Desa Sidatapa di Buleleng

Banyak hal menarik dan unik yang bisa anda nikmati di Bali, diantaranya desa Sidatapa yang merupakan salah satu desa Bali Aga yang berada di Kabupaten Buleleng.

Memang daya tarik pulau Dewata Bali tidak hanya pada objek wisata alamnya saja atau berbagai suguhan seni, tetapi juga warisan budaya serta tradisi di sejumlah tempat, bisa mengisi aktivitas liburan.

Pada tatanan kehidupan masyarakatnya dikenal dengan istilah Bali Aga, yang mana penduduk Bali Aga ini mengklaim diri mereka adalah penduduk asli pulau Bali, jadi mereka sudah ada jauh sebelum pengaruh atau invansi dari kerajaan Majapahit datang ke Bali.

Sejumlah desa yang tergolong Bali Aga adalah desa Tenganan di Kabupaten Karangasem, Trunyan dan Bayug Gede di Kabupaten Bangli dan yang berada di Kabupaten Buleleng paling banyak yaitu desa Sidatapa, Julah, Pedawa Sembiran, Cempaga dan Tigawasa.

lanjut baca; desa Bali Aga >>>>

Dua diantaranya yakni Tenganan dan Trunyan mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat lokal atau bahkan wisatawan, karena keduanya masuk ke dalam deretan objek wisata yang cukup menarik.

Keduanya memiliki budaya dan tradisi unik yang tidak pernah ada di desa Bali Aga lainnya, sehingga membuatnya menjadi lebih populer dan sering menjadi agenda tour wajib saat liburan di Bali.

Namun demikian keberadaan sejumlah desa Bali Aga lainnya, menjadi hal menarik juga untuk kita cari tahu informasinya, atau bahkan mengunjunginya lebih dekat dan salah satunya adalah desa Sidetapa, dan tentunya memiliki keunikan tersendiri, yang menawarkan pengalaman liburan bagi para wisatawan.

Desa Sidatapa

pict: lugaswicaksono.blogspot.com

Desa Tua Sidatapa di Kabupaten Buleleng

Nama desa ini adalah Sidetapa tapi bloger terkadang menulisnya dengan Sidatapa, secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Dari pusat kota Singaraja hanya berselang 30 menit berkendara. Terletak sekitar 12 km dari kawasan pariwisata Lovina dan berdekatan juga dengan tempat rekreasi pemandian air panas Banjar.

Desa Sidatapa (Sidetape) ini merupakan sebuah desa Bali Aga atau desa kuno di Buleleng yang masih melestarikan budaya dan warisan leluhurnya, sehingga sampai sekarang kita masih bisa menemukan sejumlah kebiasaan atau budaya terjaga lestari di tengah lajunya perkembangan ilmu dan teknologi.

Menjaga hal-hal yang berbau tradisional di tengah modernisasi tentu akan sangat jarang kita bisa temukan di tempat lainnya, dan hal seperti inilah membuatnya cukup menarik untuk kita kenal lebih dekat, atau bahkan menjadikan tujuan wisata saat acara jalan-jalan tour di pulau Dewata.

lanjut baca: tour ke Bali Utara >>>>

Dalam peta wisata Bali, Kabupaten Buleleng termasuk kawasan pariwisata Bali Utara, wilayahnya menawarkan deretan tempat rekreasi alam dan objek wisata yang wajib anda kunjungi saat menginap ataupun mengagendakan tour ke wilayah Buleleng.

Sejumlah ikon wisata di kawasan pariwisata ini adalah rekreasi nonton dolphin atau lumba-lumba di objek wisata pantai Lovina, kemudian sejumlah air terjun seperti air terjun Gitgit, Les dan Sekumpul, Brahmavihara Arama, Air Panas Banjar dan juga desa Bali Aga seperti desa Sidatapa ini bisa menjadi rangkaian paket tour menarik di kawasan pariwisata Bali Utara.

Desa Tua Sidatapa ini diperkirakan mulai ada sejak tahun 785 M, namun demikian belum ditemukan secara pasti prasasti yang menyebutkan asal-usul keberadaan desa kuno ini, tetapi sumbernya berasal dari penuturan tetua atau leluhur mereka sehingga Sidetapa diketahui sebagai desa Bali Aga.

baca juga: desa Bali Aga – Bali Mula >>>>

Asal-usul penduduknya terdiri dari sejumlah golongan warga, seperti warga Pasek mendiami daerah Leked, warga Patih di wilayah Desa Kunyit serta warga Batur di wilayah Sekarung.

Dan ada sekelompok warga yang tergabung dalam sebuah pura Dadia, belum diketahui akan asal-usulnya dan diperkirakan serta kemungkinannya dari warisan budaya Bali Aga.

Beberapa warisan budaya Bali Aga di Sidatapa yang masih bisa ditemukan adalah, adanya sebuah bangunan rumah adat yang sudah tua dan langka bernama Bale Gajah Tumpang Salu.

Bangunan ini dibuat bertiang empat sesuai kaki gajah dan bertumpang 3 (salu), beberapa rumah penduduk dibangun membelakangi jalan kesannya tersembunyi dan tidak ingin diketahui.

Berbeda dengan rumah pada umumnya, lebih mengutamakan akses jalan sebagai tampilan depan rumah. Dinding tembok dan lantai bangunan masih menggunakan bahan dari tanah sebagai pelengkapnya digunakan anyaman ataupun batang bambu utuh.

baca juga; daftar objek wisata lengkap di Buleleng >>>>

Kesan tersembunyi dan tidak ingin diketahui aktivitasnya, mungkin berhubungan dengan invansi atau serangan pasukan kerajaan Majapahit, penduduk mengalami trauma dan ketakutan, sehingga berusaha menyembunyikan diri dan aktivitasnya, sehingga bangunan rumah dibuat menghadap ke belakang.

Namun ada yang mengatakan karena Raja Mayadenawa yang berkuasa kala itu, berperilaku jahat, melarang menyembah Tuhan karena dirinnyalah Tuhan sesunguhnya, untuk menyembunyikan aktivitasnya warga membuat rumah termasuk sanggah (pura di pekarangan) dibuat membelakangi jalan.

Desa Sidatapa dulunya bernama Gunung Sari Munggah Tapa, perubahan nama tersebut tidak lepas dari perjalanan suci pendeta Budha, merasa prihatin atas wabah penyakit (gerubug) mematikan yang menimpa desa ini, kemudian sang pendeta melakukan tapa semadi dan memberikan batas-batas desa.

baca juga: wisata pedesaan di Bali >>>>

Sebelum sang pendeta meninggal, beliau mengadakan bhisama dan isinya sebagai berikut, agar menggunakan tirta (air suci) yang berada di Kayon Teben sebagai tirta pembersih, tirta penglukatan serta tirta pengentas bagi orang meninggal, tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan lainnya.

Nama desa yang dulunya bernama Gunung Sari Munggah Tapa dirubah menjadi Sidatapa, dan segala urusan serta sesuatunya di desa tersebut nantinya diserahkan kepada Dewa Gede Penyarikan.

Seperti halnya desa Bali Aga lainnya Sidetapa juga memiliki budaya serta tradisi unik bernama Agung Briyang, tujuan dari ritual Agung Briyang tersebut untuk mengusir roh-roh jahat.

Kami menyediakan berbagai paket tour murah di Bali, termasuk menikmati sejumlah tempat rekreasi alam seperti watersport, rekreasi rafting, Odyssey Submarine dan cruise yang ideal untuk mengisi liburan keluarga. Tersedia juga layanan fast boat ke Gili Trawangan Lombok dan fast boat ke Nusa Penida dengan harga lebih murah. Tersedia juga sewa mobil dan sewa bus pariwisata melengkapi kebutuhan liburan anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top