Bali dikenal sebagai pulau seribu pura, tidak mengherankan banyak pura besar dan kecil yang biasa anda temukan di pulau kecil ini.
Untuk pura kahyangan jagat lebih banyak berlokasi di daerah pegunungan, hutan, tepi danau dan juga pantai, menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan spektakuler, sehingga tidak mengherankan sejumlah pura juga menjadi objek wisata yang diagendakan sebagai tujuan tour di Bali.
Di wilayah kabupaten Tabanan berdekatan dengan objek wisata pantai Soka terdapat juga pura yang dinamakan Pura Luhur Serijong, pura ini sebagai tempat pemujaan dewa Wisnu dan juga Dewa Baruna sebagai penguasa lautan.

Pura Dang Kahyangan Luhur Serijong (Srijong), lokasinya berada di atas tebing pinggir pantai, dikelilingi oleh pepohonan soka, pemandangan alam laut biru terhampar indah, apalagi saat matahari terbenam, suguhan sunset begitu cantik dan menggoda.
Ketenangan suasana di Pura Luhur Srijong serta aura magis yang kental, sangat ideal untuk kegiatan spiritual apalagi mereka yang suka meditasi.
Bagi anda yang suka wisata spiritual, terutama mereka yang mengagendakan perjalanan ke arah Bali barat, maka pura ini terletak searah dengan Pura Rambut Siwi yang terletak di kabupaten Jembrana.
baca juga: pura luhur Rambut Siwi >>>>
Alamat dan lokasi Pura Luhur Serijong adalah di Banjar Payan, Desa Pakraman Batu Lumbang, Antap Selemadeg, Tabanan. Alamat dan peta lokasi sesuai di google maps.
Berdirinya Pura Serijong di Tabanan ini memiliki latar belakang sejarah unik, berdasarkan cerita turun-temurun dan masih dipercaya oleh masyarakat setempat sampai saat ini.
Di mana diceritakan pada waktu itu para petani dan nelayan melihat seberkas cahaya yang muncul pada batu karang di tepi pantai, cahaya tersebut dikelilingi oleh semak-semak dan pohon kelapa.
Di karang tersebut tempat cahaya tersebut muncul, oleh warga dibangun sebuah pura yang dinamakan Pura Luhur Serijong. Sehingga pura tersebut dipercaya sebagai tempat penerang, pemberi ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
Dari namanya berasal dari kata sri yang berarti kemakmuran, atau diambil dari kata Dewi Sri yang merupakan sakti Dewa Wisnu, kata jong juga berarti kemakmuran, jadi pura Srijong adalah tempat untuk memohon kemakmuran, dikaitkan serta dengan keberadaan Dewa Wisnu.
baca di sini: jenis dan fungsi Pura di Bali >>>>
Pura Luhur Srijong di Tabanan ini juga sebagai tempat pemujaan Tuhan sebagai penguasa lautan, manifestasi beliau dikenal sebagai Dewa Baruna. Di pura ini juga ada juga pelinggih pesimpangan Ida Bhatara Rambut Sedana, sebagai tempat untuk memohon berkah dan kesejahteraan.

Dalam jejak perjalanan sejarah Dang Hyang Dwijendra atau Dang Hyang Nirartha dan dikenal juga dengan gelar Pedanda Shakti Wawu Rauh, saat beliau keliling Bali menyebarkan ajaran dharma kepada warga, beliau juga sempat singgah dan melakukan persembahyangan di Pura Luhur Serijong.
Warga sangat terkesan dan kagum dengan aura kepanditaan beliau, sehingga di kawasan pura juga dibangun pelinggih meru tumpang telu (tiga), sebagai sarana pemujaan terhadap Dang Hyang Dwijendra yang sebagai guru dari umat manusia.
baca juga: objek wisata di Kabupaten Tabanan >>>>
Di kawasan Pura Luhur Srijong Tabanan, terdapat juga situs peninggalan sejarah, yaitu sebuah batu karang ukurannya sekitar 3 meter, bentuknya menyerupai periuk, dikelilingi oleh pasir dan juga air laut.
Batu karang tersebut disebut warga sebagai payuk (periuk) Kebo Iwa, Kebo Iwa sendiri dikenal sebagai seorang patih yang memiliki kedigdayaan dan kesaktian yang termasyhur dijamanya.
Dikisahkan juga bahwa pada saat tersebut Ida Kebo Iwa tidak memiliki tempat tinggal, untuk itulah beliau mendirikan Bale Agung di desa Beda dan membuat dapur di kawasan pura Srijong.

Di sebelah Barat pura Luhur Srijong, terdapat batu karang yang menyerupai bentuk dapur tradisional orang Bali, ukuranya sekitar 1 x 20 meter, di sanalah diyakini Ida Kebo Iwa menggunakan payuk (periuk) untuk memasak.
Dan di sebelah selatannya yaitu pantai Payan terlihat sejumlah peninggalan Kebo Iwa seperti tempat air, meja, tempat bertapa, tempat duduk serta sebuah batu pipih yang sangat halus.
Di kawasan pantai Payan juga terdapat pesiraman Toya Leh yang diyakini sebagai tempat pemandian Ida Kebo Iwa. Pemandangan alam pantai dan laut biru menjadi pesona indah yang bisa menjadi tempat rekreasi alam menarik.
lanjut baca: pantai Yeh Leh >>>>
Yang cukup unik lagi, di bawah pura terdapat sebuah goa kelelawar, gua tersebut dihuni oleh ribuan kelelawar, mengingatkan kita akan keberadaan Goa Lawah di Klungkung.
Goa di Pura Luhur Srijong tersebut cukup besar dan dalam, gua sepanjang 40 meter, lebar 17 meter dan tinggi 10 meter tersebut, ujungnya tepat berada di bawah pelinggih meru Tumpang Telu.
Di ujung gua terdapat batu yang menyerupai pelinggih padmasana. Jadi Pura Luhur Srijong, cukup unik dan mistis, berkaitan juga dengan sejarah tokoh-tokoh spiritual dan legendaris, seperti perjalanan sejarah Dang Hyang Dwijendra dan juga maha patih Kebo Iwa.
Pujawali, piodalan atau petoyan di Pura Luhur Srijong dilakukan setiap 6 bulan (210 hari) sekali tepatnya pada hari Budha (Rabu), Umanis Perangbakat, banyak umat yang datang untuk melakukan persembahyangan di sini.
lanjut baca; piodalan atau pujawali pura di Bali >>>>
Akses menuju tempat ini sangat mudah, berada di jalur jalan raya Denpasar – Gilimanuk, kemudian belok menuju arah pantai sekitar 170 meter, maka anda akan tiba di lokasi.
Keberadaanya di atas tebing pinggir pantai, bersebelahan dengan pantai Soka. Suasana alamnya cantik dan menawan, sangat ideal sebagai tujuan wisata spiritual dan mengisi aktivitas liburan di pulau Dewata Bali.
Tersedia paket tour murah di Bali, lengkap dengan jasa sewa tour guide, sewa mobil dan juga sewa bus pariwisata. Informasi objek wisata di Bali terbaru juga ada, termasuk layanan rekreasi watersport, rafting di Ubud, cruise dan wisata kapal selam Odyssey Submarine Bali. Untuk tiket kapal cepat juga tersedia, seperti tiket fast boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan Lombok.
Leave a Reply