Sejarah Kerajaan Gianyar

Perjalanan sejarah tentang kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Dewata Bali, tentunya berasal dari kerajaan Bali Kuno yang berasal dari dinasti Warmadewa, kemudian ada Kerajaan Gelgel dari dinasti Waturenggong, yang akhirnya muncul sejumlah kerajaan baru seperti Kerajaan Gianyar, yang sekarang kita kenal menjadi daerah tingkat II atau Kabupaten Gianyar. Adapun hari jadi dari kota Gianyar tersebut pada tanggal 19 April 1771, memiliki sejarah panjang, yang mana raja pendirinya mempunyai hubungan darah dengan dinasti atau wangsa dari raja Gelgel.

Sejarah Kerajaan Gianyar

foto; via flickr 

Lalu bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Gianyar tersebut? Untuk melengkapi informasi wisata dan sejarah tentang Bali, maka dalam halaman ini kami kemas sekilas sejarah tentang kerajaan Gianyar tersebut yang raja pendirinya yakni Dewa Manggis Jorog mempunyai hubungan darah dengan dinasti atau wangsa dari raja Gelgel. Jika anda ingin tahu cuplikan perjalanan sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Bali terutama di wilayah Gianyar, anda bisa membaca sekilas sejarah tentang kerajaan Gianyar tersebut. Jika ada informasi yang perlu ditambahkan atau dikurangi dalam artikel ini, anda bisa menambahkan masukan di kolom komentar di bawah.

Sejarah Kerajaan Gianyar

Dikutip dari berbagai sumber, kelahiran kerajaan Gianyar berkaitan dengan kisah cinta seorang raja dari Kerajaan Gelgel, yakni Dalem Segening dengan seorang putri cantik dari desa Manggis, kisah cinta atau kisah asmara mereka menghasilkan putera bernama Dewa Manggis Kuning, putra dari Dalem Segening dengan putri desa ini tumbuh menjadi seorang pria tampan dan rupawan. Penguasa Kerajaan Badung saat itu, yakni Gusti Tegeh Kuri tertarik dengan tertarik dengan dengan Dewa Made Manggis, dan memohon kepada raja Gelgel agar diijinkan mengajak putranya ke Badung, yang nantinya berharap bisa menggantikan dirinya setelah wafat.

baca juga; sejarah kerajaan Bali kuno >>>>

Permintaan tersebut dikabulkan oleh raja Gelgel. Ketampanan sang putra Raja Gelgel yakni I Dewa Manggis Kuning, memikat istri-istri raja, bahkan diketahui berhubungan dengan salah seorang istri dari raja Badung tersebut, mengetahui hal tersebut tentunya raja Gusti Tegeh Kuri menjadi murka dan memerintahkan untuk membunuh pemuda tampan tersebut. Putra raja Gelgel tersebut akhirnya berhasil melarikan diri dan menuju Penatih dan sembunyi di rumah I Gusti Pahang Pinatih.

Mengetahui keberadaan putra Raja Gelgel tersebut, penguasa Penatih bersimpati pada I Dewa Manggis dan menyerahkan putrinya yakni I Gusti Ayu Pahang sebagai istri, dan menemaninya menuju ke arah Timur menuju hutan Bengkel, pasangan inipun membangun sebuah pondok di tempat tersebut. Kemampuan putra raja Gelgel ini bersosialisasi, membuatnya banyak pengikut, sehingga dianggap sebagai pimpinan mereka.

baca juga; sejarah perang Puputan Badung >>>>

Pada saat terjadi pemberontakan di kerajaan Gelgel oleh Patih Agung Gusti Agung Maruti, Dewa Manggis Kuning, ikut membantu raja Gelgel, yakni Dewa Agung Jambe yang juga kemenakan dari Dewa Manggis Kuning, dengan kekuatan 40 orang yang merupakan pemgikutnya, Dewa Manggis memperlihatkan keberaniannya melawan musuh. Kabar keberanian Dewa Manggis Kuning tersebar di seluruh Bali, termasuk juga sampai ke Buleleng yang kala itu diperintah oleh raja I Gusti Barak Panji Sakti.

Karena merasa kehebatan Ki Barak Panji Sakti tersaingi, maka diseranglah Bengkel, dengan berbekal tombak pusaka bertuah, yang juga kemudian menjadi pusaka utama raja-raja yang memerintah kerajaan Gianyar, mampu mematahkan serangan kerajaan Buleleng. Keberhasilan tersebut membuat Dewa Manggis Kuning menjadi lebih terkenal lagi dan menjadi buah bibir, dia menjadi terkenal menjadi seseorang pemimpin tangguh dan cakap, semenjak itu pemondokan Dewa Manggis Kuning beserta pengikutnya di hutan Bengkel berkembang menjadi sebuah desa yang dikenal dengan desa Beng.

baca juga; Kerajaan Buleleng dan Ki barak Panji Sakti >>>>

Setelah Dewa Manggis Kuning wafat, digantikan oleh putranya Dewa manggis Pahang, kemudian dilanjutkan oleh putranya Dewa Manggis Pahang, yakni Dewa Manggis Bengkel yangjuga merupakan cucu Dewa Manggis, cucunya ini menikahi Putri Raja Taman Bali, yang terkenal sebagai raja hebat dan tersohor di pulau Bali, perkawinan tersebut melahirkan beberapa putra, dan salah satunya adalah Dewa manggis Jorog.

Dari sinilah, yakni Dewa Manggis Jorog membawa sejarah baru lahirnya kerajaan Gianyar, atas usulan dan desakan dari Raja Taman Bali, Dewa Manggis Jorog memindahkan tempat tinggalnya sekitar 2 km kearah selatan dari desa Beng, di tempat baru tersebut, dibangun sebuah istana dan dinamai Geriya Anyar dengan arti tempat tinggal baru, tempat kediaman baru di desa tersebut akhirnya dikenal dengan nama Gianyar. Pemindahan tersebut pada tahun 1771, sejak itu Gianyar memperluas kekuasaannya yang memiliki wibawa dan diperhitungkan. Dengan kesuksesannya tersebut kemudian dijuluki Dewa Manggis Sakti serta sebagai pendiri kerajaan Gianyar.

*dikutip dari berbagai sumber

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top