Sejarah Tentang Lombok

Lombok adalah pulau kecil yang terletak bersebelahan dengan pulau Dewata Bali, keduanya memiliki ikatan sejarah masa lalu. Nah dalam halaman ini akan dikemas info tentang asal-usul dan sejarah tentang Lombok yang dihuni oleh suku Sasak, mulai dari jaman kerajaan sampai pada jaman penjajahan kolonial Belanda.

Apakah anda mengetahui bahwa era penjajahan Belanda di Kepulauan Nusantara, antara Pulau Bali dengan Pulau Lombok masih menjadi satu wilayah kekuasaan?

Pada masa itu, kedua pulau kecil ini berada dalam satu daerah kekuasaan yaitu termasuk ke dalam wilayah Pemerintah Indonesia yang masih berstatus keresidenan yang memilih ibukota daerah di Singaraja.

Perkembangan pertempuran antara Kolonial Belanda dengan para pahlawan Bangsa Indonesia pada tahun 1895 menyebabkan Pulau Lombok dipisahkan dengan Pulau Bali dimana selanjutnya sebagai pulau yang secara langsung diperintah oleh Kerajaan Hindia Belanda.

Lombok diberikan status baru yang dikenal dengan istilah status Afdeeling yang mempunyai ibukota tersendiri berada di Kota Ampenan.

Kemudian wilayahnya dibagi menjadi dua daerah utama atau diistilahkan dengan dua Onder Afdeeling yaitu Onder Afdeeling Lombok bagian timur yang beribukota di Labuhan Haji dan yang satunya adalah Onder Afdeeling Lombok bagian barat dengan memiliki ibukota yang menarik bernama Kota Mataram.

baca juga; sejarah pulau Gili Trawangan >>>>

Kedua Onder Afdeeling ini dipegang oleh pemerintahan yaitu masing-masing mempunyai seorang Kontrolir atau Contreleur.

Wilayah kekuasaan Onder Afdeeling untuk daerah bagian timur terbagi ke dalam 7 bagian yang masing-masing dikenal sebagai wilayah kedistrikan seperti daerah Batukliang, Praya, Sakra, Kopang, Rarang, Masbagik dan Pringgabaya.

Karena terjadi pertempuran antara pahlawan bangsa (Indonesia) dengan Kolonial Belanda pada tahun 1897 di Ampenan (dikenal dengan Perang Gandor), ibukota Lombok bagian timur dipindahkan ke daerah Selong.

Tahun 1898, muncul lagi perubahan baru yang menyebabkan Lombok menjadi semakin beradab yaitu perubahan tentang keberadaan Afdeeling di Pulau Lombok semula terdiri dari 2 bagian menjadi 3 Onder Afdeeling diantaranya adalah Lombok bagian Barat, Tengah dan bagian Timur.

Masa Indonesia memasuki era Republik Indonesia Serikat atau RIS pada tahun 1950, fakta menjelaskan bahwa antara Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa dimasukkan ke dalam satu provinsi yang dikenal dengan nama Provinsi Sunda Kecil dimana area wilayah ini rata-rata mencakup bekas daerah keresidenan Pulau Bali.

Sejarah tentang Lombok

sumber foto: https://commons.wikimedia.org/

Sebagian lagi ada di wilayah Pulau Lombok yang terfokus di wilayah bagian Timur beribukota Singaraja dengan diperintah oleh Gubernur pertama bernama Bapak Ketut Puja.

Wilayah yang berada di area Indonesia bagian Timur mendapat peraturan khusus yaitu pada tahun 1950 yang menjelaskan bahwa Indonesia bagian Timur beserta dengan beberapa wilayahnya akan disusun berdasarkan 3 tingkatan daerah.

Tingkatan tersebut dikenal dengan istilah daerah otonom yaitu daerah utama yang pertama, kedua adalah daerah bagian dan yang terakhir adalah daerah anak bagian.

Untuk daerah utama pada wilayah Indonesia bagian Timur tersusun ke dalam 13 daerah mencakup luas yang rata-rata besar yaitu salah satunya dikenal dengan nama wilayah Pulau Lombok di dalamnya terdiri atas 3 bagian utama yaitu Lombok bagian Barat, bagian Tengah dan bagian Timur. 

Menelaah Kemunculan Pulau Lombok Dari Catatan Sejarah Dan Budaya

Seperti diketahui bahwa kemunculan Pulau Lombok di Kepulauan Nusantara dalam catatan sejarah belum diketahui dengan lengkap seperti keberadaan Pulau Jawa sebagai salah satu pulau tertua menurut catatan sejarah Kerajaan Mataram Kuno yaitu Kesultanan Mataram, Majapahit, Singasari, Kuripan dan Kediri.

Meskipun demikian, generasi muda bisa mempelajari keberadaan pulau ini melalui catatan sejarah dimulai dari Zaman Majapahit yang menyebabkan wilayah Lombok termasuk ke dalam kekuasaan Nusantara berkat Sumpah Palapa yang dikeluarkan oleh Mahapatih Gajah Mada dimana pada waktu itu dikenal dengan nama Tanah Sasak Mirah.

Tanah Sasak Mirah dihuni oleh penduduk asli sebagai orang pertama mendiami wilayah ini yang dikenal dengan nama Suku Sasak.

Orang-orang ini diduga berasal dari luar Tanah Sasak Mirah yang mendatangi wilayah ini dengan menggunakan rakit dari kayu dikenal dengan nama Rakit Saksak menjadi cikal bakal nama suku yang pertama kali menemukan Pulau Lombok.

Pada waktu itu pulau ini masih berupa hutan belantara terutama wilayah pedalaman dikelilingi oleh hutan bambu yang sangat padat, seperti penjelasan dari Robert Wallace yang sukses berpetualang ke Pulau Lombok pada pertengahan abad ke XIX.

Pemberian nama Lombok terhadap pulau yang banyak ditumbuhi oleh pohon bambu ini diberikan oleh Suku Sasak yang mengandung makna lurus sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh warga Sasak yang rata-rata polos dan ramah seperti orang Bali dan berperawakan tidak terlalu tinggi seperti orang Jawa.

Suku kata Lombok pada zaman dahulu erat hubungannya dengan keberadaan kerajaan pertama di pulau ini bernama Kerajaan Kayangan.

Beberapa daerahnya yang terletak di pinggir pantai sudah mengenal keberadaan pelabuhan untuk kapal-kapal besar dan juga perahu tradisional milik warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan.

baca juga; budaya dan tradisi unik di Lombok >>>>

Memasuki zaman penjajahan kolonial Belanda, di daerah Ampenan dibangun sebuah pelabuhan utama tempat warga asing, penduduk di luar pulau dan warga setempat melakukan barter benda-benda hasil bumi seperti beras dan tembakau.

Perdagangan barter tersebut dilakukan hingga memasuki dekade 60-an dimana Suku Jawa yang merantau ke tempat ini cenderung mengenal daerah Ampenan dibandingkan keseluruhan bagian Lombok yang sebenarnya identik dengan Pulau Bali sebagai pulau tetangga.

Sejarah kemunculan Pulau Lombok juga bisa ditelaah melalui catatan masa-masa kejayaan Kerajaan Majapahit hingga berakhir di abad XX.

Di sini para generasi muda bisa mengenal sejarah daerah-daerah di wilayah Lombok pada tingkat dasar yang merupakan cerita kelam dari masa lampau beralih ke masa-masa mendapatkan pengaruh kerajaan-kerajaan besar di sekitar pulau ini.

Ada catatan atau babad yang dituturkan dengan diwarnai oleh cerita dongeng dan legenda tentang silsilah raja-raja Lombok yang memerintah wilayah ini dari zaman gemilang Kerajaan Majapahit di abad XIV.

Ada catatan adat yang di dalamnya menegaskan tentang generasi penerus haruslah menjaga kemurnian darah biru yang secara tegas mengikuti garis keturunan pihak laki-laki seperti adat yang berlaku di Pulau Bali.

Catatan sejarah tentang adat yang muncul pertama kali di Lombok bersamaan dengan keberadaan pulau ini sebagai sebuah pulau yang mandiri dengan penghuninya yang bernama Suku Sasak tertuang di atas lempengan tembaga dan juga di atas lembaran lontar.

Bukti sejarah peninggalan masa lalu tersebut saat ini disimpan pada beberapa museum di Indonesia adalah dari Babad Kotaragama disebarkan oleh Mr. Koesnoe pada tahun 1960 ke Leiden.

Saat ini Babad Kotaragama telah dikembalikan kepada Pemda Tingkat I NTB yaitu tersimpan dalam etalase kaca Museum NTB dimana penjelasan yang lebih sederhana tentang keberadaan Pulau Lombok dijelaskan secara mudah oleh Pemerintah Belanda seperti yang kami tulis tersebut di atas.

baca juga; objek wisata populer di Lombok >>>>

Dimulai dari Deneq Ma adalah seorang pangeran sebagai generasi pertama. Beliau adalah salah seorang Pangeran Majapahit yang pada waktu itu ditugaskan sebagai pemimpin pasukan ekspedisi Mpu Nala atau rombongan Patih Gajah Mada yang melakukan perjalanan panjang dari Pulau Jawa ke Pulau Lombok untuk pertama kalinya.

Denaq Ma dikenal juga dengan nama Pangeran Untara. Perjalanan rombongan ini adalah berhubungan dengan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada yaitu bercita-cita ingin menyatukan seluruh daerah Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Perjalanan ke Lombok terjadi pada tahun 1343 M dan pada tahun 1353 masuk ke dalam wilayah Majapahit dan pada masa ini dikenal dengan nama Pulau Selapawis.

Raja yang berkuasa disebut dengan gelar Batara Mas Tunggul Nala, beliau menurunkan raja-raja selanjutnya sebagai penguasa daerah-daerah di wilayah Pulau Lombok.

Putra bungsu dari beliau yang bernama Deneq Mas Muncul menetap di daerah Bayan yang mempunyai beberapa keturunan seperti Deneq Mas Karobela dan Deneq Mas Laki Singgia. Merekalah yang membangun daerah-daerah subur di pulau ini seperti Bayan, Gangga dan Sokong.

Sedangkan putra pertama bernama Deneq Mas Putra Pengendeng Segara Katon Rembitan berhasil mendirikan Kerajaan Lombok yang terletak di pesisir pantai Timur pulau. Kelak, beliau menurunkan raja-raja besar Selaparang dan wilayah Pejanggik, lalu mengalami perkembangan ke bagian selatan pulau ini.

Wafatnya Patih Gajah Mada menyebabkan munculnya banyak konflik di wilayah Kerajaan Majapahit termasuk dalam kerajaan di Pulau Lombok.

Pada masa inilah masuk pengaruh Islam yang menyebabkan semakin mundurnya kejayaan Kerajaan Majapahit dan pada abad ke XV kekuasaan Majapahit melemah dan kondisi ini dimanfaatkan oleh Belambangan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Kemudian disusul oleh Gelgel yang mengklaim wilayah timur mulai dari Pugar Lumajang, Pasuruan, Bali, Lombok, Sumbawa hingga Flores. Pemberontakan terjadi di wilayah Lombok yang masih setia dengan Majapahit (tidak mengakui keberadaan Belambangan dan Gelgel).

baca juga; sejarah dinasti Gelgel di Klungkung Bali >>>>

Hingga saat ini warganya sangat setia dengan pemerintahan Kerajaan Majapahit dan kemudian akhirnya berdiri menjadi Pulau Lombok, namun para generasi penerusnya masih memegang teguh dan melestarikan adat dan budaya dari Pulau Jawa.

Budaya yang bertahan seperti bahasa daerah yang berlaku dan upacara adat yang dijalankan oleh Suku Sasak masih menyelipkan kebiasaan orang-orang Jawa pada zaman dahulu.

Terdapat beberapa tempat yang memiliki kesamaan tempat di Lombok dengan di Jawa yaitu Kediri, Kuripan, Surabaya, Wanasaba, bahkan nama ibukota, yakni Mataram seperti nama sebuah kerajaan dulu di Pulau Jawa.

Juga tercermin dari pembawaan sikap terhadap budaya yang berlaku dalam banyak hal cukup dekat dengan sikap dan budaya Jawa.

* Sumber tulisan :
https://www.portal.lomboktimurkab.go.id/ dan https://www.desasepit.web.id/

Bali Tours Club menyediakan berbagai informasi terbaru mengenai objek wisata di Bali, termasuk info layanan tour, sewa mobil dan sewa bus pariwisata di Bali. Tersedia juga tiket fast boat ke Gili Trawangan dan layanan rekreasi watersport, mendaki, cruise dan rafting di Ayung Ubud dengan harga lebih murah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top