Pura Silayukti Karangasem

Pura Silayukti di Karangasem menjadi salah satu bagian penting dari pada pura Dang Kahyangan di pulau Dewata Bali, letaknya di kawasan pariwisata Padangbai pada sisi bagian Timur, Kecamatan Manggis.

Lokasi Pura Silayukti pada dataran tinggi bukit kecil di kawasan ini, berada sekitar 50 meter di atas permukaan laut, berdekatan dengan tempat rekreasi pantai pasir putih Blue Lagoon dan juga Padang Bai yang merupakan objek wisata populer di kawasan pariwisata Bali Timur, Karangasem.

lanjut baca; daftar tempat wisata lengkap di Karangasem – Bali Timur >>>>

Pura Silayukti di kabupaten Karangasem, berbatasan langsung dengan wilayah pesisir, menyuguhkan pemandangan alam laut, sehingga kawasan ini selain asri juga tenang, cocok untuk melakukan perenungan ataupun samadi mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, jika anda suka wisata rohani maka Silayukti menjadi tempat yang direkomendasikan.

Pura Silayukti Karangasem Bali

Lokasi pura Silayukti yang berdekatan dengan sejumlah objek wisata di Bali, membuat Pura Silayukti di Karangasem ini juga sering menjadi tujuan tour wisatawan.

Tempat suci ini dibangun sebagai tempat parahyangan seorang tokoh religius yang mampu menata kehidupan sosial masyarakat Bali. Dan Kabupaten Karangasem sendiri memiliki banyak pura kuno peninggalan sejarah Bali tempo dulu, diantaranya Pura Lempuyang, Besakih dan Andakasa.

lanjut baca; pura Lempuyang Luhur di Karangasem >>>>

Keberadaan Pura Silayukti erat hubungannya dengan kedatangan Mpu Kuturan yang mampu menata kehidupan Bali terutama dalam kepercayaan beragama, karena awalnya di  pulau Dewata Bali ini terdapat banyak sekte dengan berbagai kepercayaan sehingga rawan terjadinya konflik, untuk itulah beliau ditugaskan untuk menatanya sehingga dikenal dengan adanya desa pakraman yang memiliki pura kahyangan Tiga.

Mpu Kuturan dan Sejarah Pura Silayukti

Kata Silayukti berasal dari kata “sila” yang artinya dasar dan “yukti” berarti benar kalau digabungkan menjadi dasar dari kebenaran, sehingga bagi anda yang bersembahyang di tempat suci ini, benar-benar memegang teguh kebenaran, sesuai dengan ajaran agama.

Pujawali ataupun odalan di Pura Silayukti setiap 6 bulan sekali (setiap 210 hari), sesuai penanggalan dalam kalender Bali bertepatan dengan Buda (Rabu) Kliwon wuku Pahang.

lanjut baca; piodalan – pujawali pura di Bali >>>>

Pada saat pujawali atau piodalan di Silayukti, banyak umat Hindu yang berdatangan untuk melakukan persembahyangan, karena minimnya tempat parkir kendaraan, terkadang para pemedek harus memanfaatkan parkiran dermaga Padang Bai untuk parkir mobil dan berjalan kaki menuju pura.

Pelataran pura Silayukti

Pura Silayukti memiliki hubungan erat dengan sejarah perjalanan suci Mpu Kuturan ke pulau Dewata Bali yang juga banyak membawa pengaruh akan tatanan kehidupan beragama di Bali.

Mpu Kuturan memang tokoh spiritual Hindu pada abad ke-11 yang sangat berjasa, selalu mementingkan orang banyak dan berbuat tanpa pamerih, beliau memiliki keyakinan penuh adanya hukum karma karena setiap perbuatan baik maka baik akan membuahkan hasil yang baik, begitu juga sebaliknya.

Semua umat dianggapnya sebagai saudara, diberikan gelar Pandita ahli atau Brahmanasista dalam pustaka Manawa Dharmasastra. Nama beliau adalah Mpu Rajakerta dan menjabat sebagai senapati Kuturan pada abak ke-11, sehingga dikenal juga sebagai Mpu Kuturan, seorang Sukla Brahmacari tidak pernah kawin dan tidak memiliki keturunan.

baca juga; jenis pura di Bali berdasarkan fungsi dan karakteristiknya >>>>

Mpu Rajakerta sendiri pada awalnya adalah seorang ksatria yang menjabat sebagai senapati Kuturan pada pemerintahan Guna Prya Dharma Patni (adik prabu Airlangga) dan Udayana Warmadewa beliau bertugas sebagai Ketua Majelis Pekira Kiran Ijro Makabehan yang merupakan dewan penasehat dari seluruh senapati, Pandita Dangacarya dan Dangupadhyaya.

Ini menjadi kesempatan yang sangat baik, sehingga beliau bisa menyelami dan mengikatkan pengabdianya kepada kepada masyarakat Bali.

Setelah tidak menjabat lagi sebagai senapati Kuturan, maka beliau menjadi Bhagawanta Kerajaan Bali sehingga diberi gelar Mpu Kuturan, ditugaskan di Padang (sekarang Padang Bai) disinilah sang mpu membuat pesraman, sekarang dikenal dengan Pura Silayukti.

Beliau membangun parahyangan sebagai tempat melakukan yoga samadi. Rakyat Padang sangat bakti dan beruntung akan kehadiran beliau. Mpu Kuturan merupakan lima orang suci bersaudara atau dikenal dengan sebutan Panca Pandita yaitu Mpu Gnijaya, Mpu Ghana, Mpu Sumeru, Mpu Kuturan dan Mpu Bharadah.

Pura Silayukti Karangasem

Pada suatu kesempatan beliau mendapatkan tugas untuk mempersatukan sekte-sekte yang banyak ada di pulau Dewata Bali, yang mana sekte tersebut akan rawan menimbulkan konflik.

Kemudian beliau mengadakan pertemuan besar keagamaan untuk menyusun pondasi yang kuat dalam tata cara bermasyarakat dan dalam kehidupan beragama dan mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi.

Pertemuan ini dihadiri oleh para tokoh agama, Sekte Agama dan Pendeta Siva Buddha diadakan di Samuan Tiga, Batananyar Gianyar (sekarang menjadi pura Samuan Tiga di Pejeng). Dalam pertemuan tersebut semua peserta bisa mengutarakan pikiran dengan bebas.

lanjut baca; pura Samuan Tiga di Gianyar >>>>

Termasuk juga Mpu Kuturan, beliau memberikan berbagai paparan yang panjang lebar tentang kehidupan bermasyarakat dan beragama, semua buah pikiran beliau disambut baik oleh tokoh-tokoh agama tersebut.

Seperti paham Tri Murti (Brahma, Wisnu dan Siwa) termasuk stana beliau di pura Kahyangan Tiga yaitu Pura Puseh untuk dewa Wisnu, Pura Desa/Bale Agung untuk memuja desa Brahma dan pura Dalem untuk memuja Dewa Siwa dan saktinya Dewi Durga.

Termasuk juga pemaparan tentang adanya konsep Tri Hita Karana yaitu menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan (parahyangan), sesama (pawongan) dan dengan Alam (palemahan) sehingga terjadi keseimbangan.

Begitu juga dalam setiap pekarangan rumah dibangun tempat suci yang dinamakan Sanggah ataupun Merajan yang berisi bangunan sanggah Kembulan (Rong Tiga) untuk pemujaan Dewa Tri Murti.

Beliau meletakkan dasar keagamaan dengan baik hingga sangat dijaga dengan baik sampai sekarang, menjadi dasar bagi tatanan kehidupan masyarakat Bali. Beliau juga mengajarkan tentang tata cara pendirian tempat pemujaan termasuk Pura Sad kahyangan Jagat.

Beliau juga melakukan penataan lebih lanjut di Pura Besakih di Karangasem, jasa beliau dalam menata pura Besakih dibuatkanlah meru tumpang sembilan untuk stana beliau di Pura Peninjaoan di komplek Pura Besakih.

baca juga; pura Besakih di Karangasem Bali >>>>

Dalam Lontar Kusuma Dewa dan Babad Bendesa Mas disebutkan beberapa pura Kahyangan di pulau Bali juga memiliki hubungan historis dan didirikan oleh Mpu Kuturan seperti Pura Kentel Gumi, Uluwatu, Sakenan, Goa Lawah dan Pura Dasar Bhuana.

Jasa beliau memang sangat besar, sehingga dalam pura Dadia, Pemerajan agung ataupun Sanggah gede, hampir sebagian besar terdapat pelinggih Menjangan Saluwang dengan tujuan untuk memuliakan beliau.

Di kawasan Pura Silayukti juga ada pura Tanjung Sari, yang merupakan tempat penghayatan Mpu Bradah. Pura tersebut dibangun berdasarkan sejarah perjalanan Mpu Bradah datang ke Bali untuk menghadap kakaknya Mpu Kuturan di Silayukti.

Mpu Bradah mendapat perintah dari Prabu Airlangga untuk menyampaikan maksud Prabu Airlangga agar salah satu putranya diangkat menjadi Raja di Bali.

baca juga; sejarah tentang kerajaan Bali kuno >>>>

Permohonan tersebut ditolak oleh Mpu Kuturan, karena masyarakat Bali lebih menginginkan raja dari keturunan Warmadewa dalam hal ini adalah Sri Anak Wungsu putra bungsu dari Raja Udayanan dan Guna Prya Dharma Patni. Mpu Bradah merasa gagal melaksanakan tugasnya, beliau mekolem di luar pasraman Silayukti, tempat pekoleman tersebutlah dikenal dengan pura Tanjung Sari.

Petunjuk denah tempat Pura

Lokasi pura Tanjung Sari terletak pada bagian Selatan di komplek Pura Silayukti sekitar 100 meter dari pelataran utama pura menghadap ke arah Barat, sedangkan pura Silayukti menghadap ke Selatan, terdapat meru tumpang tiga di sini.

Di komplek Pura Silayukti juga terdapat Pura Taman Beji yang merupakan tempat memohon Tirta sebagai sarana utama dalam mengadakan upacara agama.

Selain saat pujawali ataupun odalan, pada hari-hari tertentu rombongan-rombongan warga Hindu datang bersembahyang ke Pura Silayukti seperti saat prosesi upacara Meajar-ajar.

Di kawasan ini juga ada Pura Telaga Mas diduga sebagai tempat awal pesaraman, selain itu di sebelah Timur terdapat tebing curam di sini ada pura Payogan sebagai tempat melakukan yoga semadi sang Mpu.

Pura Silayukti disungsung oleh semua umat Hindu di Bali sebagai Pura Dang Kahyangan Jagat tempat penghormatan terhadap guru-guru suci dalam hal ini Mpu Kuturan. Pura Silayukti diemong atau diempon oleh warga Pasek di Padang Bai, namun demikian bukan merupakan pura dadia warga Pasek.

Akses menuju Pura Silayukti Karangasem

Akses menuju Silayukti sangat mudah, dari arah Denpasar menuju ke pelabuhan atau dermaga Padang Bai, sebelum menuju gerbang utama dermaga Padang Bai, ada pertigaan belok kiri, ikuti jalan tersebut sudah ada petunjuk jalan menuju ke arah pura.

Pada hari-hari biasa ataupun jika melaksanakan upacara meajar-ajar maka mobil bisa dengan leluasa parkir di kawasan ini, tetapi jika saat piodalan tempat parkir sangat terbatas.

baca juga; tempat wisata terbaru di Karangasem – Bali Timur >>>>

Sejumlah objek wisata di Bali Timur serta tempat rekreasi berdekatan dari pura Silayukti, diantaranya destinasi wisata pantai Padang Bai, Blue Lagoon dan pantai Bias Tugel memiliki keindahan pantai pasir putih dan tempat rekreasi diving maupun snorkeling.

Di kawasan ini juga ada dermaga kapal cepat atau fast boat dari Bali ke Gili Trawangan dan kapal ferry menuju Lombok dan Nusa Penida. Sebelah Timur Pura Silayukti terdapat pantai Labuhan Amuk, tempat wisata kapal selam Odyssey Submarine dan rekreasi watersport.

Peta dan alamat lokasi pura Silayukti di Karangasem ini bisa cek penanda di google maps.

Perlu paket tour murah di Balii, semua tersedia di sini mulai dari tour setengah hari sampai paket 6 hari tour, layanan rekreasi petualangan juga disediakan seperti rekreasi mendaki ke gunung Agung, watersport di Tanjung Benoa, wisata kapal selam Odyssey Submarine,  rafting di Ayung Ubud, wisata naik unta, cruise ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Layanan sewa mobil juga disediakan, baik itu sewa mobil dengan supir ataupun lepas kunci melengkapi kebutuhan liburan anda, baik bersama keluarga ataupun sahabat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top