Jika anda ingin mengetahui pura tertua di Bali, maka Pura Puncak Penulisan menjadi salah satunya, tempat ibadah agama Hindu ini merupakan peninggalan sejak jaman Megalitikum, bahkan sudah ada sebelum kerajaan-kerajaan Bali kuno. Dari sejarah berdirinya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang menyukai perjalanan wisata budaya dan sejarah di Bali, sehingga keberadaan Pura Puncak Penulisan juga menjadi salah satu objek wisata di pulau dewata Bali.
baca juga; sejarah kerajaan Bali kuno >>>>
Pura Puncak Penulisan ini sebagai puranya warga Bali Aga (Bali Asli), yang berarti berdiri sebelum pengaruh Hindu luar masuk ke Bali, seperti pengaruh dari Majapahit ke Bali. Selain Pura Penulisan ini sebagai peninggalan masa Bali tempo dulu yang sarat akan sejarah, pesona alam dari pura kuno ini juga terlihat cantik dan menawan, sehingga bisa menjadi destinasi wisata ketika anda mengagendakan tour ke Kintamani Bangli, karena lokasinya searah dan cukup berdekatan.
Di pelataran pura Pura Puncak Penulisan terdapat banyak benda-benda peninggalan sejarah dari jaman Megalitikum. Sehingga menjadi tempat menarik bagi para pecinta wisata sejarah, apalagi lokasinya di puncak bukit pada ketinggian 1745 meter diatas permukaan laut, menjadikannya berhawa sejuk dan menarik karena menyuguhkan pemandangan indah dari alam sekitarnya.
Untuk mencapai ke lokasi pura, dari tempat parkir mobil di pinggir jalan raya, anda harus meniti anak tangga yang cukup curam, atau anda bisa mengaksesnya dari jalan belakang pura yang mengantar anda sampai halaman parkir depan pura.
baca juga; objek wisata pura di pulau Dewata Bali >>>>
Pura Puncak Penulisan dikenal juga dengan Pura Tegeh Koripan yang diartikan sebagai sebuah tempat kehidupan yang tinggi dan teguh, disebut juga sebagai pura Pamojan atau panah raja, kemudian dikenal sebagi pura Ukir Padelengan. Pada masa lampau pura ini dijadikan sebagai tempat untuk melakukan tapa yoga para raja.
Tempatnya memang sangat memungkinkan karena lokasinya di puncak bukit, menyuguhkan suasana tenang dan nyaman, serta saat memandang jauh menemukan banyak keindahan di sekitarnya. Fungsi dari pura Puncak Penulisan sebagai tempat pemujaan dewa Siwa.
Pura berada di kawasan hutan lindung di puncak Bukit Penulisan yang lokasinya di desa Sukawana, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli – Bali, oleh warga sekitar disebut dengan pura Puncak Sukawana. Jarak dari objek wisata Kintamani sekitar 3 kilometer, jika perjalanan anda dari arah Denpasar bisa melalui jalur Petang – Jembatan Tukad Bangkung, atau bisa melalui jalur Payangan. Lokasinya juga searah dengan Pura Dalem Balingkang di desa Pinggan, Kintamani.
baca juga; sejarah pura Dalem Balingkang di desa Pinggan >>>>
Jika anda melakukan perjalanan wisata spiritual atau tirta yatra ke pura Puncak Penulisan, maka anda bisa melanjutkan perjalanan ke sejumlah pura yang letaknya berdekatan dari pura ini, selain ke Pura Dalem Balingkang anda juga bisa ke pura Ulun Danu Batur dan pura Jati. Tapi jika anda dalam perjalanan tour dan menjelajahi kawasan ini, tempat wisata lainnya yang bisa dikunjungi diantaranya wisata hutan pinus di Sukawana, menikmati sunrise di desa Pinggan dan melanjutkan tour ke objek wisata Kintamani dan danau Batur.
Saat menapaki puluhan tangga menuju puncak anda akan disuguhi pemandangan indah, selain itu pura Puncak Penulisan memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki sejumlah keunikan serta benda-benda peninggalan kuno dari jaman pra-sejarah, sehingga pura ini menjadi warisan cagar budaya yang wajib dilindungi, dan menjadi daya tarik sendiri bagi sejumlah wisatawan, yang ingin mengetahui sejarah budaya Bali tempo dulu.
lanjut baca; wisata budaya di Bali >>>>
Struktur bangunan dibuat bertingkat mengikuti bentuk bukit, seperti bentuk piramida, tingkat pertama dan kedua dihubungkan dengan tangga, kemudian pada tingkat ketiga terdapat pelinggih yang dinamakan pura Taman Dana, pada tingkat keempat terdapat pura Ratu Penyarikan, pada tingkat keenam ada pura Ratu Dahatua dan pada tingkatan terakhir yaitu yang ketujuh merupakan pura utama dari puncak Penulisan.
Pada pelataran utama inilah terdapat sejumlah peninggalan benda-benda dari jaman Megalitikum mulai tahun 300 M seperti arca dan batu, dilanjutkan abad ke-10 sampai akhirnya jaman Majapahit di tahun 1343 M. Di pelataran utama pura ini juga terdapat tempat pemujaan, gedong dan piyasan.
Ciri khas lainnya di pura Puncak Penulisan adalah, tidak adanya pelinggih bangunan Padmasana dan meru seperti pada lazimnya pura di Bali lainnya dan ini mencirikan pura pada jaman kuno sebagai ciri khas tempat suci warga Bali Age (Bali Mula). Batu besar di pelataran pura sampai sekarang masih dikeramatkan dan dianggap sebagai tempat duduknya bapak Akasa yang turun dari langit, dan dipakai sebagai media untuk memuja para leluhur.
Di pulau Bali sendiri ada sejumlah desa Bali Aga yang cukup populer dan menjadi destinasi wisata menarik bagi wisatawan, karena berhubungan dengan hal-hal unik dan berbeda yang dimilikinya, seperti desa Trunyan dan Penglipuran di Kabupaten Bangli serta desa Tenganan di Karangasem wilayah Bali Timur.
Leave a Reply