Pura di Bali

Pulau Bali dikenal juga dengan nama pulau Dewata atau pulau Seribu Pura, nama tersebut sangat beralasan, karena keyakinan umat beragama bagi masyarakat Bali adalah mayoritas beragama Hindu dan mengenal adanya banyak nama Dewa sebagai manifestasi Tuhan.

Yang pada intinya Tuhan tersebut adalah satu namun disebutkan dengan banyak nama sesuai sifat dan fungsinya. Stana dan tempat suci dari Tuhan tersebut dinamakan Pura, untuk itulah terdapat banyak pura di Bali.

Pura di Bali - Pura Besakih

Tuhan dalam konsep kepercayaan agama Hindu, bukanlah suatu sosok tertentu, tidak spesifik, Dia tidak terpisah dari jagat raya ini, Dia adalah segalanya, Dia sebagai awal dan akhir segalanya.

Tuhan tak tersentuh, tak terpikirkan, hening dan tak tergoyahkan. Ketika Tuhan menunjukkan kekuatan-Nya, maka manusia hanya melihatnya sebagai sinar suci. Dan sinar suci Tuhan dikenal dengan nama Dewa.

baca juga: paket Pura Besakih – Lempuyang Tour >>>>

Dewa berasal dari kata Div yang artinya sinar, maka sejatinya sinar suci tersebutlah yang bisa ditangkap oleh manusia dan disebut Dewa, dan untuk itulah dibedakan sifat dari sinar-sinar suci tersebut sesuai sifatnya dalam sebutan banyak nama. Dan untuk itulah ada sebutan banyak Dewa dalam ajaran agama Hindu, namun satu Tuhan yakni Ida Sang Hyang widhi Wasa.

Salah satu contoh nama atau penamaan pura di Bali, termasuk nama Dewa yang distanakan di tempat suci tersebut seperti pada pada pura Kahyangan Tiga pada setiap desa adat atau desa Pekraman di Bali.

Pura Kahyangan Tiga tersebut diantaranya pura Desa sebagai stana Dewa Brahma yang berfungsi sebagai Dewa pencipta, Puseh sebagai stana Dewa Wisnu sebagai Dewa Pemelihara dan Dalem sebagai stana Dewa Siwa yang berfungsi sebagai Pelebur, sesuai dengan kehidupan kita lahir, hidup dan mati.

Ketiga dewa tersebut dikenal juga dengan sebutan Dewa Tri Murti. Dan terdapat banyak lagi Pura di Bali lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu.

baca juga: sejarah kerajaan Bali kuno di Bali >>>>

Konsep pembangunan sebuah tempat suci di Bali juga tidak sembarangan, apalagi sebuah pura besar yang merupakan kahyangan jagat mengadopsi kearifan lokal dengan arsitektur Bali yang khas unik dan indah, tata ruangnya mengacu pada panduan Asta Kosala Kosali dan Tri Hita Karana.

Sangat memperhatikan unsur keselarasan dengan sang Pencipta, dengan sesama dan juga lingkungan. Setiap pura yang dibangun menyesuaikan ukuran panjang, lebar, tinggi, tingkatan, hiasan dan posisi bangunan sesuai acuan Asta Kosala Kosali tersebut.

Pura di Bali - Goa Lawah

Di pulau Dewata Bali, tidak hanya pembangunan tempat suci menyesuaikan dengan acuan tata ruang seperti yang di acuan Asta Kosala Kosali, tetapi kalau bisa juga saat pembangunan rumah atau pekarangan yang memungkinkan, sehingga diharapkan bisa berjalan selaras pada kehidupan manusia tersebut, baik itu hubungan dengan Tuhan, sesama maupun lingkungan sekitar.

Salah satu penerapan, tata ruang desa yang menerapkan pembangunan tempat suci sesuai acuan Asta Kosala Kosali adalah desa adat Penglipuran yang juga dijadikan salah satu objek wisata di Bali, pura desa dibangun di hulu desa, perumahan penduduk di tengah-tengah desa dan kuburan dibangun di hilir desa.

Jenis pura di Bali berdasarkan fungsi dan karakteristiknya

Dari sekian banyaknya pura di Bali, berdasarkan fungsi dan karakteristiknya dikelompokkan menjadi 4 jenis, seperti;

1. Pura Kahyangan jagat dan Dang Kahyangan Jagat

Tempat suci ini menjadi penyungsungan jagat oleh seluruh umat Hindu di Bali, tergolong umum tempat memuja Tuhan sesuai dengan segala prabhawa ataupun manisfestasi-Nya, bangunan suci tersebut tersebut menempati 8 penjuru mata angin termasuk 1 pura di tengah-tengah, sehingga tuhan yang berstana di masing-masing pura dikenal dengan sebutan Dewata Nawa Sanga, tempat suci tersebut diantaranya;

  1. Pura Besakih – Timur Laut / Ersanya – sebagai stana Dewa Sambu – Sakti: Maha Dewi – senjatanya Trisula – warna biru – aksara sucinya Wa.
  2. Pura Lempuyang – Timur / Purwa – sebagai stana Dewa Iswara – sakti: Uma Dewi –  senjatanya Bajra – warna putih – aksara sucinya Sa.
  3. Pura Goa Lawah – Tenggara / Genya – sebagai stana Dewa Maheswara – Sakti : Laksmi Dewi – senjatanya Dupa – warna merah muda – aksara sucinya Na.
  4. Pura Andakasa – Selatan / Daksina – sebagai stana Dewa Brahma – Sakti : Dewi Saraswati – senjatanya Gada – warna merah – aksara sucinya Ba.
  5. Pura Uluwatu – Barat Daya / Noritya – sebagai stana Dewa Rudra – Sakti : Dewi Santani – senjatanya Moksala – warna Jingga – aksara sucinya Ma.
  6. Pura Batukaru – Barat / Pascima – sebagai stana Dewa Mahadewa – Sakti : Dewi Saci – senjatanya Nagapasa – warna Kuning – aksara sucinya Ta.
  7. Pura Puncak Mangu – Barat Laut/ Wayabya – sebagai stana Dewa Sangkara – Sakti : Dewi Rodri – senjatanya Angkus – warna hijau – aksara sucinya Si.
  8. Pura Ulun Danu – Utara / Uttara – sebagai stana Dewa Wisnu – Sakti : Dewi Sri – senjatanya Cakra – warna hitam – aksara sucinya A.
  9. Pura Besakih – Tengah / Madya – sebagai stana Dewa Siwa – Sakti : Uma Dewi (Parwati) – senjatanya Padma – Panca Warna (brumbun) – aksara sucinya I dan Ya.

Selain Kahyangan Jagat juga dikenal juga istilah Dang Kahyangan Jagat, pura Dang Kahyangan Jagat dibangun tersebut dibangun sebagai tempat pemujaan dan penghormatan terhadap guru-guru suci untuk menghormati jasa-jasa seorang pandita.

Sejumlah pura Dang Kahyangan Jagat tersebut diantaranya Rambut Siwi berkaitan dengan perjalanan rohani Dang Hyang Nirartha yang meletakkan sehelai rambutnya sehingga bernama Rambut Siwi, pura Silayukti sebagai tempat moksahnya Mpu Kuturan, Tanah Lot, Ponjok, Pulaki tidak lepas dari kedatangan Danghyang Nirartha ke Bali. Dan banyak lagi tempat suci lainnya yang dikelompokkan sebagai Dang Kahyangan Jagat.

2. Pura Kahyangan Tiga

Dalam setiap desa adat atau desa pekraman di Bali terdapat 3 buah tempat suci utama yang dinamakan dengan Pura Kahyangan Tiga, yaitu Pura Desa tempat stana dewa Brahma, Puseh Stana Dewa Wisnu dan Dalem stana Dewa Siwa.

3. Pura Swagina

Pura di Bali ini dikelompokkan berdasarkan fungsinya, berdasarkan kesamaan dalam sebuah mata pencaharian atau sebuah pekerjaan seperti Pura Melanting untuk para pedagang, Subak, Bedugul, Ulunsuwi dan Uluncarik untuk para petani, ada juga tempat suci pura pada sebuah perkantoran, perusahaan ataupun hotel.

4. Pura Kawitan

Dibangun berdasarkan asal-usul dalam satu garis keturunan atau wit sehingga dikenal dengan nama Kawitan, bangunan suci dalam kelompok ini seperti Sanggah (pemerajan) yang ada dalam rumah masing-masing, Dadia, Paibon, Panti dan Pedarman yang ada di Besakih.

Objek wisata Pura di Bali

Desain bangunan suci tersebut tampil menarik dan indah, pulau Dewata Bali sebagai destinasi wisata dunia, tentunya hal-hal unik dan juga warisan budaya masa lalu tersebut menjadi hal menarik untuk dinikmati, di tambah lagi keindahan alam sekitarnya yang ditawarkan.

Keindahan, keunikan dan budaya seni yang ditampilkan pura tersebut, membuatnya beberapa dari pura yang ada di Bali juga cukup menarik perhatian wisatawan dan sering dikunjungi melengkapi objek wisata di Bali.

lanjut baca: daftar objek wisata pura di Bali >>>>

Ada sejumlah pura di Bali yang menjadi destinasi wisata dan tujuan tour bagi wisatawan, seperti Pura Besakih, Uluwatu, Batukaru, Tanah Lot, Taman Ayun, Kehen, Ulun Danu Bedugul, Pura Puseh Batuan dan sekarang yang sedang trends adalah Pura Penataran Agung Lempuyang, pura ini menawarkan pemandangan instagramable, sehingga selalu ramai wisatawan, apalagi mereka yang hobi foto selfie.

Bali Tours Club menyediakan sewa mobil di Bali, baik itu sewa mobil plus supir ataupun lepas kunci, termasuk juga sewa bus pariwisata. Paket tour murah juga disediakan, mulai dari tour setengah hari sampai 6 hari tour. Layanan wisata seperti berbagai jenis rekreasi juga tersedia, seperti rekreasi kapal selam Odyssey Submarine Bali, rekreasi rafting di Ayung Ubud, cruise, wisata naik unta dan watersport di Tanjung Benoa. Untuk tiket fast boat disediakan tiket ke Nusa Lembongan, Nusa Penida dan fast boat ke Gili Trawangan Lombok dengan harga lebih murah, semuanya untuk melengkapi keperluan liburan anda.

2 komentar untuk “Pura di Bali”

  1. Endang WS

    Pura Besakih dengan pura Lempuyangan apakah berdekatan, kira2 butuh waktu berapa lama perjalanan

    1. Mungkin yang Ibu maksud pura Lempuyang (bukan Lempuyangan), jarak dari pura Besakih ke pura Penataran Agung Lempuyang sekitar 40 km, butuh waktu sekitar 1.5 jam berkendara.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top