Pura Agung Kentel Gumi Klungkung

Pulau Dewata Bali dengan berbagai warisan budaya, keunikan, adat istiadat serta berbagai objek wisata yang dimilikinya sanggup menjaga eksistensinya sebagai pulau terbaik destinasi wisata dunia, sehingga tidak mengherankan banyak wisatawan yang mengagendakan liburan ke pulau ini.

Pulau Bali juga dijuluki sebagai pulau Seribu Pura yang membuat aura spiritual Bali sangat kental dan terasa sekali. Bahkan ada sejumlah pura di Bali selain sebagai Kahyangan Jagat juga menjadi tujuan wisata, sehingga membuatnya begitu populer.

Dari sekian banyaknya pura di Bali, tahukah anda Pura Agung Kentel Gumi, sebuah pura Kahyangan Jagat yang menjadi tujuan umat Hindu di seluruh Bali untuk melakukan persembahyangan.

Halaman utama Pura Agung Kentel Gumi Klungkung

Kalau dalam peta wisata Bali, Pura Agung Kentel Gumi tidaklah begitu populer karena bukan menjadi salah satu tujuan wisata berbeda dengan Besakih, Batukaru, Lempuyang ataupun Uluwatu.

Namun dalam jajaran pura di Bali, maka Pura Agung Kentel Gumi adalah salah satu pura penting sebagai pura Kahyangan Jagat, sebagai sungsungan masyarakat Hindu Bali, yang mana di sini berstana Ida Sang Hyang Reka Bhuwana yang sebagai pencipta alam semesta.

Di sini pulalah kita bisa mengenal jejak-jejak sejarah perjalanan spiritual Mpu Kuturan, yang membuat kehidupan sosial masyarakat Bali menjadi seimbang dan damai.

Pura Agung Kentel Gumi sebagai Penyegjeg jagat Bali

Pura Agung Kentel Gumi terletak di desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Jarak dari pusat kota Denpasar sekitar 30 km melalui by pass Ida bagus mantra, sedangkan dari pusat Kota Klungkung berselang 15 menit berkendara atau sekitar 6.5 km.

Berada di pinggir jalan raya utama lintas kabupaten Gianyar dan Klungkung, sehingga sangat mudah untuk dijangkau, parkir kendaraan yang cukup luas, mobil dan bus bisa langsung parkir di lokasi. Untuk mempermudah petunjuk menuju ke lokasi, cek peta lokasi menuju pura ini di google maps.

Kahyangan Jagat Pura Agung Kentel Gumi

Pura Agung Kentel Gumi Klungkung selain berfungsi sebagai Kahyangan Jagat, seperti yang tertera di lontar Raja Purana Batur, juga merupakan salah satu dari Tri Guna Pura, yaitu kahyangan Tiga-nya jagat (pulau) Bali ini, dengan fungsi untuk memohon kerahayuan dan penyegjeg jagat.

Adapun ke tiga pura yang masuk dalam Tri Guna Pura adalah Kentel Gumi sebagai Pura Puseh berfungsi untuk penyegjeg jagat, Batur (Tampurhyang) sebagai Pura Desa berfungsi untuk mohon kesuburan jagat dan Besakih (Tohlangkir) sebagai pura Dalem jagat untuk memohon kesucian skala maupun niskala.

baca juga: objek wisata pura di Bali >>>>

Pura Agung Kentel Gumi Klungkung berdiri di atas lahan sekitar 50 are, yang terdiri dari 3 kelompok pura diantaranya Pura Agung Kentel Gumi, Masceti dan Maspahit, komplek pura tersebut berada di areal utama pura (di utamaning utama mandala ), yang dibatasi penyengker (tembok pemisah) antara satu dengan lainnya.

Secara keseluruhan Pura Agung Kentel Gumi di bagi menjadi 4 halaman pura diantaranya utamaning utama madala (halaman paling utama) yang terdiri dari 23 pelinggih diantaranya meru tumpang solas, sebagai pelinggih Ida Sang Hyang Reka Bhuwana.

Pura Agung Kentel Bumi Klungkung

Ada halaman Utama mandala, di sini terdapat sumanggen sebagai ciri utama, terdapat perantenan suci dan pelinggih lumbung Agung sebagai tempat penegteg.

Bagian luarnya lagi terdapat Madya Mandala (di halaman tengah) di sini terdapat gedong sari sebagi stana Dewi Saraswati, selanjutnya pada halaman paling luar atau halaman Nista Mandala ada dua pelinggih Padmasari.

Piodalan atau pujawali di Pura Agung Kentel Gumi Klungkung bertepatan pada hari manis Galungan yaitu pada hari Wraspati Umanis, wuku Dungulan.

Jejak perjalanan sejarah Mpu Kuturan di Pura Agung Kentel Gumi

Keberadaan Pura Agung Kentel Gumi Klungkung juga tidak lepas dari jejak-jejak sejarah perjalanan spritual Mpu Kuturan di Bali. Yang mana pada saat itu diawali kisah Mpu Kuturan pada masa pemerintahan raja Bali Kuno yakni raja Udayana dari dinasti Warmadewa dengan putri Mahendradatta.

Dalam purana dicatat pula setelah mpu Kuturan, Pura Kentel Gumi ini diperluas lagi dengan pembangunan pelinggih, menyusul dengan berkuasanya Raja Sri Kresna Kepakisan yang diminta oleh maha patih Gajah Mada menjadi adipati di Bali setelah mengalahkan raja Bedahulu.

Pelinggih di Pura Agung Kentel Gumi Klungkung

Konon pada jaman dulu, diawali dengan sebuah tiang yang ditancapkan oleh Mpu Kuturan, sebagai pasak, pacek atau tonggak bersejarah keajegan gumi Bali yang sebelumnya selalu terjadi kerawanan sosial.

Yang mana sebelumnya sering gonjang-ganjing karena kerusuhan dalam kehidupan masyarakatnya, sekte-sekte serta aliran kepercayaan dipersatukan sehingga tidak terjadi kerusuhan sehingga munculah istilah desa Pekraman dan Kahyangan Tiga.

Dari keadaan kembali pulih tersebutlah nama kentel gumi tersebut bermula. Kentel berarti kental, padat dan akrab sedangkan gumi berarti bumi atau jagat, sehingga menjadi tonggak sejarah terwujudnya kedamaian kedamaian di bumi (jagat).

baca disini: jenis pura di Bali >>>>

Walaupun demikian tidak tersurat secara jelas kapan Pura Agung Kentel Gumi ini mulai dibangun, ada yang mengungkapkan pura ini dibangun oleh Mpu Kuturan, tetapi sejumlah pelinggih sudah ada sebelumnya, ini menandakan pura ini sudah ada sebelum kedatangan mpu Kuturan.

Sedangkan masa Mpu Kuturan membangun kembali pura tersebut pada masa pemerintahan Raja Sri Kresna Kepakisan pada tahun 1350 masehi, pada masa pemerintahan beliau jagat dan rakyat Bali memang benar-benar stabil.

Sebagai penghormatan kepada Mpu Kuturan di Pura Agung Kentel Gumi juga dibuatkan pelinggih Manjangan Saluang.

Wisata Odyssey Submarine Bali menjadi pilihan menarik saat liburan di Bali, melengkapi wisata petualangan lainnya seperti rekreasi rafting di Ubud, watersport dan wisata mendaki. Disediakan juga sewa mobil di Bali, sewa bus pariwisata dan sewa mobil mewah sekelas mobil Mercy dan Alphard dengan harga lebih murah untuk keperluan tour. Disediakan juga tiket fast boat ke Gili Trawangan Lombok termasuk juga speed boat ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top