Leak di Bali

Kata Leak di Bali sangat populer, orang yang diketahui bahkan hanya diduga mempelajari ilmu leak (pengleakan) di Bali akan menjadi pergunjingan warga, dan dalam pergaulan sosial di masyarakat, mereka akan mulai menjaga jarak dengan orang bersangkutan, karena kepercayaan masyarakat Bali pada umumnya leak itu identik dengan kejahatan mistis menyeramkan yang bisa mengguna-gunai, menyantet, menyihir,  menyakiti, membunuh serta berbagai kejahatan lain yang dapat merugikan orang disekitarnya atau orang yang berseberangan dan bermusuhan, walaupun tidak ada fakta dan cukup sulit untuk dibuktikan.

baca juga; fakta tentang Bali yang jarah diketahui orang >>>>

Ilmu leak di Bali digolongkan ilmu aliran kiri yang berkonotasi buruk atau dikenal dengan ilmu Aji Wegig atau sifat mengganggu orang lain, sehingga ilmu tersebut juga dikenal dengan Ngiwa (berasal dari kiwa) yang artinya ngiwa. Leak merupakan tingkatan ilmu olah spiritual tingkat tinggi, dan sekarang tergantung orang yang mempelajari ilmu tersebut, apakah yang mempelajari untuk kebaikan dan melesatrikan budaya serta warisan leluhur, atau digunakan untuk kejahatan seperti mengganggu dan menyakiti orang lain, tetapi pemahaman masyarakat sudah melekat bahwa ilmu leak tersebut adalah ilmu yang bersifat jahat dan desti tingkat tinggi yang membahayakan.

Leak di Bali - Rangda

Cerita tentang leak yang beredar di masyarakat Bali, dengan pengalaman-pengalaman mistis oleh beberapa orang yang konon pernah mengalami dan melihat langsung, menjadi cerita berantai yang menyeramkam, walaupun jarang yang bisa dibuktikan. Sekarang sudah jaman serba modern, ada alat perekam seperti kamera atau video kamera yang membuktikan keberadaan mereka yang mungkin kedepannya yang penasaran melihat keberadaan leak di Bali bisa menyaksikannya lewat rekaman orang lain lewat media sosial ataupun sejenisnya, karena jarang orang bisa menyaksikan keberadaan leak secara langsung, karena leak di Bali hanya muncul pada malam hari dan itupun pada malam dan suasana tertentu saja.

Kisah-kisah seram tentang leak di Bali, apalagi ditambah penuturan dari orang atau saksi yang pernah melihat langsung, menambah keyakinan masyarakat tentang keberadaan leak tersebut, walaupun ada saja yang meragukan dan menyangsikan keberadaan leak tersebut, karena mereka tidak pernah melihat langsung atau tidak pernah mengalami kejadian-kejadian mistis, itu semua adalah hal yang wajar, karena semua berdasarkan akan keyakinan, seperti halnya keyakinan beragama, keyakinan akan keberadaan Tuhan bahkan keyakinan akan keberadaan leak tersebut. Ilmu leak bisa dipelajari oleh siapa saja tanpa batas, yang terpenting adalah kemauan, ketekunan dan keyakinan.

baca juga; budaya dan tradisi unik di pulau Bali >>>>

Anda mau belajar ilmu leak? sah-sah saja untuk mengenal warisan budaya leluhur tersebut, yang terpenting jangan digunakan untuk sesuatu yang jahat atau menyakiti orang lain. Belajar ilmu leak di Bali tentu tidak akan mudah, karena ilmu tersebut bersifat rahasia, karena hampir tidak ada yang mengaku bisa atau memahami ilmu tersebut, karena tentunya tidak ingin mereka sebagai penekun ilmu tersebut dijauhi karena dianggap membahayakan.

Penampakan leak di Bali diyakini dalam berbagai bentuk menyerupai semua benda ataupun hewan, termasuk juga endihan (nyala api yang berjalan mengambang pada malam hari) dan yang paling menyeramkam dan sudah termasuk ajaran tingkat tinggi adalah berupa Rangda ataupun Calonarang, membayangkannya saja sudah menyeramkam apalagi sampai bertemu langsung.

baca juga; tempat wisata seram dan angker di Bali >>>>

Kisah Calonarang sendiri sangat populer dalam cerita rakyat Bali. Yang mana saat pemerintahan kerajaan Daha di Jawa pada masa pemerintahan Airlangga, hidup seorang janda sakti mandraguna di desa Girah bernama Dayu Datu dijuluki Rondo Naten Girah dan dikenal dengan nama Calonarang, Calonarang menuliskan semua ilmunya dalam sebuah kitab, tetapi akhirnya mampu dikalahkan oleh Mpu Bharadah dan berhasil mengamankan kitab tersebut agar tidak menyebar luas di masyarakat, namun sejumlah pengikutnya yang masih hidup melarikan diri ke Bali. Ilmu yang mereka pelajari dilestarikan hingga kini sampai akhirnya terkenal dengan nama leak.

Murid-murid Calonarang tersebut menulis beberapa kitab ilmu Leak, sehingga di Bali dikenal beberapa kitab dalam bentuk lontar pengleakan, seperti; lontar Cambra Berag, Sampian Emas, Tanting Emas dan Jung Biru. Dari kemampuan atau penekun ilmu leak, mereka dibagi dalam beberapa tingkat kemahiran diantaranya; Ilmu Leak tingkat bawah; kemampuan penekun ilmu leak pada tingkatan ini, masih dasar dan sudah bisa merubah wujudnya menjadi hewan seperti anjing, babi, monyet, ayam dan lainnya. Ilmu Leak tingkat menengah; kemampuan lebih tinggi bisa berubah bentuk menjadi burung Garuda bisa terbang tinggi. Kemudian Ilmu Leak tingkat tinggi bisa berwujud Bade tumpang selikur.

baca juga; kebiasaan orang Bali >>>>

Konotasi dari Ilmu Leak tersebut adalah ilmu teluh (guna-guna), desti (menyakiti), trangjana (melihat, membunuh dari jarak jauh), wegig (licik, jahat) dan cetik (racun). Ilmu leak di Bali dikenal dalam beberapa tingkatan, mulai dari tingkat terendah yaitu, Leak Brahma, Leak Bulan, Pemaron, Bunga, Sari, Cemeng Randu dan Leak Siwa Klakah. Pada tingkatan ke-7 yaitu Leak Siwa Klakah menjadi tingkatan tertinggi yang mana ke tujuh cakranya terbuka dan mengeluarkan cahaya.

Jadi ilmu leak tersebut merupakan warisan sastra kuno leluhur, tidak berupa pesugihan walaupun bagi penekun tertentu bisa dikomersilkan seperti dijual untuk guna-guna, keteguhan (kesaktian) ataupun santet, bisa dikatakan tidak menghasilkan cukup materi, sehingga Ilmu Leak di Bali tersebut cenderung sudah ditinggalkan, apalagi kehidupan sekarang lebih banyak mengejar materi, namun demikian Ilmu Leak tersebut masih menjadi pilihan bagi sejumlah orang penekun sastra kuno dan mengenal budaya warisan leluhur.

baca juga; sejarah Bali kuno >>>>

Artikel tentang Leak di Bali ini disadur dari beberapa sumber, sangat jauh dari kata sempurna. Ini hanya untuk melengkapi sedikit pengetahuan mereka yang belum paham tentang pengertian ilmu pengleakan, saran dan kritik bagi orang-orang pintar sangat kami perlukan dengan mengisi di formulir komentar, untuk melengkapi artikel tersebut di atas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top