Desa Petulu Ubud

Desa Petulu memang menjadi sebuah tempat yang menawarkan daya tarik sendiri di wilayah pariwisata Ubud, kabupaten Gianyar, dengan suasana alam berbeda dan unik. Memang bagi pecinta wisata alam, menjadikan Ubud sebagai tujuan liburan berikutnya di pulau Dewata Bali.

Agenda tour ataupun jalan-jalan di Bali selalu menjadikan kawasan pariwisata Ubud sebagai destinasi wajib, memang kawasan ini tidak hanya sebagai desa seni yang banyak menampilkan karya seni lukis, patung ataupun seni tari, tetapi juga alamnya penuh dengan pesona, sehingga menarik bagi mereka yang liburan ke pulau Dewata Bali.

baca juga; aktivitas wisata populer di Ubud >>>>

Kawasan pariwisata Ubud Gianyar, memang alamnya terkesan selalu hijau bersemi, sangat ideal bagi anda yang jenuh dengan keramaian kota ataupun pemandangan gedung-gedung bertingkat. Ubud menawarkan banyak keindahan sawah, sehingga wisatawan asing sangat mengidolakan Ubud ini.

Apalagi jika anda pernah berkunjung ke desa Petulu, pemandangan unik dan indah di desa cukup menarik untuk anda nikmati. Desa Petulu bisa menjadi tujuan wisata selain pantai yang akan memberikan pengalaman wisata baru di pulau Bali.

Desa adat Petulu terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jarak dari pusat pariwisata Ubud menuju desa Petulu sekitar 10 menit berkendara. Dari sentral Ubud, menuju ke arah Timur, sampai di ujung jalan sebuah pertigaan, belok kiri menuju jurusan objek wisata Tegalalang.

Sekitar 2 km belok kiri anda akan bertemu dengan pertigaan lagi, belok kiri menuju jalan raya Petulu. Jarak dua tempat wisata ini berdekatan, sehingga sayang jika agenda tour di Bali anda menuju Ubud tidak berkunjung juga ke desa adat Petulu Gianyar.

Kokokan di Desa Petulu Ubud

foto: http://blog.kura2guide.com

Daya Tarik desa Petulu di Ubud Gianyar

Yang menjadi daya tarik dan ikon wisata desa Petulu di Kecamatan Ubud ini adalah burung bangau atau dikenal dengan nama burung Kokokan, hidup berbaur dengan warga desa. Burung bangau atau Kokokan merupakan keluarga dari spesies Ciconiidae, berkaki dan berleher panjang, badannya cukup besar.

Makanan dari burung bangau ini adalah serangga, cacing, ikan, serta mamalia kecil di tempat basah ataupun wilayah pesisir. Jadi habitat burung bangau atau kokokan di desa Petulu Ubud ini memang sangat cocok, karena sumber makanan yang melimpah dari areal persawahan penduduk termasuk pohon-pohon yang tumbuh di sekitar desa Petulu.

baca juga; taman burung Bali Bird Park di Gianyar >>>>

Bangau merupakan burung migran, didominasi warna putih salju, terlihat cantik dan indah, pada saat mendapatkan habitat baru, burung bangau cenderung setia dengan satu pasangan atau monogami, termasuk juga dengan sarang yang telah dibuatnya, kesetiaan itulah burung bangau ini dijadikan simbol pembawa kebahagiaan.

Sedangkan kehidupan bangau di desa adat Petulu ini memiliki cerita tersendiri, sehingga bagaimana burung-burung liar tersebut, bisa hidup di desa Petulu Gianyar.

Ribuan burung bangau ini hidup damai di pohon-pohon yang ada di sekitar desa, baik itu pohon yang tumbuh di jalan, rumah, kebun atau persawahan, hidup berdampingan seolah menyatu dengan penduduk, bisa dikatakan berbaur dengan warga.

Tingkah polah burung kokokan di desa Petulu Ubud ini menjadi hiburan dan pemandangan unik dan menarik bagi wisatawan, mereka berkeliaran di pematang sawah sambil menemukan serangga, cacing ataupun mamalia kecil lainnya, dan pada sore harinya pulang kembali ke sarang.

Tentunya habitat burung Kokokan di desa adat Petulu ini, menjadi pemandangan unik menyuguhkan pemandangan berbeda, sehingga menjadi salah satu tempat wisata unik di pulau Dewata Bali, yang akan memberikan pengalaman liburan baru bagi keluarga terutama juga anak-anak.

baca juga; tempat wisata unik di pulau Bali >>>>

Kunjungan jalan-jalan tour ke desa Petulu Ubud ini akan menjadi sebuah agenda spesial yang tidak bisa anda temukan di tempat lainnya, sebuah suasana pedesaan yang alami dan cantik, menyuguhkan hamparan pemandangan sawah dengan kehidupan burung bangau atau kokokan yang jumlahnya ribuan, sebuah pemandangan langka yang hanya bisa anda nikmati di desa adat Petulu Ubud.

Latar belakang dan cerita sejarah kehidupan burung bangau atau kokokan ini di desa Petulu terbilang cukup unik dan menarik, migrasi burung kokokan ke desa adat Petulu Ubud mulai pada tahun 1965.

Pada saat itu burung yang datang hanya sekitar 5 ekor saja, kemudian setiap bulan jumlahnya semakin meningkat. Penduduk yang melihat ini mulai tertarik untuk memelihara burung tersebut bahkan diburu untuk dikonsumsi.

Namun anehnya mereka yang menangkap burung bangau tersebut beberapa hari kemudian kembali untuk melespakannya. Mereka mengatakan tidak kuat karena didatangi oleh makhluk bertubuh hitam tinggi besar serta menyeramkan setelah menangkap burung tersebut.

Makhluk tersebut tidak hanya datang dalam mimpi saja tapi dalam kenyataan, semua orang yang menangkap mengalami kejadian serupa.

baca juga; tempat wisata populer di seputaran Ubud >>>>

Mengetahui kejadian tersebut tetua desa berinisiatif mengadakan upacara untuk memohon maaf atas kejadian tersebut dan melalui pewisik (wangsit) diketahui bahwa burung kokokan atau bangau di desa adat Petulu Ubud ini adalah rencang atau pengawal Ida Batara, dewa atau manifestasi Tuhan yang dipuja warga setempat.

Burung-burung tersebut adalah pasukan yang secara niskala menjaga desa dari gangguan baik itu penyakit ataupun hama yang menyerang pertanian.

Dan itu terbukti setelah dibuatkan pelinggih atau tugu untuk tempat persembahan terhadap kokokan, desa ini menjadi makmur, hasil sawah meningkat karena berkurangnya hama.

Termasuk kotoran dari burung juga memberi kesuburan serta tidak ada bahaya yang mengancam, termasuk sekarang desa adat Petulu menjadi tujuan wisata yang berpotensi menambah pendapatan desa dan warga.

Masa bersarang, bertelur dan menetas burung bangau di Desa adat Petulu Gianyar sekitar Oktober sampai Maret, sehingga pada periode tersebut bisa menyaksikan kehadiran burung lebih banyak.

Sedangkan periode April hingga September kehadiran bangau pada siang hari agak berkurang, walaupun masih tetap anda bisa menyaksikan kehadirannya, namun pada senja hari adalah waktu berkunjung terbaik, karena burung akan kembali ke habitatnya.

baca juga; desa wisata di pulau Dewata Bali >>>>

Yang cukup menarik di desa adat Petulu Gianyar, warga juga melakukan upacara keagamaan khusus untuk keberadaan burung bangau atau kokoan tersebut, yakni upacara otonan yang biasa dilakukan untuk ritual hari lahir manusia.

Saat wabah flu burung melanda desa termasuk ayam-ayam peliharaan warga banyak yang mati, namun burung kokoan tersebut tidak satupun terjangkit, ini tentu sebuah keajaiban alam.

Untuk menikmati fenomena alam desa Petulu dan pesona indah alam pedesaan dengan suasana alam hijau persawahan, tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis. Jadi tempat rekreasi alam pedesaan ini bisa melengkapi agenda liburan murah anda di pulau Bali,ideal untuk semua kalangan termasuk juga untuk liburan keluarga.

Cara berkunjung ke desa Petulu Ubud

Bagi wisatawan bisa sewa mobil di Bali ataupun ikut agenda tour, mengemas perjalanan tour ke arah objek wisata Ubud Gianyar atau tujuan wisata yang searah seperti objek wisata monkey forest atau hutan monyet Ubud, Tegalalang, Kintamani, Goa Gajah dan pura Tirta Empul Tampaksiring.

lanjut baca; tempat wisata searah ke Ubud >>>>

Berkunjung ke kawasan desa adat Petulu, tidak dikenakan biaya tiket masuk, hanya sukarela bayar donasi seiklasnya di pos jaga desa. Pada saat burung bangau sedang ramai, anda perlu bawa topi pelindung kepala menghindari kotoran burung.

Namun ada mitos yang berkembang, jika anda kejatuhan kotoran burung dan bisa menyaksikan bangau hitam yang dipercaya menjadi pemimpin ribuan burung tersebut itu tandanya anda akan mendapatkan keberuntungan.

Kami menawarkan sejumlah rekreasi alam, seperti Odyssey Submarine Bali, rekreasi rafting, watersport, mendaki gunung dan cruise dengan harga lebih murah. Tersedia juga sewa bus pariwisata, sewa mobil di Bali, baik untuk keperluan tour, tugas kantor ataupun bisnis. Untuk layanan fast boat tersedia boat ke Gili Trawangan, Nusa Lembongan dan fast boat dari ke Nusa Penida.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top