jika memulai dengan mohon restu di pura ini. Sehingga banyak juga pejabat yang melakukan perjalanan tirta yatra menuju ke pura Lempuyang agar diberikan sinar suci dan pencerahan dalam menjalankan tugas. Ada juga bisama yang mengatakan minimal sekali dalam hidup ini pernah tangkil (sembahyang) ke Lempuyang Luhur.

baca juga; Gunung Lempuyang di Karangasem – Bali Timur >>>>

Di pelataran pura Lempuyang Luhur Karangasem terdapat Tirta Pingit yang merupakan air suci bagi umat Hindu, Tirta Pingit ini dinamai tirtha-hima-hawa-mretha, tirthan Ida Bhatara Ciwa, air suci tersebut terdapat pada ruas atau batang pohon bambu. Saat rangkaian ataupun prosesi dalam upacara keagamaan dalam umat Hindu sangat diperlukan untuk melengkapi pelaksanaan upacara yadnya tersebut.

Nuwur Tirta Pingit ini dilakukan oleh semua umat Hindu di Bali seperti saat upacara Ngenteg Linggih. Untuk itulah sering kita jumpai rombongan warga yang memunut ataupun memohon Tirta Pingit yang berasal dari pohon bambu tersebut.

Pura Lempuyang Luhur Karangasem

Prosesnya mulai dari menghaturkan persembahan untuk menghaturkan piuning (pemberitahuan/ijin), oleh pemangku batang bambu dipotong, yang mana bagian batang bambu tersebut menyimpan air yang dikenal dengan Tirta Pingit, namun demikian tidak semua batang bambu tersebut berisi air, si pemohon harus berdasarkan kesucian hati serta yadnya yang tulus. Pohon bambu tersebut dikenal dengan sebutan bambu-ring asoca kembar.

baca juga; piodalan – pujawali pura di Bali >>>>

Pengempon ataupun pengemong Pura Lempuyang Luhur adalah warga desa Purwayu, Jumeneng dan Bukit. Piodalan ataupun pujawali digelar setiap 6 bulan sekali (210 hari) sesuai penanggalan pada kalender Bali yaitu pada hari Waraspati (Kemis) Umanis wuku Dungulan bertepatan saat Umanis Galungan. Pemangku (pemimpin upacara) bersifat turun-temurun berdasarkan garis keturunan. Posisi ketinggian pura sekitar 1.174 mdpl.

Pantangan di Pura Lempuyang Karangasem

Ingin melakukan perjalanan spiritual ataupun wisata ke pura Lempuyang Luhur, yang merupakan tempat suci bagi agama Hindu, perlu beberapa hal patut anda perhatikan, sejumlah pantangan tidak boleh dilanggar, karena apabila itu tidak dipatuhi, bisa saja berakibat buruk, dan berikut pantangannya;

  • Orang cuntaka seperti wanita datang bulan, ada keluarga meninggal (sebel) jangan masuk ke areal pura.
  • Anak belum tanggal gigi susunya (ketus gigi) dan orang tua menyusui tidak diperkenankan sembahyanga ke Pura Lempuyang Luhur.
  • Tidak boleh membawa makanan dari daging babi karena daging babi dianggap cemer, termasuk juga tidak membawa makanan dari daging sapi, karena sapi tersebut dianggap binatang suci.
  • Disarankan tidak memakai perhiasan dari emas, karena acapkali perhiasan tersebut hilang dengan misterius.
  • Menjaga etika dan sopan santun, tidak boleh berkata kasar ataupun jorok sepanjang perjalanan, mulai dari pikiran, perkataan dan perbuatan harus suci.

Jika anda berencana untuk bersembahyang ke Pura Lempuyang Luhur, maka anda bisa mengendarai kendaraan sendiri, kalau bersama grup atau rombongan, kami sediakan berbagai jenis wahana untuk sewa mobil di Bali termasuk juga bus pariwisata.

Kabupaten Karangasem sendiri yang terletak di wilayah Bali Timur ini memiliki banyak pura tua dari peninggalan sejarah Bali kuno, selain Pura Lempuyang ada Besakih, Andakasa, Silyukti, Tapsai dan banyak lagi lainnya, dan beberapa diantaranya menjadi destinasi wisata populer di pulau Dewata Bali dan menjadi tujuan tour favorit di wilayah Bali Timur.

baca juga; tempat wisata hits dan populer di Karangasem – Bali Timur >>>>

Di bukit Bisbis atau gunung Lempuyang meliputi juga gunung Seraya, selain pura Lempuyang Luhur terdapat banyak pura lainnya seperti Penataran Agung, Telaga Mas, Lempuyang Madya, Pasar Agung, Tirtha Manik Bulan, Puncak Bisbis, Danau Sawah (Manik Ambengan), Dalem Dasar Lempuyang, Tirta Empul Lempuyang, Bhur Bwah Swah Loka, Cempaka Emping dan banyak lagi lainnya.

Alamat dan lokasi pura Lempuyang Luhur di Karangasem ini, bisa cek di google maps.

Kami sediakan berbagai layanan wisata untuk memenuhi kebutuhan liburan anda, seperti paket tour murah di Bali, layanan wisata dan rekreasi petualangan diantaranya rekreasi watersport, rafting di Ayung Ubud, cruise, wisata kapal selam Odyssey Submarine Bali dan wisata naik unta.  Untuk sewa mobil disediakan sewa mobil lepas kunci dan juga dengan supir, tersedia juga bus pariwisata. Layanan tiket fast boat disediakan untuk tiket fast boat ke Gili Trawangan Lombok, Nusa Penida den Lembongan dengan harga lebih murah.

Scroll to Top