Tari Barong adalah sebuah tarian tradisional yang dipentaskan setiap hari di Batubulan, selalu ramai pengunjung atau wisatawan untuk menyaksikan budaya seni Bali ini dari dekat.
Saat anda membeli tiket tari Barong, seperti salah salah satu yang dipentaskan oleh Jambe Budaya di Jalan Pasekan, Desa Batubulan, Gianyar ini, maka terlebih dahulu anda akan diberikan selembar kertas dengan isi dari alur cerita atau sinopsis tari Barong tersebut.
Selembar kertas berisi cerita singkat tarian tentang alur cerita tari keris yang dipentaskan di desa Batubulan, sehingga mereka yang menonton mengerti akan cerita yang dipentaskan.
lanjut baca; tari barong di Batubulan >>>>
Sinopsis atau alur cerita singkat dari pementasan tari tradisional Barong ini sangat penting, karena tentunya tidak semua orang paham bagaimana kisah yang akan ditampilkan dalam pergelaran seni tari tradisional tersebut.
Dengan Sinopsis yang tersedia dalam berbagai bahasa tergantung asal warga negara pengunjung, maka penonton akan paham dan bisa menikmati tarian Barong ini dengan maksimal.
Kabupaten Gianyar sendiri memang menawarkan banyak tempat pementasan tari tradisional Barong di Bali, selain di desa Batubulan, anda bisa juga menyaksikannya di desa Celuk dan sejumlah tempat di kawasan pariwisata Ubud.
Setiap pementasan Barong di kawasan Ubud tersebut juga sama, sebelum anda masuk dan menyaksikan tarian tersebut maka penonton akan diberikan selembar kertas berisi sinopsis atau alur cerita singkat tentang tari Barong tersebut.
Mulai dari pembukaan dan cerita dari babak ke babak dalam pementasan Tari Barong sampai akhirnya pementasan tari tradisional tersebut selesai bisa anda baca dan pahami dengan baik, sehingga saat pementasan anda bisa menikmatinya dengan baik. Kalau anda wisatawan domestik diberikan sinopsis dalam bahasa Indonesia.
Pementasan tari Barong di Batubulan Gianyar ini berlangsung selama 60 menit, dipentaskan setiap harinya pada pukul 09.30 wita. Lokasinya memang cukup strategis, berada di jalan raya Batubulan yang merupakan jalur tour menuju ke objek wisata Ubud, Kintamani dan Besakih.
Lokasinya yang searah perjalanan dengan tujuan-tujuan objek wisata tersebut, maka wisatawan yang menyusun itinerary tour bisa menyempatkan waktu singgah ke pusat pementasan tari Barong, yang dipentaskan oleh Jambe Budaya Batubulan.
lanjut baca; paket tour tari Barong – Kintamani >>>>
Sekilas tentang tari tradisional Barong ini, menggambarkan pertarungan abadi antara Barong yang merupakan binatang purbakala dan simbol kebajikan melawan Rangda yang merupakan makhluk menyeramkan yang sakti mandraguna sebagai simbol kejahatan.
Pertarungan tersebut abadi, seperti kehidupan kita saat ini dan tidak bisa dipisahkan dalam dunia ini, seperti yang diyakini oleh masyarakat Bali adanya Rwa Bhineda sebuah konsep perbedaan yang menyeimbangkan alam.
Dua hal yang berbeda tersebut seperti ada baik ada juga buruk, ada kejahatan ada juga kebaikan, begitulah semuanya dalam hidup ini, itu selalu ada dan abadi di dunia, digambarkan dalam pementasan tari Barong Batubulan.
Alur cerita atau sinopsis Tari Barong dan Keris Batubulan
Pembukaan pementasan tari Barong
Diiringi dengan gending atau nyanyian, diceritakan barong dan kera adalah dua sahabat tatkala itu berada dalam sebuah hutan lebat.
Kemudian muncul tiga orang bertopeng, tiga orang tersebut digambarkan sedang membuat tuak di tengah hutan belantara, dan terlihat marah dan membuat keributan dan gaduh di hutan karena anaknya meninggal dimakan harimau.
Dan akhirnya mereka bertemu dengan Barong dan kera, melihat Barong yang berwujud seperti harimau langsung menyerang Barong, dalam perkelahian tersebut, kera berhasil melukai salah satu hidung dari tiga orang bertopeng tersebut, dan akhirnya mereka lari.
Babak I
Dalam babak pertama dalam sinopsis Tari Barong di Batubulan Gianyar ini diceritakan, munculnya pengikut pengikut rangda yang dibawakan oleh 2 orang penari, pengikut rangda ini mencari pengikut Dewi Kunti (ibu dari para Pandawa) yang sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan maha patihnya.
Babak II
Muncul pengikut-pengikut Dewi Kunti, salah satu pengikut Rangda berubah wujud menjadi makhluk menyeramkan seperti Rangda, dengan kekuatan mistisnya kekuatan setan dari Rangda tersebut mampu mempengaruhi dan memasukkan kekuatan jahat kepada pengikut Dewi Kunti.
Sehingga mereka menjadi pemarah dibawah pengaruh kekuatan Rangda. Akhirnya pengikut tersebut menghadap ke maha patih untuk kemudian bersama-sama menuju dan menghadap ke Ibu para Pandawa Dewi Kunti. Dalam hal ini sang patih dan para pengikutnya semua dalam pengaruh kekuatan Rangda.
Babak III
Diantara 5 bersaudara panca Pandawa, diceritakan Sahadewa yang sedang bersama Dewi Kunti. Dewi Kunti sendiri telah terikat janji dengan Rangda untuk menyerahkan Sahadewa kepada Rangda.
Hati nurani seorang Ibu tentunya tidak tega untuk menyerahkan anaknya sebagai kurban untuk Rangda, tetapi kekuatan jahat Rangda yang sudah merasuki pikiran Dewi Kunti, sehingga beliau tetap berniat menyerahkan putranya.
Sahadewa sendiri sebagai anak berbakti kepada orang tua, tidak berani membantah, melaksanakan segala yang diperintahkan oleh ibunya.
Akhirnya sang dewi menyerahkan Sahadewa kepada patihnya serta kepada para pengikutnya yang terlebih dahulu sudah pengaruh Rangda, untuk membawa Sahadewa dan mengikatnya dihadapan sang Rangda.
Babak IV
Dalam situasi seperti ini Sahadewa tidak bisa berbuat apa, apalagi pepatih dan pengikutnya semua dalam pengarug Rangda. Dan saat itulah turun Dewa Siwa memberikan keabadian dan kekuatan kepada Sahadewa tanpa diketahui oleh Randa ataupun pengikutnya.
Kemudian datanglah Rangda untuk menyantap tubuh Sahadewa, namun betapa terkejutnya Rangda karena tidak sedikitpun dapat melukai tubuh Sahadewa, dan ini semua berkat kekuatan dan keabadian yang dianugerahkan Dewa Siwa kepada Sahadewa.
Rangda kemudian menyerah, minta diselamatkan dan diampuni agar bisa nantinya masuk sorga, permintaan tersebut dipenuhi oleh Sahadewa dan Rangda sendiri bisa dapat sorga.
Babak V
Merupakan babak terakhir yang menjadi pertarungan sengit anatar Barong dan Rangda. Ini terjadi ketika seorang pengikut Rangda bernama Kalika menghadap ke Sahadewa, agar diberikan pengampunan dan diselamatkan agar bisa masuk sorga.
Permintaan tersebut ditolak oleh Sahadewa, sehingga membuat Kalika menjadi marah, dengan kekuatannya Kalika berubah wujud menjadi seekor babi dan menyerang Sahadewa, babi hutan tersebut dapat dikalahkan oleh Sahadewa, dan berubah wujud lagi menjadi burung.
Kali inipun tetap bisa dikalahkan, sehingga pada akhirnya Kalika berubuh wujud menjadi kekuatan terdahsyat menjadi Rangda, menghadapi kekuatan tersebut Sahadewa berubah diri menjadi Barong.
Kekuatan mereka berimbang, sama-sama saktinya sehingga menjadi pertarungan abadi tanpa ada yang kalah maupun menang. Termasuk pengikut Barong yang ingin menolong sambil menghunus keris tidak bisa melumpuhkan kekuatan Rangda.
Sinopsis atau alur cerita tari tradisional Barong yang merupakan cerita singkat dalam pementasan tarian tersebut, diharapkan bisa membantu anda.
Di Bali terdapat berbagai pementasan seni tari seperti Tari Kecak Uluwatu yang menyuguhkan cerita menarik dari Ramayana dengan latar belakang sunset dan samudera Hindia. Untuk pemesanan tiket pertunjukan bisa langsung di lokasi.
baca juga; harga tiket masuk nonton Tari Barong >>>>
Pementasan tari Barong di Gianyar ini, bisa menjadi agenda jalan-jalan di Bali berikutnya. Banyak hal-hal baru dan menarik yang bisa anda nikmati selama liburan di pulau Dewata, tidak hanya keberadaan objek wisata atau tempat rekreasi saja, tetapi suguhan budaya lokal, berupa tari-tarian tradisional ini sanggup memberikan pengalaman berharga dalam perjalanan wisata tour, bersama keluarga maupun kerabat.
Jalan-jalan tour di Bali bersama keluarga terutama anak-anak maka wisata bahari di Tanjung Benoa layak dikunjungi, termasuk juga wisata kapal selam Odyssey Submarine Bali. Kami juga menyediakan berbagai paket tour murah termasuk juga sewa mobil dan bus pariwisata, layanan tiket kapal cepat seperti fast boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan kami tawarkan dengan harga lebih murah.
Leave a Reply