Mengenal lebih dekat tentang pulau Dewata Bali, maka tidak melulu hanya menikmati keindahan objek wisata ataupun tempat rekreasi alamnya saja, tetapi berbagai budaya dan tradisi termasuk juga keberadaan desa-desa tua di Bali, yang akan melengkapi sejarah perkembangan masyarakat di pulau Bali tersebut.
Dan salah satu hal menarik untuk diketahui adalah keberadaan desa Pedawa, yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Desa Pedawa sendiri merupakan salah satu desa Bali Aga atau Bali Mula yang mengklaim warganya adalah penduduk asli Bali.
Seperti diketahui, di pulau Dewata Bali ada sejumlah desa yang merupakan desa Bali aga atau Bali mula, diantaranya Trunyan, Tenganan, Pedawa, Tigawasa, Julah, Cempaga, Sembiran dan Sidatapa.
Beberapa diantaranya menjadi tujuan wisata budaya yang cukup populer seperti Deas Trunyan di Bangli dan desa Tenganan di Karangasem, banyak wisatawan yang mengagendakan tour ke desa tersebut.
baca juga; paket tour ke Trunyan >>>>
Namun demikian desa Pedawa di Buleleng memiliki potensi yang cukup besar juga untuk bisa dikembangkan dan dipromosikan untuk menjadi tujuan wisata tour di kawasan pariwisata Bali Utara.
Memang jika anda ingin mengenal budaya Bali dengan berbagai kearifan lokal, maka desa Bali Aga seperti Pedawa ini bisa menjadi tujuan wisata anda selanjutnya.
Sejarah Desa Pedawa Buleleng
Sebelum bernama Pedawa ada sejumlah nama yang melekat pada desa ini yaitu desa Gunung Tambleg dan Gunung Sari. Menurut cerita warga desa Pedawa nama Gunung Tambleg, berasal dari kata Gunung dan Tambleg, Tambleg berarti bodoh atau lugu, nama tersebut berhubungan dengan pemikiran warga desa yang masih sederhana.
Kemudian dalam sejarah perkembangan berikutnya dikenal dengan nama Gunung Sari, nama tersebut berhubungan dengan kehidupan masyarakat di sini sebagai penyadap nira yang diolah menjadi gula.
Seiring perjalanan waktu nama Gunung Tambleg tidak pernah dipakai lagi sedangkan nama Gunung Sari hanya disebut pada saat ada upacara agama saja.
baca juga: Bali Aga >>>>
Lalu bagaimana halnya dengan nama desa Pedawa yang dikenal sampai sekarang ini. Menurut cerita yang turun temurun di kalangan warga Pedawa Buleleng, bahwa dulunya jasad orang-orang Pedawa tidak dikubur, melainkan hanya ditaruh di bawah pohon kayu.
Jasad tersebut berikut takilan (bekal kubur) dan bunga kembang sepatu, sedangkan jika anak-anak yang meninggal jasadnya dilempar ke lobang kayu besar yang terletak dekat desa.
Pada suatu hari datanglah seorang raja bernama Raja Bima berikut diiring oleh pendeta atau Dukuh Manca Bila untuk menertibkan tata cara penguburan mayat termasuk dengan kelengkapan upacara sederhana.
Mulai saat itulah, jasad orang yang meninggal dikubur semestinya dan diupacarai sederhana, dalam prosesi perlengkapan upacara tersebut diperlukan juga tirta pembersih dan pengentas, karena tidak ada kaum Brahmana maka Dukuh Manca Bila berperan memberikan tirta tersebut.
Pada waktu raja mandi di desa Gunung Sari ini, tempat pemandian raja tersebut dinamakan Toya Bima yang konon bisa membuat orang kebal jika jika mandi disana, di tempat tersebut dibuat kan pelinggih bernama Pura Dalem, walaupun kasiat air kebal tersebut sekarang tidak nampak lagi.
Sang raja sendiri meninggalkan desa tersebut sedangkan Dukuh Manca Bila menetap di sini, saat beliau wafat dibuatkan pelinggih Dukuh di jaba Pura Dalem.
baca di sini: Desa Tenganan >>>>
Dalam tokoh pewayangan mungkin semua sudah tahu akan tokoh Bima dan juga Pandawa, masyarakat mengganggap bahwa desa Pedawa keturunan dari Bima, Gobleg keturunan dari Dharma Wangsa, Tigawasa Arjuna, Cempaga Nakula dan Sidatape Sahadewa.
Bima sendiri adalah tokoh yang terkenal di keluarga Pandawa karena tangguh sakti dan kebal, Semenjak itulah desa Gunung Sari juga dikenal dengan nama Pandawa dan sekarang menjadi Pedawa.
Berdasarkan lontar yang ditemukan di desa Kedisan, Kintamani, didalmnya disebutkan bahwa seorang raja yang datang ke desa Bestala dan menanyakan akan kehadiran rakyatnya yang berasal desa Pandawa apakah sudah hadir.
Nama tersebut berkaitan dengan nama Bima dari desa Gunung Sari yang juga berhubungan dengan Pandawa atau sekarang ini dikenal dengan Pedawa. Begitulah sejarah asal nama Pedawa mulai dari nama Gunung Tembleg, Gunung Sari, Pandawa dan kemudian menjadi nama Pedawa sampai saat ini.
baca juga: paket tour Bali Utara >>>>
Nama Pedawa ini juga berkaitan erat dengan prasasti Sanding yang berangka tahun Isaka 1150 (1072 Masehi), disebutkan Raja Jaya Sakti yang bersemayam di Gunung Lempuyang kerap mengunjungi desa-desa di Bali.
Beliu memiliki pesanggrahan di desa Bantiran tempat menginap kalau pergi ke jawa, dan Bantiran tersebut berdekatan dengan Pedawa, sehingga ada kemungkinan raja mengunjungi juga desa Pedawa.
Daya Tarik wisata di Desa Pedawa Buleleng
Seperti halnya desa tua lainnya di Bali, maka desa Pedawa Buleleng memiliki potensi cukup besar dikembangkan menjadi desa wisata, ada sejumlah hal baru dan unik yang bisa ditonjolkan sebagai daya tarik wisata yang nantinya bisa juga dinikmati wisatawan yang liburan ke kawasan pariwisata Bali Utara.
baca juga; objek wisata populer di Buleleng >>>>
Seperti keberadaan rumah tradisional di desa Pedawa yang bernama Bandung Rangki, masih dilestarikan oleh warga, rumah tradisional tersebut juga masih lengkap memiliki lumbung pada halaman rumahnya.
Selain itu kerajinan rumahan seperti pembuatan gula merah yang terbuat dari nira (tuak) menjadi gula aren berkualitas baik dan dibuat dengan cara-cara tradisional.
Salah satu daya tarik wisata yang cukup populer dan tergolong baru adalah Rumah Hobbit Pedawa, yang mana rumah unik tersebut mengingatkan kita pada serial film hobbit yang pernah tayang di televisi.
Ini menjadi tujuan tour yang cukup menarik di desa Pedawa, selain itu anda bisa menyaksikan beberapa hal menarik di kawasan desa Pedawa Buleleng ini seperti pemandangan sawah serta sejumlah pura warisan Bali Kuno.
baca di sini: Kubu Hobbit Pedawa >>>>
Selain sebagai tujuan wisata, desa Pedawa bisa menjadi tujuan ilmuwan untuk melakukan penelitian tentang desa Bali Aga yang ada di pulau Dewata Bali.
Kami menyediakan paket tour murah di Bali, ada juga kapal cepat atau fast boat, seperti fast boat ke Gili Trawangan Lombok, Nusa Penida dan speed boat ke Nusa Lembongan, berbagai kendaraan rental juga tersedia seperti mulai dari sewa mobil VW safari, sewa mobil Mewah dan sewa Bus Pariwisata, disediakan juga layanan rekreasi watersport, Bali Hai Cruise dan wisata Odyssey Submarine Bali dengan harga lebih murah.
Leave a Reply