Semua orang pasti tahu dan mengenal hewan yang bernama penyu, menurut para ahli kura-kura laut ini diperkirakan sudah ada sejak jaman dulu, yaitu sejak jaman dinosaurus, sehingga bisa dikatakan sebagai binatang purba yang sekarang ini keberadanya semakin langka dan dilindungi, itulah sebabnya penyu juga menjadi tujuan wisata menarik bagi wisatawan, termasuk juga keberadaan penyu sekarang ini di Gili Trawangan Lombok.
Kalau liburan di Bali wisatawan bisa menyaksikan sejumlah tempat untuk penangkaran atau konservasi penyu seperti yang populer di Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Tetapi kalau anda sedang wisata di Gili Trawangan dan ingin menikmati kecantikan serta keunikan penyu tersebut, anda juga bisa menemukannya dengan mudah. Pulau kecil yang memiliki panjang 3 km dan lebar 2 km ini, ternyata memiliki banyak hal yang ditawarkan di sini anda tidak hanya bisa menyaksikan keindahan pantai pasir putih atau pesona bawah lautnya saja tetapi juga konservasi penyu.
Seperti diketahui akses untuk menuju ke Gili Trawangan hanya bisa dengan jalur laut, jika anda dari Lombok bisa dari dermaga Bangsal atau Teluk Kode dari sini anda bisa naik perahu motor, dan butuh hanya puluhan menit sampai di Gili Trawangan, sedangkan jika anda berada di Bali bisa naik kapal cepat atau fast boat dari dermaga pantai Sanur, Serangan, Amed dan juga Padangbai. Dermaga penyeberangan speed boat yang populer dari dermaga Padangbai, jarak tempuhnya sekitar 90 menit.
lanjut baca: fast boat dari Bali ke Gili Trawangan >>>>
Lokasi dari konservasi atau penangkaran penyu di Gili Trawangan, berada di tepi pantai berpasir putih berdekatan dengan dermaga fast boat di Gili Trawangan, berada di pusat keramaian pariwisata, sehingga sangat strategis dan mudah untuk ditemukan. Bagi pecinta kura-kura laut ini anda bisa dengan leluasa untuk menikmatinya, namun demikian dilarang untuk menyentuhnya, menghindari penyu tersebut stress. Tidak ada tiket masuk ke tempat penangkaran penyu ini, anda bisa hanya memberikan donasi secara sukarela, sehingga paling tidak bisa membantu pengelola untuk terus membantu melakukan konservasi dan penyelamatan terhadap penyu tersebut.
Sementara ini konservasi atau penangkaran penyu di Gili Trawangan, masih ditangani secara swadaya oleh penduduk setempat, pemeliharaan masih mengandalkan donasi dari wisatawan yang berkunjung dan usaha pribadinya. Penyu-penyu di Gili Trawangan yang dulunya bebas bertelur di pinggir pantai, kini tentunya mulai terganggu, perkembangan pariwisata dan masifnya perkembangan hotel di Gili Trawangan tentunya berpengaruh pada perkembangan penyu tersebut, termasuk juga dengan ulah manusia termasuk hewan lainnya yang mengganggu telur-telur penyu tersebut, akan menjadi langkah mulia kalau bisa diselamatkan.
Seperti apa yang dilakukan oleh pecinta penyu di Gili Trawangan, mereka secara telaten menetaskan telur-telur yang dibeli dari warga sekitar yang menemukannya, setelah menetas menjadi penyu kecil atau tukik, mereka di pelihara dalam 3 buah kolam (akuarium besar), tukik tersebut dirawat dengan baik, setelah tumbuh besar dan bisa hidup sendiri, penyu kecil tersebut akan dilepas kembali ke habitat aslinya, yaitu di lautan. Itulah sebabnya jika anda ikut aktivitas wisata snorkeling dan diving di perairan Gili Trawangan, maka anda bisa juga menyaksikan kehidupan penyu di laut lepas.
Hidup di habitat aslinya, tentu akan membuat penyu tersebut akan tumbuh dewasa dengan normal dan maksimal, penyu jantan biasanya akan menghabiskan waktunya di lautan sedangkan yang betina sesekali ke daratan untuk bertelur, penyu betina biasanya bertelur di pantai berpasir yang tenang dan sepi. Dengan kondisi sekarang di Gili Trawangan yang semakin ramai oleh wisatawan, akan sangat memungkinkan ke depannya tidak menjadi tujuan penyu bertelur. Ada beberapa jenis penyu yang bertelur di kawasan pantai Gili Trawangan seperti jenis penyu sisik, penyu bawang, penyu hijau, dan penyu batu.
baca juga: Fakta unuik tentang Gili Trawangan >>>>
Tempat konservasi atau penangkaran penyu di Gili Trawangan, bangunannya berbentuk seperti bangsal tidak berdinding di dalamnya terdapat 3 buah bak besar (akuarium) yang menjadi tempat hidup sementara penyu, jika anda sedang beruntung anda bisa juga ikut melepas penyu-penyu tersebut kembali ke habitatnya dan pelepasan penyu yang cukup besar akan disertai dengan upacara adat, kegiatan melepas tukik ini tentu menjadi atraksi wisata yang cukup menarik di Gili Trawangan dan akan memberikan pengalaman seru bagi anak-anak dan mendidik mereka agar lebih mencintai binatang atau hewan sekitarnya.
Bangunan tempat konservasi atau penangkaran penyu di Gili Trawangan diresmikan pada akhir tahun 2009, menurut penjaga tempat ini, bangunan tersebut sering dimanfaatkan wisatawan untuk tidur menginap karena kehabisan hotel tempat menginap, terutama pada saat-saat musim ramai. Bangunan tempat konservasi ini sekarang sudah perlu sentuhan untuk direnovasi untuk menjaga keutuhanya, program pelestarian penyu ini seharusnya tidak hanya ditangani swadaya oleh penduduk setempat, tetapi juga peran penting pemerintah sangat diharapkan, untuk meneruskan atau melanjutkan tujuan mulia pelestarian penyu tersebut.
Leave a Reply