Pura Kebo Edan di Pejeng

Bali memiliki banyak pura yang merupakan situs peninggalan sejarah Bali kuno yang masih terjaga lestari sampai sekarang ini, saksi bisu peninggalan masa lampau tersebut, tersembunyi cerita akan perjalanan keyakinan umat beragama dari jaman tersebut sampai saat ini. Tentu banyak cerita sejarah, bahkan legenda yang berkembang di masyarakat akan keberadaan tempat suci agama Hindu tersebut, salah satunya adalah Pura Kebo Edan yang terletak di desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Bali.

Pura Kebo Edan di Pejeng

Selain Pura Kebo Edan, banyak peninggalan sejarah di kabupaten Gianyar ini yang ada keterkaitannya jaman kerajaan di Bali pada waktu itu, beberapa diantaranya adalah Goa Gajah, Candi Tebing Gunung kawi dan Tegalinggah, Goa Garba, Arjuna Metapa, Samuan Tiga dan penataran Sasih. Sebagai situs peninggalan sejarah di Bali, tentu tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai cagar budaya yang dilindungi keberadaanya, beberapa diantaranya menjadi objek wisata di bali yang menjadi tujuan tour oleh para wisatawan yang mengagendakan perjalanan searah dengan kawasan pariwisata Ubud dan Kintamani.

Pura Kebo Edan dan Peninggalan Kuno arca Siwa Bhairawa

Tempat ini merupakan sebuah pura peninggalan Bali Kuno, ini berdasarkan keberadaan pura tersebut yang ditemukan dan menyimpan arca Siwa Bhairawa, setidaknya di kawasan pura ini ditemukan 55 buah arca, beberapa diantaranya adalah Arca Bhairawa Siwa, arca ini berupa sosok Bhairawa yang berwajah seram dan mistis, bentuknya tinggi besar dan menari di atas mayat manusia, sosok Bhairawa ini wujud indria akan nafsu duniawi. Kemudian ada juga Arca Bhairawa Raksasa arca ini tidak kalah seramnya dengan mata melotot di depannya terdapat mangkuk berbentuk tengkorak manusia.

baca juga: Goa Garba di Pejeng>>>>

Arca Siwa Bhairawa diyakini sebagai perwujudan siwa dan Buda dalam bentuk raksasa menyeramkan. Selain Arca Bhairawa yang ditemukan di Pura Kebo Edan baik yang dalam bentuk perwujudan Siwa, ditemukan juga arca Kerbau Berjongkok, arca ini berbentuk seekor kerbau yang bermuka beringas dan garang, gambaran kemarahan terlihat jelas seperti kebo edan, yang menjadi kaitan nama dari Pura Kebo Edan tersebut, selanjutnya ada arca Ganesha sebuah arca yang sudah cukup populer di Bali sekarang ini yaitu sebuah arca dengan kepala berbentuk gajah sebagai simbol dari Dewa Gana, ditemukan juga arca Nandi dan arca Gajah.

Arca Bhairawa di Pura Kebo Edan

Yang cukup menarik tempat ini diyakini sebagai pura anti akan ilmu hitam (leak) termasuk juga bagi mereka yang bisa ngeleak, karena sosok Bhairawa yang terdapat di pura Kebo Edan ini adalah pemusnah segala jenis ilmu hitam atau pengeleakan, jika dikaitkan dengan kepercayaan agama Hindu, Pura Kebo Edan tentunya bisa untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif seseorang dari Ilmu hitam, tempat memohon keselamatan dan kesembuhan tentunya dengan keyakinan yang kuat dan tulus. Pura diyakini juga sebagai tempat memohon tamba (obat) hewan ternak peliharaan dengan nusa tirta pakuluh saat hewan ternak mengalami grubug (wabah penyakit).

Bagi anda pecinta benda-benda purbakala yang berhubungan dengan arkeologi bisa berkunjung ke Pura Kebo Edan di Pejeng ini, ataupun wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat wisata sejarah di seputaran Gianyar maka Pura Kebo Edan akan menjadi tujuan ideal, apalagi pura ini berdekatan dengan sejumlah pura yang merupakan peninggalan bali kuno seperti Pura Gunung Kawi, Pura Goa Gajah, Goa gajah, Goa Garba dan pura Tirta Empul, tempat-tempat tersebut bisa menjadi tujuan tour di Bali yang berkaitan dengan wisata sejarah. Pura Kebo edan juga berdekatan dengan Pura Penataran Sasih, Pusering Jagat dan Pura Arjuna Metapa.

baca juga: Pura Goa Gajah >>>>

Pura kebo Edan merupakan salah satu Pura kahyangan Jagat di Bali, seperti pura lainnya pura Kebo Edan di Pejeng ini memiliki 3 bagian halaman seperti bagian halaman jaba, jaba tengah dan jeroan. halaman jaba pura (nista mandala) dulunya dimanfaatkan warga sebagai tempat berdagang, namun sekarang tidak lagi sehingga areal tersebut sekarang sepi aktivitas, begitu juga halaman jaba tengah (madya mandala) pernah dimanfaatkan untuk pementasan tari Barong untuk wisatawan, karena sepi pengunjung maka pementasan tari Barong tersebut tidak lagi digelar, Sedangkan pada bagian utama atau pada bagian areal jeroan (utama mandala) adalah tempat pelinggih atau bangunan suci tempat persembahyangan dan juga tempat arca-arca kuno.

Arca peninggalan sejarah di Pura Kebo Edan

Arca-arca peninggalan Bali Kuno tersebut ditempatkan pada masing-masing pelinggih, yang cukup menarik adalah arca seekor kerbau yang lehernya tergantung sebuah keroncongan, dan ini adalah pelinggih Bhatara Kebo Edan. Pujawali atau piodalan di Pura Kebo Edan di Pejeng ini setiap 6 bulan sekali, bertepatan dengan hari Tumpek Kandang yang juga diketahui sebagai hari selamatan untuk binatang-binatang peliharaan. Pura Kebo Edan juga sebagai tujuan wisata, ada saja wisatawan yang datang ke pura ini, termasuk juga para peneliti atau ilmuwan yang ingin mengenal peninggalan arkeologi di Pura Kebo Edan. Lokasi dan alamat Pura Kebo Edan di google maps.

Sejarah Pura Kebo Edan

Pura ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau sekitar tahun 1284, sejarah pura ini berkaitan dengan masa kejayaan Kerajaan Kediri di Jawa. Ketika waktu itu Prabu Kertanegara yang menjadi raja adalah penganut ajaran agama Hindu Tantrayana. Pada waktu itu Prabu Kertanegara mampu menaklukkan Bali dan mengutus Kebo Parud untuk menjadi patih di Bali. sebagai patih sekaligus bertugas memerintah di Bali sebagai wakil pemerintahan Kediri, tentunya membawa pengaruh ajaran Hindu dan Bhairawa.

baca juga: sejarah tentang Bali >>>>

Penamaan pura Kebo edan tersebut kemungkinan besar diambil dari arca-arca kerbau yang berada di halaman pura, dua buah kerbau melihat ke arah patung atau arca siwa Bhairawa yang sedang melakukan praktek Bhairawa. Dalam perkembangannya belum ada bukti prasasti yang tertulis mengidentifikasikan kapan berdirinya pura Kebo Edan tersebut, tetapi hanya merujuk akan bukti sejarah berupa peninggalan-peninggalan kuno yang ditemukan di pura tersebut memberikan gambaran akan keberadaan pura Kebo Edan tersebut. Dan pura tersebut membuktikan bahwa ajaran Hindu Tantrayana sempat berkembang dalam sejarah Hindu di Bali.

Bali Tours Club menyediakan paket tour di Bali lengkap termasuk juga berbagai layanan wisata lainnya seperti Bali Hai Cruise, Quicksilver Cruise, raftimg di Sungai Ayung atau Telaga waja, watersport dan juga Odyssey Submarine Bali. Layanan kapal cepat atau fast boat juga disediakan dengan tawaran harga lebih murah seperti speed boat ke Nusa lembongan, Nusa penida dan fast boat ke Gili Trawangan. Sedangkan untuk sewa mobil di Bali disediakan juga sewa mobil mewah termasuk sewa bus Pariwisata.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top