Pura Gunung Payung di desa Kutuh

Bali yang identik dengan pulau Dewata dan juga pulau seribu pura, memang sangat tepat sekali, hampir di setiap sudut pulau terdapat pura, lain lagi sejumlah pura besar yang menjadi tujuan persembahyangan umat Hindu seluruh Bali.

Salah satu pura di Bali yang berhubungan perjalanan spiritual seorang pendeta suci adalah Pura Gunung Payung terletak di desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali. Tempat suci ini termasuk pura Dan Kahyangan Jagat.

baca juga; jenis pura di Bali >>>>

Tempat pura Gunung Payung ini di sebuah bukit gersang dan tandus, namun demikian jangan salah, kawasan ini tertata dengan indah sekarang ini, baik itu akses jalan masuk karena terdapat sebuah lapangan golf baru dan penataan objek wisata pantai Gunung Payung.

Pemandangan alam indah dan menarik yang ditawarkan dari puncak bukit, dengan suguhan pemandangan alam laut dan pantai Gunung Payung, membuatnya bisa menjadi salah satu objek wisata pura di kabupaten Badung atau kawasan pariwisata Bali selatan yang patut anda kunjungi.

Pura Gunung Payung di desa Kutuh

Desa Kutuh yang terletak di kawasan pariwisata Bali Selatan ini, mungkin tidak begitu familiar di telinga anda, tetapi nama objek wisata pantai Pandawa sudah mendunia dan menjadi tujuan tour wajib saat wisatawan liburan ke pulau Dewata Bali.

Objek wisata pantai Pandawa tersebut terletak di desa Kutuh, desa ini memang terletak di sebuah bukit gersang tetapi memiliki keindahan pantai pasir putih yang menarik.

baca juga; Desa Kutuh di Bali Selatan >>>>

Di desa Kutuh ini selain objek wisata pantai Pandawa yang merupakan tempat rekreasi alam pantai yang sangat populer di kabupaten Badung, juga terdapat pantai Gunung Payung yang menyuguhkan keindahan sama, yakni pantai pasir putih, tenang dan damai.

Termasuk juga Pura Gunung Payung yang terletak di tepi jurang ini menyuguhkan pemandangan alam laut yang spektakuler, sangat asri dan tenang, bisa melengkapi destinasi wisata di wilayah kabupaten Badung.

Pura Dang Kahyangan Gunung Payung

Keberadaan Pura Gunung Payung di kabupaten Badung ini, memang erat kaitannya dengan sejarah perjalanan suci dari Danghyang Nirartha atau Danghyang Dwijendra. Beliau datang dari tanah Jawa setelah kerajaan Majapahit dilanda perang saudara atau dikenal dengan perang Paregreg.

Kerajaan Majapahit akhirnya runtuh setelah dikalahkan oleh kerajaan Islam Demak. Banyak bangsawan dan rakyat majapahit datang ke Bali, termasuk juga Dang Hyang Nirartha. Kedatangan beliau setelah kerajaan Bali kuno tepatnya pada jaman raja Waturenggong memerintah kerajaan Gelgel.

baca juga; sejarah kerajaan Bali kuno >>>>

Penganut-penganut Hindu yang tidak mau masuk Islam memilih untuk menuju daerah pegunungan seperti Semeru, Bromo, Blambangan dan Kelud sampai ke Pasuruan, sehingga sampai sekarang ini kawasan tersebut sebagai basis pemeluk Hindu di Jawa.

Pengikut lainnya banyak yang hijrah ke pulau Bali termasuk juga Danghyang Nirartha, sebagai tokoh rohaniawan Hindu Majapahit memilih pulau Bali sebagai tujuan perjalanannya.

Pelataran Pura Gunung Payung

Dalam jejak perjalanan sejarah Dang Hyang Nirartha ke pulau Dewata, wilayah Jembrana atau Bali Barat merupakan tujuan pertama kalinya karena paling dekat dengan pulau Jawa.

Beberapa tempat suci yang dibangun berhubungan dengan perjalanan spiritual Danghyang Nirartha adalah pura Rambut Siwi, Melanting, Petitenget, Er Jeruk, Pulaki, Uluwatu, Purancak, Petitenget, Goa Lawah, Ponjok Batu, Kaprusan, dan banyak lagi tempat suci lainnya termasuk juga Pura Gunung Payung.

lanjut baca; pura Rambut Siwi di Bali Barat >>>>

Lokasi Pura Gunung Payung ini di pinggir tebing bukit di desa Kutuh, dipilih karena tempat ini memiliki vibrasi atau aura spiritual yang kuat, selain itu pemandangan alam di kawasan Gunung Payung sangat indah dan indad. Jadi tidak salah tempat ini dipilih sebagai tempat beristirahat sekaligus melakukan pendekatan rohani dengan Sang Pencipta.

Keberadaan Danghyang Nirartha di bukit desa Kutuh ini, membuat warga merasa sangat senang, karena kedatangan seorang Maharesi. Warga datang berbondong-bondong untuk mengaturkan sembah, juga mohon tuntunan dan pencerahan agama kepada beliau.

Beliau mendengar keluh kesah para warga, termasuk juga kondisi geografis pegunungan yang sulit akan adanya sumber air.

lanjut baca; sejarah pura Uluwatu di Bali Selatan >>>>

Mendengar keluh kesah warga, Danghyang Nirartha berusaha untuk memenuhi permintaan warga sekitarnya. Kemudian dengan kekuatan rohaninya beliau menancapkan gagang payung yang dibawanya, sehingga secara ajaib menyemburlah air suci dari bekas tancapan payung tersebut.

Pura Gunung Payung

Air suci yang keluar dimanfaatkan oleh beliau, warga dan para pengikutnya. Dari sinilah kata payung tersebut muncul, sehingga kawasan bukit ini dinamakan Gunung Payung dan pura di sini dinamakan Pura Gunung Payung, termasuk juga nama objek wisata pantai pasir putih di kaki tebing bukit ini dinamakan pantai Gunung Payung.

lanjut baca; objek wisata pantai Gunung Payung >>>>

Sebelum Danghyang Nirartha meninggalkan perbukitan di desa Kutuh ini, beliau memberi nasehat agar selalu menjaga air suci yang keluar tersebut, karena itulah warga akhirnya membangun tempat suci dinamakan pura Gunung Payung.

Keberadaan pura di wilayah Bali Selatan ini sekarang diempon oleh warga desa Kutuh termasuk juga bulakan kecil tempat keluarnya air terawat dengan baik dan tidak pernah kering, dimanfaatkan sebagai tempat nunas tirta yang nantinya dipercikkan kepada warga setelah selesai mengaturkan sembah.

Pesona alam indah dan menarik yang ditawarkan dari atas bukit ini, menjadikannya sebagai tujuan wisata rohani yang ideal di kabupaten Badung atau wilayah pariwisata Bali Selatan.

Pura ini sudah mengalami pemugaran, sehingga terlihat cantik dan indah sekarang ini, apalagi dari kawasan tempat suci ini bisa menyaksikan pemandangan alam laut dengan sempurna, suasana alam tenang dan damai, sehingga sangat ideal sebagai tujuan wisata rohani.

baca juga; tempat wisata di wilayah Bali Selatan >>>>

Pura Dang Kahyangan ini tidak hanya untuk warga Kutuh saja, tetapi juga bagi semua umat Hindu di Bali yang berhutang budi kepada beliau yang telah menanamkan nilai-nilai agama Hindu kepada warga Bali. Pura Dang kahyangan Gunung Payung dipercaya sebagai sumber kemakmuran dan kehidupan warga desa Kutuh.

Pura Dang Kahyangan untuk memuliakan roh dari guru-guru suci Danghyang Nirartha, namun demikian di Pura Gunung Payung juga terdapat gedong linggih untuk pemujaan Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Betara Sri atau Dewi Danuh.

Pujawali atau odalan di Pura Dang Kahyangan Bukit Payung setiap setahun sekali yaitu pada Purnaning sasih Kawulu.

Pura Dang Kahyangan Gunung Payung

Cara berkunjung ke Pura Dang Kahyangan Bukit Payung

Bagi warga umat Hindu yang ingin melakukan persembahyangan ke Pura Dang Kahyangan Bukit Payung di kabupaten Badung ini, bisa dengan kendaraan sendiri, baik itu dengan sepeda motor, mobil pribadi bahkan dengan bus pariwisata.

Parkir kendaraan cukup luas, bisa langsung di depan pura, akses jalan menuju lokasi sangat mudah sudah di hotmix, lokasinya berdekatan atau sebelah Timur objek wisata pantai Pandawa.

lanjut baca; objek wisata pantai Pandawa >>>>

Jika anda wisatawan bisa sewa mobil di Bali, baik itu dengan supir atau lepas kunci, dan selanjutnya bisa mengatur kunjungan tour di kawasan pariwisata Bali Selatan seperti objek wisata pantai Pandawa, pantai Tanjung Benoa, GWK, pantai Dreamland dan objek wisata pura Uluwatu.

Di bawah bukit Gunung Payung terdapat pantai pasir putih terhampar indah, untuk menikmati keindahan tersebut, bisa dari atas bukit atau turun langsung dengan menuruni tangga beton. Di kawasan ini juga ditata dengan baik sebagai tujuan wisata, terlihat stage untuk pementasan tari tradisional kecak juga dibangun untuk melengkapi tempat rekreasi ini.

baca juga; tari tradisional kecak di Uluwatu >>>>

Sebuah lapangan golf bertaraf internasional berada di lokasi, sehingga kawasan ini kedepannya menjadi objek wisata unggulan yang akan akan menyamai objek wisata pantai Pandawa. Di kawasan pura Gunung Payung ini juga terdapat rekreasi alam uji nyali, yakni rekreasi paragliding atau paralayang yang sekarang sedang trend di pulau Bali.

Kami menyediakan berbagai paket tour murah di Bali, mulai dari paket tour setengah hari sampai 6 hari tour. Sewa mobil, sewa bus pariwisata dan layanan tiket fast boat tersedia, diantaranya fast boat ke Gili Trawangan Lombok. Tiket rekreasi juga tersedia, seperti rekreasi Ayung rafting di Ubud, watersport, cruise, mendaki gunung dan rekreasi kapal selam Odyssey Submarine dengan harga lebih murah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top