Bali dikenal sebagai pulau seribu pura sehingga tidak mengherankan banyak terdapat parahyangan suci yang tersebar di seluruh pulau tersebut, seperti juga keberadaan Pura Luhur Gonjeng yang terletak di Br. Lodalang, desa Kukuh, Kec. Marga, Kab. Tabanan, Bali. Pura tersebut terletak berdekatan pura Alas Kedaton atau objek wisata hutan kera Alas Kedaton. Tetapi yakin belum banyak orang mengenal pura tersebut, namanya juga unik dan menarik dan pasti ada sejarah yang melatarbelakangi berdirinya Pura Luhur Gonjeng tersebut.
baca juga: objek wisata alas Kedaton >>>>
Di Pura Luhur Gonjeng ini terdapat banyak peninggalan benda-benda purbakala seperti arca, lingga, yoni dan peninggalan artefak bernuansa Cina, memiliki benda peninggalan sejarah yang masih terjaga dengan baik sampai saat ini, sehingga Pura Luhur Gonjeng dijadikan sebagai warisan cagar budaya, yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Banyak terdapat hal-hal menarik dan unik di pura ini, sehingga anda perlu mengenal atau sekedar tahu tentang pura-pura unik yang ada di Bali ini, apalagi di Pura Luhur Gonjeng diyakini sebagai tempat pasangan suami istri memohon anak atau keturunan, termasuk juga memohon obat untuk ternak ataupun hewan peliharaan lainnya.
Seperti diketahui lingga dan yoni adalah simbol dari purusa (laki-laki) dan pradana (perempuan) yang merupakan alat reproduksi alat kelamin pria dan wanita, untuk itulah lingga yoni sebagai lambang kesuburan. Sehingga pura-pura yang terdapat lingga yoni akan dipercaya warga sebagai tempat untuk memohon (nunas) anak atau keturunan. Tentu juga dengan berbagai bukti tingkat keberhasilan mereka yang datang ke tempat-tempat tersebut, dan biasanya mereka akan datang kembali untuk membayar sesangi (kaul) karena keinginan mereka untuk memiliki anak terwujud.
Dan begitu juga halnya dengan di Pura Luhur Gonjeng, banyak orang yang datang dengan tujuan untuk memohon keturunan dan anak, dan banyak dari mereka datang kembali untuk mengucapkan syukur dan terima kasih karena permohonan mereka terkabul. Yang cukup menarik dan unik di Pura Luhur Gonjeng adalah keberadaan lingga dan yoni yang biasanya menjadi tersebut, letaknya di pura ini terpisah, Lingga berada di jaba tengah berada di bawah rimbunan pohon kayu sugih sedangkan Yoni berada di pelinggih Luhur Kaler, dan sesuai kepercayaan warga setempat fungsi dari lingga dan yoni tersebutpun berbeda di sini.
lanjut baca: pura tempat memohon keturunan di Bali >>>>
Lingga di Pura Luhur Gonjeng dipercaya pemurah untuk pasangan yang belum punya anak ataupun keturunan, dan yang lebih menarik lagi juga bagi pasangan suami istri yang menginginkan sentana lanang atau anak laki-laki maka mereka akan datang ke sini untuk memohon agar dikaruniai keturunan laki-laki. Terlepas dari keberhasilan atau tidaknya tentu dibarengi dengan keyakinan dan rasa sujud bakti anda yang benar-benar tulus, tentunya diikuti oleh karma dari masing-masing orang.
Yang cukup menarik dan unik lainnya Pura Luhur Gonjeng adalah keberadaan lingga tersebut, tingginya sekitar 60 cm, dan menurut penuturan warga dulunya lingga yang berupa batu tersebut pendek, namun kini tumbuh memanjang sendiri, seolah tumbuh dari tanah, inilah hal unik yang tidak mungkin terjadi di tempat lainnya, dan diyakini memiliki kekuatan dan juga pemurah terutama bagi pasutri yang menginginkan keturunan, termasuk juga sentana lanang atau anak laki-laki.
Selain lingga tadi terdapat juga yoni yang letaknya terpisah di pelinggih Luhur Kaler kawasan Pura Luhur Gonjeng. Peninggalan purbakala yoni tersebut berupa lesung yang juga melambangkan alat reproduksi perempuan, yoni tersebut dipercaya oleh warga untuk memohon obat untuk hewan peliharaan, seperti ternak sakit ataupun hewan peliharaan kena wabah (gerubug), maka warga bisa memohon obat atau nunas penawar agar hewan peliharaan mereka terhindar dari penyakit.
baca juga: Pura Malen dan Patung Siwa Pujungan >>>>
Sangat menarik memang keberadaan Pura Luhur Gonjeng ini, siapa tahu memang anda mengalami jalan buntu dalam hal keturunan, seperti telah lama menikah, konsultasi dan berobat ke sani-sini namun belum ada titik terangnya, maka cobalah datang dan memohon di Pura Luhur Gonjeng niscaya akan dikabulkan permintaannya. Pujawali atau odalan di pura ini setiap 6 bulan sekali sesuai penanggalan Bali tepatnya saat Anggara Kasih Tambir.
Berdasarkan purana Pura Luhur Gonjeng, sejarah pura yang didirikan pada tahun 1565 dan erat kaitanya dengan kerajaan Mengwi. Pada saat Kerajaan Mengwi di bawah pimpinan Anak Agung Anom, berada di desa Kukuh mendapat perlawanan yang sengit dari pasukan kerajaan Blambangan, banyak pasukan dari kerajaan Mengwi yang terluka, sehingga terjadi guncangan pada pasukan Mengwi. Dari sinilah asal kata gonjeng tersebut, berasa dari guncangan atau gunjang, kemudian menjadi genjong lalu jadilah kata gonjeng tersebut. Dari pasukan yang selamat, mereka membuat bebaturan dan diberikan nama pura Gonjeng dan ada juga yang bersembunyi di tengah hutan, sekarang bernama pura Alas Kedaton.
Leave a Reply