Sejarah tentang Bali

Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari ribuan pulau. ada yang besar dan kecil, terdapat juga banyak pulau indah di dalamnya, termasuk juga terdiri dari bermacam-macam suku, termasuk juga budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Sehingga tidak mengherankan kepulauan Nusantara ini menjadi daya tarik wisata tersendiri. Wilayahnya membentang luas mulai dari ujung timur hingga ujung barat indonesia atau dari Sabang sampai Mearuke, tentunya juga terdapat banyak objek wisata yang sangat cantik dan menarik.

Selain daya tarik wisata tentunya latar belakang budaya dan sejarah akan sangat menarik untuk diketahui, seperti sejarah tentang pulau Dewata Bali yang saat ini menjadi liburan dan wisata yang begitu populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Sejarah pulau Bali

Pada halaman ini, dikemas info menarik, sejarah tentang pulau Dewata Bali, yang mana mayoritas penduduk pulau ini adalah beragama Hindu yang memiliki budaya, tradisi dan keindahan seni yang beragam.

Bali memang dikenal sebagai destinasi dunia untuk tujuan wisata, selain itu pulau ini tergolong cukup kondusif dan lebih aman dengan berbagai sarana dan fasilitas lengkap, sehingga tidak mengherankan berbagai event atau pertemuan skala nasional dan internasional, sering digelar di pulau ini.

Namun demikian tahukah anda sekilas tentang sejarah pulau Bali tersebut, untuk itulah kami kemas informasinya dalam halaman ini.

Sekilas sejarah tentang Bali

Pulau Bali menurut masyarakatnya disebut sebagai pulau suci, itu karena sesuai latar belakang sejarah yang menyertainya, yang mana diceritakan perjalanannya seorang pertapa suci dari Gunung Raung, di Jawa timur, beliau bernama Rsi Markendeya.

Pada abad ke-17 dalam pertapaannya beliau mendapatkan wahyu untuk pindah ke pulau Dawa, sebuah pulau yang memiliki arti panjang (dawa) dan memang pulau ini memiliki wilayah yang panjang.

baca juga; sejarah Ubud berkaitan perjalanan Rsi Markandeya >>>>

Untuk tujuan ke pulau tersebut maka Rsi Markendeya meminta 800 orang pengikutnya untuk menemaninya menuju pulau Dawa atau pulau panjang ini.

Perjalanan menuju pulau Dawa ini memang tidak mulus, terlalu banyak rintangan, mereka pun memulai perjalananya dan tibalah di Barat pulau ini, namun dalam perjalananya kurang lebih tiga perempat pengikut Rsi Markendeya ini meninggal dunia karena sepanjang perjalanannya.

Penyebabnya adalah mereka ada yang dimakan hewan buas seperti harimau dan ular besar yang terdapat di hutan, karena kejadian dan hal buruk tersebut terjadi mereka memutuskan untuk kembali ke gunung raung. Rsi Markandeya kembali memohon petunjuk, karena kegagalannya tersebut.

Setelah beliau mendapatkan petunjuk, dan dengan pengikut baru, beliau kembali lagi ke pulau Dawa tersebut. Rsi Markandeya dan para pengikutnya melakukan ritual untuk menanam panca dhatu yang terdiri dari 5 jenis logam sebagai penolak bala.

Ritual penolak Bala tersebut dilakukan di kaki gunung agung tepatnya sekarang dikenal dengan nama Besakih, yang sekarang adalah pura terbesar di bali dan menjadi sumber kegiatan upacara agama.

baca juga; sejarah pura Besakih di Karangasem >>>>

Di tempat inilah beliau mulai mengajarkan tentang kehidupan beragama, penduduk mulai diajarkan menyembah Ida Sang Hyang Widi setiap 3 kali sehari dengan menggunakan bebali atau sesajen yang mengandung tiga unsur yaitu unsur air, api dan bunga yang harum.

Maka dari kata bebali itulah sejarah nama Bali tersebut diambil. Ini adalah cikal bakal sejarah tentang nama pulau Bali yang diyakini oleh masyarakatnya sampai saat ini, yang erat kaitannya dengan budaya dan agama yang diajarkan leluhurnya.

Tetapi menurut beberapa sejarahawan juga mengemukakan pendapat atau sejarah tentang Bali kuno dalam versi yang berbeda, mereka mengatakan bahwa sejarah tentang Bali tersebut, berawal dari pulau tersebut telah dihuni oleh bangsa austronesia sekitar tahun 2000 sebelum masehi yang berimigrasi.

Budaya dan bahasa dari orang Bali erat kaitannya dengan orang-orang kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina dan Osenia. Dalam catatan sejarah alat batu yang berasal dari zaman Bali kuno itu ditemukan dekat desa Cekik – Jembrana di sebelah Barat pulau.

Budaya kuno dari jaman Bali tempo dulu sendiri sangat dipengaruhi oleh budaya India dan juga China terutama pengaruh Hindu. Nama Bali Dwipa juga disematkan untuk pulau tersebut, sesuai yang ditemukan pada sejumlah prasasti.

Salah satunya adalah prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 masehi yang menyebutkan “walidwipa” jadi sejarah nama Bali tersebut bisa ditemukan pada sebuah prasasti.

Sejarah tentang Bali kuno mencatat juga akan pulau tersebut juga dikuasai juga oleh penjajah Belanda, yaitu pada 1597, Cornelis De Houtman dari penjajah kolonial Belanda tiba di Bali dengan pembentukan perusahaan India Timur Belanda pada tahun 1602.

Sebuah tempat didirikan untuk mengontrol kolonial dan dua setengah abad kemudian ketika pengontrolan dari pihak Belanda diperluas di seluruh indonesia, kontrol politik dan ekonomi Belanda atas Bali dimulai pada tahun 1840-an di pantai utara pulau.

Ketika Bali yang terdiri dari sejumlah kerajaan bisa dengan mudah diadu domba, politik adu domba dari Belanda ini memang mampu memecah belah agar tidak percaya terhadap satu dengan lainnya dan ini dimanfaatkan Belanda itu menguatkan kendalinya.

lanjut baca; sejarah tentang kerajaan Bali Kuno >>>>

Pihak Belanda juga melakukan serangan terhadap penduduk Bali yang melawan, untuk mempertahankan tersebut munculah rasa patriotisme di sejumlah tempat, salah satunya yang terkenal adalah puputan Margarana di Tabanan yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai.

Banyak yang berguguran sebagai pahlawan, dan ditempat tersebut dibangun monumen dinamakan monumen Margarana. Monumen tersebut untuk mengenang jasa pahlawan dan sekaligus sebagai tempat pemujaan. Pada masa berikutnya sejarah tentang Bali adalah masa kependudukan Jepang dari tahun 1942-1945.

Daya tarik pulau Bali

Pesona alam Bali tidak hanya karena objek wisata dan tempat rekreasi yang dimilikinya saja, keberadaan budaya, tradisi unik dan keindahan seni baik itu seni lukis, seni tari maupun seni pahat yang berkembang di pulau Dewata juga menjadi daya tarik tersendiri.

baca juga; objek wisata populer di Bali >>>>

Bahkan pada masa-masa penjajahan di Bali tersebut, banyak warga asing yang terpikat dengan keindahan alamnya dan memutuskan menetap di pulau tersebut, terutama mereka para seniman, bahkan mereka mempersunting orang Bali sebagai pendamping hidupnya.

Bali memiliki banyak budaya dan tradisi unik yang menjadi daya pikat para wisatawan beberapa diantaranya tradisi Megeret Pandan di Tenganan yang mana desa tersebut merupakan desa Bali Aga yang tidak terpengaruh dengan budaya asing, dan desa inipun secara khusus memiliki latar belakang sejarah sendiri.

Budaya dan tradisi unik lainnya seperti ada tradisi Omed-omedan, Mekotek, Ngaben, Nyepi dan banyak lagi lainnya. Sedangkan kreasi seni yang sekarang ini dikemas menjadi hiburan untuk wisatawan sedang liburan diantaranya sejumlah tarian tradisional seperti Tari Barong, Kecak dan Legong.

lanjut baca; budaya dan tradisi unik di Bali >>>>

Demikian sekilas sejarah tentang pulau Bali, namun sayangnya sedikit yang mengetahui sejarah tentang pulau cantik ini, bahkan penduduknya pun ada beberapa yang masih simpang siur mengenai sejarah pulaunya sendiri ini.

Baik itu berupa cerita sejarah penduduk setempat yang terhubung dengan mitologi ataupun berdasarkan fakta catatan sejarah, yang berkaitan dengan sejarah kerajaan kuno dari jaman Bali tempo dulu.

*  Dirangkum dari berbagai sumber.

Kami menyediakan layanan wisata untuk keperluan liburan anda, seperti tour murah di Bali, sewa mobil dan juga sewa bua pariwisata. Layanan speed boat juga disediakan, seperti fast boat ke Nusa Penida dan ffast boat ke Gili Trawangan Lombok, sedangkan untuk layanan rekreasi tersedia wisata menyelam Odyssey, watersport dan rekreasi rafting di Ayung Ubud.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top