Paket Wisata Tour di Bali

BaliToursClub

Paket tour dan Sewa mobil di Bali
  • Home
  • Sewa mobil mewah
  • Sewa bus
  • Paket tour murah
  • Objek wisata di Bali
  • Booking
  • Kontak Kami

Tradisi Mebuug-buugan Kedonganan

By Bali Tours Club Leave a Comment

Tradisi dan budaya yang ada di Bali selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun lokal yanmg sedang liburan di pulau Dewata Bali.

Selain objek wisata dan tempat rekreasi alam yangtersebar dari ujung barat hingga timur, pulau Dewata Bali ternyata juga memiliki banyak tradisi dan budaya yang merupakan warisan para leluhurnya dan sejumlah tradisi tersebutpun masih bertahan sampai saat ini.

Menjadi tujuan wisata dunia dunia, tentunya banyak pengaruh-pengaruh luar yang masuk ke Bali, dan itu menjadi tantangan juga bagaimana Bali masih bisa bertahan dengan budaya dan tradisi masa lampau yang menjadi sebuah kearifan lokal. Dan salah satunya adalah Tradisi Mebuug-buugan Kedonganan.

baca juga: budaya dan tradisi unik di Bali >>>>

Desa Kedonganan sendiri sendiri adalah wilayah kelurahan yang terletak di Kecamatan Kuta, Kabuapten Badung Bali. Desa Kedonganan sendiri terkenal dengan sektor perikanan, di sinilah terdapat pasar ikan yang memasok ikan-ikan segar segar ke berbagai restaurant seafood di Bali.

Termasuk juga pasokan ikan segar ke cafe-cafe yang menyediakan masakan ikan laut di kawasan pariwisata Jimbaran dan Kedonganan.

Kedonganan sendiri adalah salah satu pusat pariwisata di kabupaten Badung Bali yang berbatasan langsung dengan Jimbaran dan hanya sekitar 4 km dari bandara udara internasional Ngurah Rai, sebuah kawasan pariwisata yang populer namun masih bisa melestarikan tradisi seperti Mebuug-buugan tersebut.

Tradisi Mebuug-buugan Kedonganan

Lalu apa sebenarnya tradisi Mebuug-buugan yang digelar di Kedonganan, Badung ini. Tradisi berhubungan serta dengan perayaan Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yang berkisaran bulan Maret pada kalender Masehi.

Pada saat tradisi Mebuug-buugan tersebut berlangsung, peserta melumuri tubuhnya dengan lumpur sebelum kemudian membersihkan dan mandi ke pantai di kawasan desa Kedonganan.

Tradisi ini sendiri adalah merupakan warisan leluhur yang sudah lama, sempat tidak dilaksanakan dan tidak digelar dalam kurun waktu yang cukup lama.

Namun kemudian penduduk setempat mencari tau asal-usul dan meneliti lagi tradisi ini hingga akhirnya satuan-satuan pemerintah dan aparat adat memutuskan untuk menggelar tradisi Mebuug-buugan tersebut lagi.

baca juga: objek wisata pantai Kedonganan >>>>

Mebuug-buugan tradisi yang digelar di Kedonganan, Kuta, Kabupaten Badung ini merupakan tradisi yang sudah lama vacum dan baru digelar baru-baru ini.

Banyak kontroversi yang datang dari tradisi mebuug-buugan karena masyarakat awam berpikir tradisi ini sengaja mengotori dirinya sendiri dengan lumpur yang mana lumpur identik kotor dan tidak baik untuk kulit.

Namun, sebenarnya tradisi mebuug-buugan ini salah satu tradisi yang memiliki makna simbolik sebagai bentuk membersihkan diri atau badan dari pengaruh negatif yang nantinya setelah dilumuri lumpur akan dibersihkan lagi di pantai.

Mandi ke pantai dalam tradisi Mebuug-buugan Kedonganan

Tradisi mebuug-buugan sangat berhubungan erat dengan perayaan Nyepi yang jatuh setiap satu tahun sekali. Perayaan tradisi ini digelar setelah merayakan hari raya Nyepi atau Ngembak geni. Bahkan tradisi ini sudah ada sebelum tradisi perayaan ogoh-ogoh pada hari raya Nyepi.

Arti dari tradisi Mebuug-buugan memiliki banyak versi, ada yang menyebutkan tradisi ini merupakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan ikan di Pantai Kedonganan. Menurut penduduk setempat, sebenarnya ikan hanya ada di perairan Barat Kedonganan, tetapi konon dulu bahkan di perairan timur Kedonganan juga ada.

baca juga: hari raya Nyepi >>>>

Selain itu jika dilihat dari makna filosofinya, Tradisi mebuug-buugan, berasal dari kata buug yang berarti tanah atau lumpur dan mebuug-buugan mempunyai arti melakukan interaksi kepada sesama dengan menggunakan tanah atau lumpur sebagai medianya.

Interaksi ini dapat berupa saling melempar dan mengoleskan lumpur atau tanah kepada lawan. Memang menjadi pertanyaan, mengapa mebuug-buugan ini bisa sebagai simbolik dari membersihkan diri dari pengaruh negatif, padahal jika dilihat lumpur itu identik dengan kotor.

Sebenarnya ada arti mengapa mebuug-buugan digelar setelah perayaan Nyepi. Perayaan Nyepi merupakan bentuk dari penyucian Bhuana agung (alam sekitar) dan Bhuana Alit (diri sendiri).

Biasanya menjelang Nyepi masyarakat Bali menjelang upacara untuk membersihkan Bhuana Agung dan Bhuana alit dibersihkan pada puncak Nyepi yang diiringi dengan melakukan catur Brata Penyepian yang terdiri dari : tidak bekerja, tidak menyalakan api, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang.

Pada saat Ngembak Gni lah Bhuana Alit benar-benar disucikan dan mebuug-buugan sebagai simbol pembersihan. Sebelum memulai Tradisi mebuug-buugan penduduk kedonganan melaksanakan upacara matur piuning (minta ijin) di Pura Bale Agung, Catus Pata, Pura Dalem dan Pura Segara.

baca juga; tradisi Mesbes Bangke di Tampaksiring Gianyar >>>>

Lalu mereka berkumpul di balai desa untuk diberikan pengarahan oleh petugas. Setelah dilepas oleh bendesa adat mereka segera menuju hutan mangrove dan mereka saling melumuri lumpur ke sekujur tubuhnya satu sama lain.

Yang mana lumpur disimbolkan sebagai Bhuta Kala dan saat Bhuta Kala memasuki tubuh kita harus dibersihkan, dengan mandi atau melukat ke pantai sebagai simbol pembersihannya.

Semua kalangan usia bisa ikut memeriahkan tradisi mebuug-buugan, bahkan wisatawan lokal maupun asing yang berminat dapat ikut dalam tradisi ini.

Dengan menggunakan kamen tanpa baju untuk partisipan laki-laki, dan untuk wanita tetap berbusana seperti biasanya, mereka sangat merasakan kegembiraan saat melangsungkan Tradisi yang digelar di daerah yang berilimpahkan oleh ikan tersebut.

Memang Kedonganan dari zaman dulu terkenal sebagai pusat ikan terbanyak di Bali, hal ini juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung kemari.

Zaman dulu sebelum ditemukan shampoo sebagai sabun pembersih kepala, penduduk Bali menggunakan Lumpur sebagai pengganti shampoo, mereka mempercayai lumpur memiliki kandungan yang sama seperti shampoo.

Karena dulu belum tercemari oleh sampah, mungkin saja pernyataan tersebut benar, namun berbeda halnya dengan zaman sekarang yang sudah dikontaminasi oleh sampah. walaupun hal tersebut terjadi, rakyat Kedonganan tetap menggelar tradisi ini yang semestinya memang harus dilestarikan.

baca di sini; tempat melukat di Bali >>>>

Setelah mereka saling melempari lumpur, mereka berbondong-bondong menuju Pantai Pemelisan. Disanalah mereka akan membersihkan diri dari lumuran lumpur yang ada di sekujur tubuhnya. Dan saat inilah Bhuana Alit bisa mereka bisa dikatakan bersih.

Tradisi ini sangat diminati oleh wisatawan asing maupun lokal karena memang tidak pantangannya, seperti bermain seru-seruan di lumpur. maka dari itu banyak peserta yang tidak sabaran untuk melumuri tubuhnya dengan lumpur kemudian mandi ke pantai.

*  Dirangkum dari berbagai sumber.

Bali tours Club menyediakan tour murah di Bali juga tersedia info objek wisata, baik yang populer, kekinian dan terbaru. sewa mobil di Bali juga lengkap sampai sewa mobil mewah sekelas Toyota Alphard, sewa tour guide dan bus pariwisata juga disediakan, untuk melengkapi kebutuhan wisata anda. Ada juga Bali Hai Cruise, Quicksilver Cruise, watersport dan rekreasi rafting di Ubud, kapal cepat atau fast boat tersedia seperti speed boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan Lombok.

Artikel wisata lainnya

  • Budaya dan Tradisi Unik di BaliBudaya dan Tradisi Unik di Bali
  • Tempat wisata seram dan angker di BaliTempat wisata seram dan angker di Bali
  • Fakta tentang Bali yang jarang diketahui orangFakta tentang Bali yang jarang diketahui orang
  • Pura tempat melukat di BaliPura tempat melukat di Bali
  • Tradisi Makepung di JembranaTradisi Makepung di Jembrana

Filed Under: Budaya dan tradisi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

KONTAK KAMI
Bali Tours Club
HP: 082147042222
PH (office hours) 0361 8709363
WhatsApp: 0821-4704-2222
Email: balitoursclub@gmail.com

Sewa Mobil Murah di Bali

Sewa mobil di Bali

PAKET 1/2 HARI TOUR DI BALI

  • Taman Ayun – Tanah Lot
  • Bali Zoo Park – Monkey Forest Ubud
  • GWK – Uluwatu
  • Museum Bali – Bajra Sandhi Denpasar

PAKET 1 HARI TOUR DI BALI

  • Tanjung Benoa – Pura Uluwatu
  • Danau Beratan Bedugul – Tanah Lot
  • Kintamani – Tegalalang Ubud
  • Kintamani – Danau Beratan Bedugul
  • Dolphin Lovina – Kintamani
  • Kintamani – pemakaman desa Trunyan
  • Pura Besakih – Goa Lawah

PAKET TOUR MURAH

  • Paket 3 Hari / 2 Malam
  • Paket 4 Hari / 3 Malam
  • Paket 5 Hari / 4 Malam
  • Paket 6 Hari / 5 Malam

Fast Boat di Bali

  • Fast boat ke Gili Trawangan
  • Fast boat ke Nusa Lembongan
  • Fast Boat ke Nusa Penida

Info Wisata Terbaru

  • Sejarah Kerajaan Seleparang di Lombok
  • Sejarah Tentang Lombok

Pembayaran – Bank Transfer

BCA – No Rek: 040 219 9197
A/N: I Nyoman Pasek

Copyright © 2023 by Bali Tours Club Alamat: Jalan Gunung Guntur, Taman Sari II, No 14, Denpasar Barat , Denpasar - Bali

WhatsApp: 0821-4704-2222 | Email: balitoursclub@gmail.com | HP 0821 4704 2222 | Phone 0361 8709363

Silahkan WhatsApp kami