Liburan ataupun wisata ke pulau Dewata, maka anda tidak hanya menemukan tempat rekreasi atau objek wisata alam saja, tetapi kebudayaan lokal Bali memang menjadi hal menarik untuk anda ketahui.
Karena daya tarik pulau yang dikenal dengan sebutan Seribu Pura ini tidak hanya pada keindahan panorama alamnya saja tapi berbagai budaya, seni dan tradisi yang dimiliki Bali, menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk diketahui.
Apalagi banyak budaya lokal setempat yang berhubungan dengan masa lampau, sebuah kebiasaan atau tradisi unik turun temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi, akan menjadi suguhan ataupun tawaran unik, bagi mereka terutama wisatawan yang baru pertama kali liburan bersama keluarga, anak-anak, rekan ataupun sahabat di pulau Dewata ini.
lanjut baca; budaya dan tradisi unik di Bali >>>>
Pada halaman ini, kami mengulas sedikit tentang macam-macam ataupun kumpulan dari kebudayaan lokal Bali, serta berbagai jenis budaya yang masih kita temukan dan terjaga lestari sampai saat ini. Budaya lokal adiluhung yang dimilikinya menjadi ciri khas tersendiri dari pulau Dewata.
Masyarakatany juga begitu kuat dalam mempertahankan eksistensi dan jati dirinya dari berbagai gempuran budaya luar terutama pengaruh budaya asing, termasuk juga perkembangan teknologi yang berkembang pesat yang bisa mempengaruhi pola pikir dari masyarakat.
Kumpulan kebudayaan lokal Bali
Bagi masyarakat lokal mungkin sudah tahu berbagai macam budaya yang ada di pulau Dewata ini, tetapi karena Bali sebagai tujuan wisata dunia, tentu banyak orang luar ataupun wisatawan, apalagi yang baru pertama kali berkunjung ke Bali belum paham dengan kebudayaan yang berkembang di pulau ini.
Ketika liburan dan mengagendakan jalan-jalan tour keliling pulau Bali, selain berkunjung ke berbagai tempat wisata dan rekreasi, mereka menemukan hal-hal unik mengenai keindahan budaya Bali, tentu ini akan menjadi sebuah pengalaman liburan baru dan menarik.
lanjut baca; objek wisata dan tempat rekreasi hits di Bali >>>>
Seperti juga pada daerah ataupun suku lainnya di Indonesia, setiap daerah memiliki macam-macam atau kumpulan kebudayaan lokal, termasuk juga Bali memiliki sejumlah budaya yang terjaga baik sampai sekarang ini.
Diantaranya rumah adat, pakaian adat, kesenian, tradisi, bahasa daerah, lagu daerah, senjata tradisional, organisasi sosial dan kemasyarakatan, makanan khas, permainan, pertanian termasuk juga dengan kepercayaan beragama dengan berbagai jenis prosesi upacara dalam perayaan tersebut.
Untuk mengetahui berbagai budaya setempat, maka dalam halaman ini dikemas infor tentang jenis-jenis budaya lokal yang ada. Semua budaya lokal menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan yang datang dan liburan ke pulau Dewata Bali.
Jenis-jenis budaya lokal Bali
Berikut sejumlah budaya lokal yang masih terjaga baik dan lestari sampai saat ini, semua yang ada menjadi pelengkap daya tari pariwisata yang ada di pulau Dewata Bali.
1. Rumah adat Bali
Aturan-aturan yang digunakan dalam membuat pekarangan dan membangun rumah adat, menerapkan aturan-aturan yang ada pada “Asta Kosala Kosali” dan memenuhi aspek parahyangan (tempat pemujaan), Palemahan (lingkungan) dan pawongan (penghuni rumah), semuanya memiliki nilai penting dan filosofi dalam arsitektur rumah dan pekarangan.
Di dalam pekarangan rumah terdapat sanggah atau pemerajan tempat pemujaan, ada pelinggih (bangunan) pengijeng karang, bale meten, bale dauh, bale gede, lumbung, dapur dan kamar mandi. Kebudayaan atau budaya tentang pembangunan rumah adat ini, menjadi ciri khas dari pulau Dewata ini.
Namun demikian tidak semua warga Hindu Bali memiliki rumah adat dengan jenis bangunan lengkap, mengingat dengan keterbatasan tempat dan biaya. Sekarang ini banyak bangunan adat Bali juga dipadukan dengan desain modern.
2. Pakaian adat Bali
Jenis budaya lokal seperti pakaian tradisional adat Bali ini memiliki berbagai jenis pakaian adat, seperti pakaian adat madya yang biasa digunakan untuk keperluan adat seperti ke tempat upacara pernikahan ataupun ke balai pertemuan yang berhubungan dengan adat.
Ada pakaian adat ke Pura ini adalah pakaian khusus untuk melakukan persembahyangan, berikutnya ada pakaian atau payas Agung, biasanya digunakan bagi mereka yang sedang melakukan upacara pernikahan ataupun saat upacara potong gigi, pakaian ini adalah yang paling mewah.
Pakaian adat tradisional ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang liburan ke Bali dan banyak yang mencoba foto pakaian adat ini.
Perlengkapan pakaian tradisional adat Bali untuk wanita yaitu kebaya, kamben (bawahan), bulang pasang (senteng), bunga dan sanggul sedangkan pakaian adat pria memakai kamben (bawahan), kampuh (kain penutup kamben), Umpal (selendang diikatkan di pinggang), baju dan udeng (ikat kepala).
Budaya akan pakaian adat ini akan selalu terjaga dengan baik, karena diperlukan oleh semua warga hindu dalam kegiatan adat dan juga ke pura.
3. Kesenian rakyat Bali
Macam-macam kesenian daerah berkembang dengan baik sebagai warisan budaya lokal yang terjaga dengan baik, kebudayaan tersebut menjadi sebuah kesenian rakyat diantaranya adalah seni tari seperti tari janger, tari Pendet, baris, legong, joged bumbung, tari barong, tari kecak, drama gong, tari barong, arja, wayang kulit dan bondres.
Kesenian rakyat berupa tarian-tarian tersebut bisa dikembangkan dan menjadi sebuah tarian inovatif yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Budaya lainnya yang berhubungan dengan kesenian tersebut adalah alat musik tradisional khas Bali seperti gamelan, rindik, cenceng, pereret dan genggong.
Sejumlah kesenian lain yang juga merupakan warisan budaya adalah seni ukir dan juga seni patung. Berbagai hasil karya seni seperti seni lukis dan patung di Bali sampai merambah ke dunia luar diminati oleh warga asing dan diekspor, sebagai komoditi ekonomis yang bernilai tinggi.
4. Alat musik tradisional di Bali
Kekayaan budaya Nusantara dengan keragaman alat musik tradisional yang dimiliki hampir setiap suku, termasuk juga Bali, menjadikannya suatu hal menarik.
Alat musik tradisional ini biasanya digunakan untuk pengiring sebuah tarian sebagai kesenian rakyat yang cukup populer seperti saat pementasan kesenian rakyat berupa drama gong, sendratari, wayang kulit joged Bumbung dan banyak lagi lainnya.
Kebudayaan berupa alat musik tradisional ini juga menjadi pelengkap dan pengiring saat upacara keagamaan Hindu di pulau Dewata Bali seperti saat upacara piodalan (pujawali), upacara Melasti dan saat upacara adat Ngaben.
Bali sebagai tujuan liburan dan wisata dunia tentu akan menjadi hal menarik bagi wisatawan, menjadi sebuah atraksi wisata yang akan menambah pengalaman liburan di Bali.
Sejumlah alat musik tradisional yang merupakan warisan budaya leluhur ini diantaranya; alat musik gamelan, rindik, ceng-ceng, preret dan genggong. Alat musik yang sering kita saksikan adalah gamelan, rindik dan ceng-ceng, sedangkan preret dan genggong cukup jarang.
5. Tradisi di Bali
Warisan budaya lokal dan tradisi ini berkembang di sejumlah tempat di Bali, sebuah kebiasaan atau tradisi yang diwariskan secara turun temurun, terus terjaga lestari sampai sekarang ini menjadi sebuah kebudayaan yang unik. Walaupun dunia sudah modern dan tradisi tersebut adalah warisan masa lampau.
Berbagai prosesi dan menjadi budaya dan tradisi unik pada saat sekarang ini tetap digelar atau dirayakan karena takut adanya musibah yang ditimbulkan jika tradisi tersebut tidak dilaksanakan.
Berbagai hal unik warisan masa lalu ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang liburan ke pulau Dewata, dan melengkapi atraksi pariwisata yang ada.
Sejumlah budaya dan tradis unik tersebut diantaranya tradisi perang pandan (mekare-kare) di Tenganan, Gebug Ende Seraya, pemakaman di Trunyan, Perang Api (ter-teran) di Jasri, Omed-omedan di Denpasar, Mekotek desa Minggu, perang ketupat di Kapal, Mesuryak desa Bongan Tabanan, Mbed-mbedan di Semate, Mebuug-buugan Jimbaran, Nyakan Diwang desa Banjar dan banyak lagi lainnya.
6. Upacara Adat
Upacara adat adalah bagian budaya lokal yang berhubungan erat dengan kegiatan keagamaan, baik upacara yang berhubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi, manusia, alam dan juga bhuta, sehingga terjadi keharmonisan dalam hidup manusia yang dikenal dengan istilah Tri Hita Karana.
Setiap kegiatan atau ritual menggunakan banten atau sarana upakara yang didominasi menggunakan bahan janur, bunga dan buah. Merangkai daun janur menjadi untuk keperluan sarana upacara biasa dilakoni oleh wanita Bali yang dikenal dengan budaya “mejejahitan”.
Sejumlah upacara adat atau hari raya besar keagamaan yang cukup populer di Bali adalah hari raya Nyepi, Galungan, Kuningan, melasti, pawai ogoh-ogoh dan termasuk juga kegiatan upacara adat untuk manusia, seperti upacara adat ngaben, upacara 3 bulanan anak, ngotonin dan potong gigi dan upacara pernikahan.
7. Nama orang Bali
Nama dari orang-orang Bali ini juga menjadi bagian salah satu budaya yang menyertakan embel-embel nama pada bagian depannya seperti Wayan/ Gede/ Putu/ Ni Luh untuk nama anak pertama, Kadek/ Made untuk nama anak kedua, Nyoman/ Komang untuk anak ketiga dan Ketut adalah anak keempat.
Penamaan tersebut seperti program keluarga berencana Bali pada jaman dahulu, jika anak kelima dan berikutnya kembali ke nama Wayan dan Kadek. Setelah embel-embel nama tersebut barulah nama yang lain atau nama keluarga yang diberikan oleh orang tuanya.
Di Bali sendiri dikenal dengan istilah Kasta atau Warna, ada tambahan atau embel-embel lain di depan nama tersebut yang mencirikan dari Kasta mana keluarga orang tersebut berasal, diantaranya gelar nama Anak Agung, I Gusti, Cokorde, Ida Bagus, I Dewa, I Dewa Ayu dan sejumlah gelar nama lainnya, yang mana dalam komunikasi dengan orang dari kasta (warna) tersebut menggunakan bahasa komunikasi basa Bali halus.
8. Organisasi sosial dan kemasyarakatan
Masyarakat Hindu Bali menganut sistem kekeluargaan patrilineal atau kebapaan, dikenal juga oleh masyarakat Bali dengan istilah Kapurusa, jadi garis keturunan dilacak dari garis keturunan laki-laki, mempelai perempuan dilepaskan hukumnya dari keluarganya, untuk hubungan ahli waris adalah anak keturunan laki-laki, ini adalah budaya yang paling dominan untuk tata cara pernikahan tersebut.
Tetapi sekarang di Bali dikenal dengan istilah perkawinan Nyeburin ataupun budaya Nyentana menganut sistem kekeluargaan Matrilineal jadi garis keturunan dari pihak perempuan (Ibu) dan disini mempelai laki-laki dilepaskan hukumnya dari keluarganya.
Dalam organisasi kemasyarakatan, kelompok masyarakat terkecil dikenal juga dengan istilah banjar Adat di atasnya bernama Desa Adat atau desa Pakraman yang menaungi masyarakat akan hak dan kewajiban dalam melakukan kegiatan adat. Di dalam sebuah desa adat atau desa Pakraman dan memiliki Pura Kahyangan Tiga yaitu Pura Dalem, pura Desa dan Pura Puseh.
9. Bahasa daerah Bali
Seperti halnya dengan daerah atau suku lainnya di Indonesia, Bali juga memiliki bahasa daerah sendiri, bahasa daerah Bali adalah bahasa pertama yang dikenal masyarakatnya untuk berkomunikasi. Peradaban Bali dari dulu sampai sekarang tetap memakai bahasa sehari-hari dengan bahasa daerah ini.
Budaya lokal dengan berbahasa daerah ini diajarkan semenjak anak-anak menginjak bangku sekolah. Dalam praktek sehari-hari atau dalam pergaulan masyarakat dikenal juga dengan “sor singgih Basa” atau tingkatan-tingkatan bahasa yang digunakan sesuai dengan keperluan.
Adapaun tingkatan tersebut terbagi menjadi tiga; pertama basa (bahasa) Bali kasar digunakan untuk perilaku dari binatang atau saat sedang marah, kedua basa Bali madya digunakan untuk komunikasi dengan keluarga ataupun orang lebih tua, ketiga basa (bahasa) Bali halus.
Bahasa Bali halus juga terdapat beberapa bagian seperti bahasa halus singgih, mider dan sor, digunakan saat memanjatkan doa kepada Tuhan, berbicara dengan Pendeta, berbicara saat pertemuan adat, berbicara kepada wangsa (kasta) yang lebih tinggi atau kepada orang yang belum kita kenal,
10. Lagu daerah
Kebudayaan Bali lainnya yang menjadi warisan pendahulunya adalah lagu daerah, budaya untuk menyanyikan lagu daerah memang sekarang sudah jarang untuk bisa ditemukan, kecuali di sekolah-sekolah yang mewajibkan para siswanya untuk mengenal lagu daerah Bali atau pada sebuah acara pesta kesenian budaya seperti agenda tahunan Pesta Kesenian Bali di taman Budaya Art Center Denpasar.
Sejumlah lagu daerah Bali yang sering dinyanyikan terutama oleh anak-anak diantaranya; lagu Meyang Meyong, Putri Cening Ayu, Jangi Janger, Ratu Anom, Janger, Juru Pencar, Dadong Dauh, Batu Cina. Lagu daerah Bali ini biasanya diajarkan kepada siswa-siswa sekolah dasar dan beberapa sebagai pelengkap dalam kesenian tari Janger.
Warisan budaya leluhur, berapa lagu daerah ini masih terjaga dengan baik sampai saat ini, sebagai identitas masyarakat Bali yang selalu menjadi budaya warisan leluhurnya dengan baik.
11. Permainan tradisional
Budaya bermain dengan berbagai permainan lokal yang masih tradisional, hampir jarang bisa ditemukan sekarang ini, padahal keseruannya serta kebersamaan yang melibatkan kelompok anak-anak, akan memberikan pengalaman baru serta kemampuan berinteraksi dengan teman-teman lainnya.
Kebudayaan menggunakan alat-alat serta cara-cara tradisional dalam bermain memang terhimpit dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat sekarang ini, yang justru mengurung daya kreatifitas anak dan menjadikannya lebih bersifat individu.
Budaya bermain pada masa kanak-kanak ini tentunya sempat populer di jamannya, di Bali sendiri dikenal sejumlah permainan anak-anak yang terkadang diringi dengan nyanyian diantaranya; permainan tradisional meong-meongan (kucing-kucingan), Megoak-goakan, main Tajog (egrang), mengkeb-engkeban (petak umpet) dan macepet-cepetan.
Demikian macam-macam jenis kebudayaan atau budaya lokal yang ada di pulau Dewata Bali. Informasi tersebut di atas tentunya jauh dari sempurna, saran kritik anda sangat admin perlukan untuk melengkapi berbagai informasi yang telah admin sampaikan dengan mengisi kolom komentar pada halaman ini.
Kami menyediakan layanan paket tour murah di Bali, voucher wisata seperti rekreasi watersport di Tanjung Benoa, rekreasi rafting di Ubud, cruise ke Nusa Lembongan, rekreasi seawalker dan glass bottom boat pulau penyu, wisata kapal selam Odyssey Submarine. Tersedia juga fast boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan termasuk sewa mobil dan sewa bus pariwisata dengan harga lebih murah
Leave a Reply