Pulau dewata Bali memang banyak memiliki hal unik yang tidak dimiliki oleh pulau lainnya. Di pulau Dewata ini dikenal dengan istilah desa dinas dan desa adat (desa Pakraman), seperti yang diketahui desa Dinas merupakan organisasi pemerintahan dalam tingkat desa dengan meyelenggarakan fungsi administratif kedinasan yang berhubungan dengan pemerintahan.
Sedangkan desa adat atau desa Pakraman ruang lingkupnya lebih besar mengacu pada organisasi lebih besar yang terdiri dari beberapa desa dinas, dipimpin oleh seorang bendesa adat, dan memiliki aparat desa lainnya, salah satunya adalah Pecalang atau polisi tradisional Bali.
baca juga; tempat wisata tradisional di pulau Dewata Bali >>>>
Setiap desa adat memiliki syarat dan aturan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan desa adatnya, dan peran pecalang ini sangat memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan desa adat dan menjaga ketertiban wilayahnya.
Pecalang di pulau Bali sangat disegani dan dihormati oleh warga Bali dalam mengemban setiap tugasnya. Apa yang dilaksanakan dalam melaksanakan tugasnya adalah amanah dari desa ataupun banjar adat yang sudah melakukan kesepakatan bersama, sehingga apa yang dilaksanakan dalam tugas selalu berjalan lancar, dan disegani oleh masyarakat.
Peran penting Pecalang di Bali
Keberadaan Pecalang di Bali memang tidak asing lagi baik itu bagi warga lokal ataupun pendatang, sebagai daerah tujuan wisata, tentunya cukup menarik perhatian wisatawan yang sedang liburan ke Bali.
Pecalang hampir selalu ada dalam setiap perayaan upacara adat yang berhubungan langsung dengan masyarakat umum , dan untuk kegiatan tersebut selalu melibatkan Pecalang. Pakaiannya berbeda dengan yang lainnya sehingga setiap orang bisa dengan mudah untuk mengenalinya.
Pecalang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran setiap ada upacara adat di Bali dalam sekala besar, seperti menjaga keamanan setiap perayaan Hari Raya Nyepi, saat prosesi Melasti, upacara adat di pura-pura, prosesi Ngaben, upacara pernikahan dan juga aktivitas keagamaan dan adat lainnya.
Secara umum tugas Pecalang seperti tugas polisi, mereka juga mengatur lalu lintas di areal kegiatan upacara keagamaan dengan berkoordinasi dengan polisi, mereka memiliki fungsi sama dalam menjaga keamanan masyarakat serta menyampaikan isu-isu Kamtibmas.
Pecalang di Bali tidak hanya mengamankan kelancaran upacara keagamaan umat Hindu, tetapi juga saat hari raya Lebaran di Masjid dan juga perayaan Natal di Gereja.
lanjut baca; hari raya agama Hindu >>>>
Ini membuktikan kerukunan umat beragama di Bali sangat terjaga dengan baik, walaupun mayoritas Bali beragama Hindu rasa toleransi dijunjung tinggi, tidak ada intimidasi, sehingga kebhinekaan tetap utuh. Begitu peran penting Pecalang di Bali selain sebagai menjaga keamanan juga sebagai pemersatu antar umat beragama.
Kata Pecalang berasal dari kata calang atau celang yang berarti waspada. Sehingga diharapkan tetap waspada dalam menjaga keamanan desa adatnya.
Pecalang memang terbukti ampuh untuk mengamankan desa adatnya, melaksanakan tugas diberikan oleh desa adatnya yang memiliki aturan sendiri yang telah ditetapkan dalam aturan desa adat, sehingga kalau sudah berhubungan dengan urusan adat, warga akan merasa segan dan sungkan.
Beberapa contoh aturan adat misalnya, sejumlah desa adat berhak melarang pemasangan atribut sejumlah organisasi masyarakat yang rentan menimbulkan gesekan.
Ada juga desa adat yang tidak memperbolehkan warganya menjual tanah kepada orang asing diluar warga Bali, dan itu dianggap sah dan wajar, dan polisi tradisional Bali ini menjadi garda paling depan untuk mengawal kebijakan desa adat tersebut.
baca juga; larangan dan pantangan saat liburan di pulau Bali >>>>
Bertugas sebagai Pecalang adalah sebuah pengabdian kepada masyarakat, mereka tidak digaji, namun hanya dibebaskan dari kewajiban warga dalam sebuah desa adat, seperti dibebaskan untuk tidak ngayah (gotong royong), dibebaskan dari iuran di banjar, tapi mereka harus siap dipanggil sewaktu-waktu untuk bertugas.
Mereka juga memiliki hak seperti berhak mendapatkan pakaian adat pecalang termasuk atributnya, berhak mendapatkan hasil denda warga yang melanggar aturan, memiliki hak sama dengan warga lainnya.
Hak dan kewajiban Pecalang dalam satu desa adat tentunya ada beberapa perbedaan dengan desa adat lainnya, sesuai kesepakatan warga desa masing-masing.
Pecalang biasanya dipilih oleh warga dengan mempertimbangkan orang tersebut memiliki kesehatan jasmani dan rohani, mental yang bagus, bisa bersikap ramah kepada masyarakat, tidak arogansi apalagi sok jagoan.
Mereka harus menguasai betul wilayah atau areal tempat tugasnya, memiliki keberanian untuk membela yang benar, memiliki kecerdasan berpikir, cepat dan gesit dalam menangani masalah.
baca juga; budaya dan tradisi unik di Bali >>>>
Seorang pecalang diharapkan selalu melakukan kebaikan dan berbakti kepada Ida sang Hyang Widhi, juga harus memiliki sikap mendidik, adil dan menjadi contoh yang baik.
Pecalang masa kini lebih menyesuaikan dengan zaman, terkadang mereka baju rompi hijau metalik yang mudah dikenali pada malam hari, termasuk juga membawa pentungan yang bisa dinyalakan,dilengkapi dengan handy talkie (HT) dan tidak lagi identik dengan badan kekar ataupun wajah seram.
Petugas Pecalang biasanya dipilih mereka yang sudah berkeluarga, karena mereka yang sudah berumah tangga sudah memiliki kematangan dalam berpikir, lebih bisa menjaga emosional sehingga diharapkan tidak bertindak kasar dalam melaksanakan tugas.
Pakaian khasnya sangat mudah dikenali, memakai pakaian adat tradisional Bali dengan warna atau corak berbeda dengan warga lainnya.
lanjut baca; pakaian tradisional adat Bali >>>>
Pakaian Pecalang, biasanya dengan warna hitam atau bahkan warna putih namun saput (sarung) berwarna kotak-kotak (hitam, putih) menjadi ciri khas utamanya. Terkadang terselip sebuah keris dan dengan menggunakan baju rompi bertuliskan pecalang desa adat setempat.
Mereka diharapkan terus terjaga dengan baik menjadi warisan budaya dan tradisi yang perlu diwariskan kepada generasi penerus agar Bali tetap ajeg.
Kami menyediakan paket tour murah di Bali, termasuk juga layanan transportasi seperti sewa mobil, sewa bus pariwisata dan layanan tiket fast boat ke pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan fast boat ke Gili Trawangan Lombok. Untuk rekreasi petualangan tersedia, rekreasi rafting di Ayung Ubud, watersport, cruise dan wisata kapal selam Odyssey Submarine dengan harga lebih murah.
Leave a Reply