Paket Wisata Tour di Bali

BaliToursClub

Paket tour dan Sewa mobil di Bali
  • Home
  • Sewa mobil mewah
  • Sewa bus
  • Paket tour murah
  • Objek wisata di Bali
  • Booking
  • Kontak Kami

Hari Siwaratri

By Bali Tours Club Leave a Comment

Hari raya agama Hindu di Bali selain hari raya Galungan dan juga Nyepi dikenal juga ada hari Raya Siwaratri, dan tentunya setiap perayaan tersebut dimaksudkan dengan tujuan-tujuan tertentu dan makna-makna khusus. Siwaratri adalah hari suci yang dirayakan oleh semua umat Hindu dengan melaksanakan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa dan itu dilakukan dengan pelaksanaan khusus.

lanjut baca; Hari raya agama Hindu >>>>

Hari Siwaratri jatuh setiap setahun sekali berdasarkan kalender Isaka yaitu pada purwaning Tilem atau panglong ping 14 sasih Kepitu (bulan ke tujuh) sebelum bulan mati (tilem), dalam kalender Masehi setiap bulan Januari. Siwaratri memang memiliki makna khusus bagi umat Hindu, karena pada saat tersebutlah Hyang Siwa beryoga, sehingga menjadi hari baik bagi umat untuk melakukan brata semadi berikut kegiatan penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa.

Makna Hari Raya Siwa Ratri

Siwaratri berasal dari kata “siwa” dan “ratri”, dalam bahasa Sansekerta Siwa berarti baik hati, memberikan harapan, membahagiakan dan suka memaafkan, Siwa juga adalah sebuah nama kehormatan manifestasi Tuhan yaitu Dewa Siwa yang berfungsi sebagai pelebur atau pemrelina. Sedangkan Ratri dalam bahasa berarti malam atau kegelapan, sehingga jika diartikan Siwaratri berarti pelebur kegelapan untuk menuju jalan terang.

Dewa Siwa - Hari Saraswati

Jadi apa sesungguhnya makna dari hari raya Siwaratri tersebut, maknanya adalah malam perenungan suci, malam dimana kita bisa mengevaluasi dan instropeksi diri atas perbuatan atau dosa-dosa selama ini, sehingga pada malam ini kita memohon kepada Sang Hyang Siwa yang juga sedang melakukan payogan agar diberikan tuntunan agar bisa keluar dari perbuatan dosa tersebut. Pada saat malam itulah umat melakukan pendekatan spiritual kepada Siwa untuk menyatukan atman dengan paramatman.

baca juga; pura patung Siwa di Tabanan >>>>

Tidak sedikit yang memaknai bahwa pada malam Siwaratri ini juga dianggap sebagai malam peleburan dosa, sehingga perbuatan dosa manusia bisa lebur dengan melakukan brata semadi dan pemujaan terhadap Sang Hyang Siwa. Pemaknaan seperti ini tidak lepas dari kisah Lubdaka yang ditulis oleh Empu Tanakung, kitab atau lontar tersebut mengisahkan kehidupan seorang pemburu binatang yang memiliki banyak dosa karena membunuh binatang yang tidak bersalah.

Kisah Lubdaka dan Hari Siwa Ratri

Dikisahkan pada suatu hari, karena sudah larut malam Lubdaka dengan terpaksa harus bermalam di hutan dan tidak terasa langkah kakinya tertuju pada pohon Bila, agar aman dari serangan binatang hutan, maka Lubdaka berdiam diri di atas pohon dan agar tidak tidur dan terjatuh, daun Bila dipetik setangkai demi setangkai dan dijatuhkan ke bawah, tidak disadarinya bahwa malam tersebut adalah hari Siwaratri dan daun bila tersebut tepat mengenai lingga Siwa yang berada di bawahnya.

Lubdaka terus memetik daun bila agar tetap terjaga, pada malam itu dia juga menyadari dan menyesali perbuatan dosanya dan berjanji dalam hati akan menghentikan pekerjaannya sebagai seorang pemburu. Mulai saat itulah Lubdaka berhenti menjadi seorang pemburu dan beralih menjadi petani dan berseru kepada keluarganya untuk berhenti melakukan dosa dan mulai bertobat. Diceritakan setelah meninggal arwah Lubdaka disambut oleh para cikrabala, disiksa dan untuk dimasukkan ke neraka atas dosa-dosanya.

baca juga; mengenal Bali sebagai pulau Dewata dan pulau Seribu Pura >>>>

Pada saat itulah Dewa Siwa datang untuk membebaskan Lubdaka, terjadi dialog yang sengit antara pasukan Cikrabala dengan Dewa Siwa. Pasukan Cikrabala berkewajiban membawa Lubdaka ke neraka karena harus bertanggung jawab akan perbuatan dosanya. Dewa Siwa menjelaskan bahwa Lubdaka sudah membuat penebusan dosa dengan begadang semalam suntuk seraya menyesali dosa-dosanya dan bertobat tidak melakukan perbuatan dosa lagi, sehingga Lubdaka berhak mendapatkan pengampunan, sehingga Lubdaka dibawa ke Siwa Loka dan tidak jadi masuk neraka.

Kisah singkat Lubdaka tersebut di atas, memberikan gambaran pada kita bahwa pada hari Siwaratri yang juga dikenal dengan malam Siwa dimaknai sebagai hari peleburan dosa. Sehingga setiap orang pada setiap tahunnya pada saat perayaan Hari Siwaratri memiliki kesempatan melakukan peleburan disa dengan melakukan brata Siwaratri dan tentunya juga bertobat tidak melakukan dosa lagi.

Sekilas apa yang dimaknai dalam perayaan hari Siwaratri menurut lontar atau kitab Lubdaka tersebut tentunya akan berlawanan dengan hukum kharma phala bagi umat Hindu di Bali. Karena apapaun perbuatan kita baik atau buruk maka hasil atau akibatnya akan sama, karena hukum kharma phala tersebut akan terus berlaku tidak hanya berlaku pada kehidupan ini tetapi juga di akhirat dan juga kehidupan kita mendatang.

baca juga; fakta tentang Bali yang jarang diketahui orang >>>>

Tetapi dalam lontar Lubdaka ciptaan Mpu Tanakung, siksaan yang sempat dialami oleh Lubdaka ketika di hukum oleh pasukan cikrabala yaitu abdi Dewa Yama yang sebagai dewa keadilan, berakhir dengan segera karena telah melakukan peleburan dosa dan menyadari segala dosa-dosanya dan tidak melakukannya lagi. Maka untuk itu hari Siwaratri ini dianggap penting sekali bagi umat untuk mendapatkan pencerahan diberikan jalan yang benar untuk bisa mengaksiri perbuatan dosa dan bertobat serta dengan harapan dapat peleburan dosa dengan memuja Dewa Siwa.

Tingkatan pelaksanaan Hari Siwa Ratri

Waktu pelaksanaan Siwaratari yaitu pada panglong ping 14 sasih Kapitu (Catur Dasi Krsna paksa bulan Magha), serta brata Siwaratri yang dilaksanakan pada hari raya Siwaratri ada beberapa tingkatan sesuai kemampuan, diantaranya;

  • Utama: melakukan Jagra (berjaga, tidak tidur), Upawasa (tidak makan dan tidak minum), Monabrata (berdiam diri dan tidak berbicara).
  • Madhya: melakukan Jagra (berjaga, tidak tidur), Upawasa (tidak makan dan tidak minum).
  • Nista: hanya melakukan Jagra (berjaga, tidak tidur).

Sebelum melaksanakan seluruh kegiatan, tentunya anda melakukan persembahyangan terlebih dahulu di pagi hari selesainya pada pukul 06.00, dan untuk monobrata dilakukan selama 12 jam mulai pukul 06.00 – 18.00 wita, Upawasa dilakukan selama 24 jam mulai pukul 06.00 – 16.00 wita sedangkan Jagra dilakukan selama 36 jam mulai pukul 06.00 – 18.00 wita esok harinya.

Demikian sekilas informasri tentang hari Siwaratri, artikel ini diambil dari berbagai sumber, jika ada kurang lebih dari penyampaian informasi tersebut, mohon dibantu dalam kolom komentar.

Bali Tours Club menyediakan informasi tentang Bali meliputi, budaya, tradisi dan juga tentang objek wisata terbaru yang menjadi target kunjungan wisatawan. Dalam website ini disediakan sewa mobil di Bali, paket tour lengkap berbagai tiket wisata petualangan mulai dari watersport di Tanjung Benoa, rafting, cruise dan mendaki Gunung Agung. Tujuan wisata yang hits dan trend sekarang ini juga tersedia termasuk wisata kapal selam bersama Odyssey Submarine.

 

Artikel wisata lainnya

  • Wisata Ikan Hiu di SeranganWisata Ikan Hiu di Serangan
  • Flying Fish di Tanjung BenoaFlying Fish di Tanjung Benoa
  • Tour di Gili TrawanganTour di Gili Trawangan
  • Kubu Hobbit PedawaKubu Hobbit Pedawa
  • Air terjun Dedari di Jelekungkang BangliAir terjun Dedari di Jelekungkang Bangli

Filed Under: Hari Suci Hindu Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

KONTAK KAMI
Bali Tours Club
HP: XL 081916533222
HP: Tsel 082147042222
PH (office hours) 0361 8709363
WhatsApp: 0821-4704-2222
Email: balitoursclub@gmail.com

Sewa Mobil Murah di Bali

Sewa mobil di Bali

PAKET TOUR MURAH

  • Paket 3 Hari / 2 Malam
  • Paket 4 Hari / 3 Malam
  • Paket 5 Hari / 4 Malam
  • Paket 6 Hari / 5 Malam

PAKET 1/2 HARI TOUR DI BALI

  • Taman Ayun – Tanah Lot
  • Bali Zoo Park – Monkey Forest Ubud
  • GWK – Uluwatu
  • Museum Bali – Bajra Sandhi Denpasar

PAKET 1 HARI TOUR DI BALI

  • Tanjung Benoa – Pura Uluwatu
  • Danau Beratan Bedugul – Tanah Lot
  • Kintamani – Tegalalang Ubud
  • Kintamani – Danau Beratan Bedugul
  • Dolphin Lovina – Kintamani
  • Kintamani – pemakaman desa Trunyan
  • Pura Besakih – Goa Lawah

Paket Kombinasi Tour

  • Odyssey Submarine – Taman Safari
  • Watersport – Sunset Dinner Cruise
  • Watersport – Sunset di Uluwatu
  • Rafting Telaga Waja – Goa Lawah
  • Rafting Ayung – Bedugul

PAKET REKREASI WISATA

  • Odyssey Submarine di Karangasem
  • Rekreasi rafting (arung jeram)
  • Quicksilver Cruise
  • Bali Hai Cruise
  • Watersport di Tanjung Benoa
  • Seawalker di Tanjung Benoa
  • Wisata naik sepeda
  • Rekreasi naik unta
  • Nonton Lumba-lumba Lovina
  • Photo Pakaian Adat Bali

Fast Boat di Bali

  • Fast boat ke Gili Trawangan
  • Fast boat ke Nusa Lembongan
  • Fast Boat ke Nusa Penida

Artikel terbaru

  • Destinasi wisata populer di pulau Bali
  • Hotel Murah di pulau Bali
  • Sewa Mobil Elf di pulau Bali
  • Sewa mobil di Nusa Penida
  • Tiket Dolphin Lovina

Info seputar wisata

  • Wisata Kuliner – Makanan Halal di Bali
  • Desa adat di Bali
  • Tempat Unik di Bali
  • Home Care perawat kesehatan di Denpasar
  • Larangan atau pantangan saat mendaki gunung Agung

Temukan kami di FB

Pembayaran – Bank Transfer

BCA – No Rek: 040 219 9197
A/N: I Nyoman Pasek

Copyright © 2021 by Bali Tours Club Alamat: Jalan Gunung Guntur, Taman Sari II, No 14, Denpasar Barat , Denpasar - Bali Email: balitoursclub@gmail.com | HP XL 0819 1653 3222 | HP TSel 0821 4704 2222 | Phone 0361 8709363 WhatsApp: 0821 4704 2222