Kesenian tradisional rakyat berupa seni wayang Kulit di Bali, sebuah seni yang sudah berkembang cukup lama dan terbilang cukup tua di Bali. Dalam halaman ini kami coba mengemas sekilas info mengenai keberadaan wayang kulit di pulau Dewata Bali, hanya untuk memberikan sedikit gambaran bagi mereka belum mengenal tentang seni klasik yang sedang berkembang dengan baik dan sangat populer sekarang ini baik itu oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Salah satu wayang yang sangat populer di Bali dan tergolong paling hits adalah wayang Cenk Blong dengan dalang I Wayan Nardayana, terkenal sebagai dalang yang inovatif dengan lelucon-lelucon segar.
Asal-usul atau sejarah dari kesenian wayang kulit ini, masih belum ditemukan secara pasti oleh para ahli atau sumber yang menerangkan keberadaan sejarah awal tersebut berkembang di Bali, mulai kapan oleh siapa dan dimana, mungkin kedepannya ada penelitian oleh para ahli yang bisa merinci informasi tentang sejarah seni wayang kulit tersebut masuk ke Indonesia terutama ke Bali. Wayang Kulit memang berkembang di sejumlah daerah di Indonesia, tetapi perkembangan wayang kulit di Bali ini menunjukkkan eksistensinya di tengah-tengah kemajuan jaman yang menyediakan berbagai jenis hiburan.
Wayang kulit memang merupakan seni tradisional di Indonesia berkembang dengan baik di Jawa dan di Bali, merupakan kekayaan Nusantara lahir dari budaya dan seni masyarakat Indonesia. Wayang tersebut berasal dari kata” Ma Hyang” artinya menuju ke roh spiritual ataupun dewa, sehingga dalam perkembangan awalnya sebagai kesenian untuk melengkapi rangkaian upacara keagamaan. Wayang juga diartikan sebagai bayangan, karena seni tradisional wayang kulit tersebut memang disaksikan dari bayangan wayang kulit pada selembar kain putih (kelir) yang terbentang di depan, sedangkan penonton bisa menyaksikan dari sisi lainnya.
Kesenian wayang kulit dimainkan oleh seorang yang bernama “dalang” maka ki dalanglah tokoh sentral yang memegang peranan penting dalam pementasan seni tradisional wayang kulit tersebut. Kelihaian dalang dalam penguasaan seni sastra, suara dan gerak, termasuk tampilan dan bentuk wayang yang menarik akan menentukan pementasan wayang atau dalang tersebut bisa diterima oleh masyarakat luas dan bertahan mempertahankan eksistensi seninya untuk bersaing dengan berbagai jenis hiburan yang berkembang sangat beragam sekarang ini. Maka untuk itulah dalang yang kreatif dan inovatif menjadi pilihan masyarakat paling populer saat ini. Jadi wawasan dalang haruslah luas, bahkan apapun berkembang saat ini melalui media internet, termasuk yang sedang trend dan hits di media sosial.
Seperti namanya wayang kulit, bahan baku pembuatan wayang tersebut dari kulit kerbau yang dikeringkan, kemudian dibuat bentuk sesuai nama dan karakter wayang tersebut, tentu tidak sembarang orang bisa mengerjakan wayang kulit hanya seniman-seniman tertentu, di Bali sendiri yang terkenal sebagai pengrajin seni wayang adalah desa Kamasan di Klungkung.Secara umum pementasan seni wayang kulit di Bali mengusung cerita-cerita dalam epos Ramayana dan Mahabaratha. Karya seni klasik ini memang tidak pernah pupus oleh jaman, apalagi kemampuan seorang narator atau dalang yang mampu menciptakan inovasi dan berkreatifitas sehingga seni pertunjukan wayang kulit ini menjadi kesenian tradisional rakyat paling hits dan trend di Bali saat ini.
Kepiawaian atau keahlian seorang dalang memang sangat menentukan dari pertunjukkan seni tradisional wayang kulit tersebut, tentunya dalang tersebut tidak sembarang orang, selain lihai memainkan wayang dan paham akan cerita-cerita tentang pewayangan, tentunya harus pintar mengemas cerita-cerita yang ditampilkan sehingga menjadi pertunjukkan menarik dan selalu diminati. Seperti kesenian wayang kulit saat ini di Bali, dalam sajian pementasannya seklumit cerita yang diambil dari epos Ramayana ataupun mahabaratha dikemas dan disertai dengan kritik sosial, guyonan atau lelucon-lelucon segar, sehingga cerita yang ditampilkan tidak membosankan.
Bahkan dalam pementasan seni tari tradisional wayang kulit di Bali, penonton malah lebih tertarik dengan tampilan wayang dengan tokoh punakawan, yang menyajikan guyonan dan lelucon, sang Dalang memang menyelipkan pesan-pesan sosial dan kritik dalam sebuah guyonan, sehigga mudah dipahami dan menjadi banyolan yang menyegarkan, membuat pikiran fresh kembali. Walaupun kesenian tradisional rakyat ini tergolong universal, menyesuaikan keadaan masa kini, menyertakan lelucon-lelucon yang mengundang tawa, sehingga bisa diterima di masyarakat dan bisa bersaing dengan berbagai jenis hiburan high tech sekarang ini, namun tetap berpatokan pada pakem yang ada, sesuai cerita yang disuguhkan, seperti tokoh bima dan Arjuna selalu memang melawan tokoh-tokoh Korawa, begitu juga Rama selalu menang menghadapi Rahwana.
Kesenian tari tradisional wayang kulit di Bali memang sering dipentaskan dalam rangkaian upacara agama dan juga sebagai hiburan di masyarakat. Terdapat dua jenis wayang yaitu wayang Lemah dipentaskan pada siang hari diperuntukkan sebagai perlengkapan dam rangkaian upacara yadnya umat Hindu, dan wayang Peteng dipentaskan pada malam hari yang diperuntukkan untuk hiburan di masyarakat. Cerita-cerita yang ditampilkan dalam pertunjukan seni wayang kulit di Bali, lebih mengajarkan tentang budi pekerti, berisi pesan sosial yang kuat, kemampuan sang dalang membuat pesan-pesan sosial, petuah-petuah mengenai nilai moral, etika dan agama yang disampaikan dikemas dengan baik agar mudah dimengerti dan dipahami.
Leave a Reply