Lapangan Puputan Badung

Di tengah keramaian kota Denpasar yang penuh aktivitas dan hiruk pikuk manusia, kawasan pusat kota masih menyediakan sejumlah ruang hijau yang bisa menjadi tempat bersantai bagi warga kota dan sekitarnya, salah satunya adalah Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung atau hanya dikenal dengan nama Lapangan Puputan Badung, lokasinya tepat di pusat kota atau yang bertanda nol kilometer Denpasar. Lapangan ini menjadi salah satu tempat wisata atau rekreasi bagi warga kota Denpasar.

lanjut baca; tempat wisata di kota Denpasar >>>>

Nama I Gusti Ngurah Made Agung diambil, untuk mengenang jasa patriotisme beliau dalam mengusir penjajah Belanda, yang dikenal juga dengan perlawanan puputan Badung. Peristiwa heroik tersebut terjadi pada tanggal 20 September 1906, sehingga untuk memperingati peristiwa perang Puputan Badung tersebut oleh raja Badung ke VII waktu itu, maka dibuatkanlah monumen (tugu) puputan Badung pada sisi utara Lapangan Puputan yang pada bagian bawahnya dikelilingi dengan kolam ikan.

Lapangan Puputan Badung

Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, memang strategis berada di pusat keramaian, mudah dijangkau dari segala penjuru, sehingga menjadi tujuan yang ideal bagi mereka hanya sekedar bersantai bersama keluarga ataupun anak-anak.

Nama lapangan Puputan Badung memang cukup populer di kalangan warga, tidak bagi wisatawan, namun demikian sejumlah spot menarik sekitarnya menjadi objek wisata yang cukup populer bagi wisatawan, salah satunya yang terdekat Museum Bali, museum ini terletak di seberang jalan Lapangan Puputan Badung, bahkan bisa dikatakan terletak dalam satu areal.

lanjut baca; objek wisata museum Bali Denpasar >>>>

Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Museum Bali juga menikmati lapangan hijau dengan sejumlah taman di sejumlah sudut lapangan dan bisa diakses dengan mudah dari Museum Bali. Di kawasan ini juga terdapat pura Jagatnhata yang menjadi tujuan umat Hindu warga Denpasar bersembahyang, di seberang jalan di pojok Barat Laut berdiri patung Catur Muka, yang menjadi salah satu ikon kota Denpasar. Jadi tidak mengherankan Lapangan Puputan badung ini menjadi cukup populer.

Monumen Puputan Badung

Lapangan yang dulunya sebagai ajang perang dalam mengusir penjajahan, kini menjadi ruang terbuka hijau tempat rekreasi, sejumlah fasilitas untuk rekreasi tersedia di kawasan ini, terdapat tempat bermain skate boad bagi kawula muda, tempat anak-anak bermain, tempat jalan-jalan atau joging, toilet, papan catur besar, tempat duduk untuk bersantai di bawah rindangnya pepohonan, sejumlah alat olah raga, serta stage atau panggung terbuka yang sering digelar pertunjukan kesenian, dan semuanya tersebut bisa dinikmati dengan gratis. Waktu berkunjung terbaik di kawasan ini adalah pada sore hari.

Wisata keluarga bersama anak-anak terutama balita akan menjadi tempat yang ideal, di mana mereka bisa berinteraksi dengan lingkungan lebih leluasa, termasuk juga dengan teman-teman sebaya mereka, atau bisa mengajak bermain menikmati sejumlah permainan anak yang disediakan, bagi orang tua juga bisa refresh sejenak. Banyak hal yang bisa dilakukan baik itu anak, remaja dan juga orang tua.

baca juga; tempat wisata anak di pulau Bali >>>>

Kota Denpasar memang memiliki sejumlah ruang hijau atau lapangan terbuka yang bisa untuk tempat bersantai, dikunjungi sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya tiket masuk, selain Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, terdapat juga lapangan Lumintang dan lapangan puputan Niti Manda Renon yang mana di kawasan Niti Mandala ini terdapat objek wisata monumen Bajra Sandhi yang juga dikenal dengan monumen perjuangan rakyat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top